Biar Tak Menyusahkan Saat Mau Dipakai, Tekanan Angin Ban Wajib Diperhatikan

Bulan puasa tahun ini masih dalam masa pandemi Corona Covid-19 dan beberapa wilayah menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan begitu, kendaraan kesayangan akan lebih lama lagi terparkir di garasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 16:30 WIB
Ban motor
Ban motor botak atau kembangannya sudah habis terkikis.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan puasa tahun ini masih dalam masa pandemi Corona Covid-19 dan beberapa wilayah menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan begitu, kendaraan kesayangan akan lebih lama lagi terparkir di garasi.

Meski intensitas penggunaannya berkurang, sebaiknya Anda tetap memperhatikan tekanan angin ban. Pasalnya ban merupakan satu-satunya komponen pada kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.

Alhasil kenyamanan dan keamanan Anda berkendara turut ditentukan oleh ban dengan tekanan angin yang pas.

Setiap pabrikan motor atau ban, selalu mengimbau tekanan angin harus disesuaikan dengan ketentuan yang disarankan.

Tekanan angin pada ban motor yang ideal tentu harus disesuaikan dengan jenis motor yang digunakan. Agar selalu berkendara dengan optimal, pemilik kendaraan sebaiknya melakukan pengecekan kondisi tekanan angin setiap satu minggu.

Berikut dampak buruk ban motor kekurangan angin seperti dilansir Federal Oil, Jumat (11/10/2019):

1. Tarikan Motor Menjadi Berat

Apabila ban mengalami kekurangan angin, perputaran roda menjadi kurang sempurna sehingga tarikan motor menjadi lebih berat.

Jika hal ini terus dipaksakan, maka pengendara akan merasa kurang nyaman dan performa yang dihasilkan mesin menjadi tak maksimal.

2. Ban Tidak Rata

Jika ban kurang angin dan biarkan terus menerus, pengikisan permukaan ban menjadi tidak seimbang.

Bagian yang menapak pada aspal hanya bagian pinggir ban karena bagian tengah menekuk. Hal ini dapat membuat bagian samping ban cepat habis.

 

3. Boros Bahan Bakar

Karena ban kekurangan angin, telapak ban yang menempel pada aspal lebih banyak menyebabkan gesekan, sehingga tenaga yang dibutuhkan lebih besar untuk bisa melaju.

Karena besarnya tenaga dan tarikan saat berkendara, maka bahan bakar akan lebih boros.

4. Timbul Benjolan Pada Ban

Ban sering kekurangan angin dapat mengakibatkan munculnya benjolan pada dinding samping ban. Penyebab benjolan ini membuat sidewall menjadi kurang kuat menahan benturan.

5. Ban Mudah Meletus

Ban akan mudah pecah apabila digunakan dalam kondisi kempis secara terus menerus. Permukaan ban yang sering bergesekan dengan jalan menyebabkan penipisan, sehingga benang kawat pada bagian dalam bisa putus karena kekurangan angin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya