5 Tips Puasa Bagi Ibu Hamil Tua, Aman Bagi Ibu dan Bayi

Meskipun ibu hamil tidak diwajibkan melaksanakan, namun penting untuk mengetahui tips puasa bagi ibu hamil tua yang aman.

oleh Laudia Tysara diperbarui 07 Mei 2020, 03:45 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 03:45 WIB
Ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan memang sudah dinanti banyak orang, termasuk ibu hamil tua. Ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan pada trimester ketiga. Meskipun ibu hamil tua ini juga tidak diwajibkan melaksanakan, tetapi penting juga untuk mengetahui tips puasa bagi ibu hamil tua yang aman.

Memasuki usia kehamilan pada trimester ketiga, yakni antara 7 hingga 8 bulan memang tidak lagi rentan dengan keguguran. Tetapi tips puasa bagi ibu hamil tua ini penting untuk mengantisipasi usia kehamilan yang mendekati masa persalinan.

Meski demikian, penting juga untuk mengonsultasikannya kepada dokter atau bidan saat akan memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa. Tentu saja agar pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak terhambat. Asupan nutrisi bisa tercukupi dengan baik dan benar. Jangan lupa untuk memperhatikan kondisi bayi yang sebenarnya juga perlu dilakukan sebelum melakukan tips puasa bagi ibu hamil tua. 

Berikut penjelasan mengenai tips puasa bagi ibu hamil tua yang aman bagi ibu dan bayi yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/5/2020).

1. Kondisi Kesehatan Terjaga

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Setiap ibu hamil pasti memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Jadi tetap wajar jika ada yang sanggup berpuasa pada trimester ketiga dan ada yang tidak sanggup melaksanakannya. Tips puasa bagi ibu hamil tua yang paling penting adalah memerhatikan kondisi kesehatan ibu hamil itu sendiri. Bagi yang memiliki kondisi cepat lemah dan cepat lelah jelas tidak diperbolehkan melaksanakan puasa.

Hal ini diterapkan untuk mengantisipasi kondisi ibu hamil dan bayi yang justru akan semakin memburuk jika dipaksakan.  Apalagi pada bulan kesembilan, ibu biasa didera perasaan cemas karena menunggu kelahiran buah hatinya. Dan jika perut dibiarkan kosong selama 14 jam, hal ini justru akan meningkatkan kecemasan yang lebih tinggi pada ibu hamil.

2. Gizi Seimbang

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Pada masa hamil tua, jelas ibu hamil sangat membutuhkan asupan nutrisi dan gizi yang seimbanng. Nutrisi dan gizi yang dapat memberikan energi tambahan untuk mempersiapkan persalinan. Jadi, tips puasa bagi ibu hamil tua yang aman tetap perhatikan asupan nutrisi dan gizi yang seimbang. Terutama tidak melewatkan waktu sahur dan berbuka puasa.

Kebutuhan kalori tambahan ibu hamil setiap harinya sekitar 285-300 kkal dari kebutuhan kalori per hari sebelum hamil. Sedangkan jumlah kalori ibu hamil tua normalnya ditujukan untuk membantu pertumbuhan bayi dan plasenta agar bisa menambah volume ketuban.

Terutama dengan memperhatikan asupan protein, lemak, dan vitamin dari buah dan sayur. Pada masa hamil tua ini vitamin B sangat dibutuhkan. Selain itu kebutuhan air juga harus tercukupi untuk dapat mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan terutama saat mendekati masa persalinan.

3. Cukup Istirahat

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Menghemat energi dengan memperhatikan waktu tidur siang juga termasuk tips puasa bagi ibu hamil tua yang harus dipertimbangkan. Memiliki kualitas waktu istirahat yang cukup selama melaksanakan ibadah puasa, ternyata juga akan membantu ibu hamil menjadi tidak mudah lemas. Tidak hanya pada siang hari tetapi juga pada malam harinya. Kurangi juga aktivitas berat dan olahraga berat saat sedang menjalankan ibadah puasa.

4. Minum Banyak Air

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Memenuhi kebutuhan cairan selama melaksanakan ibadah puasa tidak hanya dibutuhkan oleh ibu hamil tua, tetapi semua orang yang melaksanakan ibadah puasa. Karena dehidrasi bukan kondisi yang baik untuk metabolisme tubuh manusia. Perkembangan janin juga akan terhambat karena kondisi ini.

Tips puasa bagi ibu hamil tua yang perlu diperhatikan adalah tetap memenuhi asupan cairan minimal 2 liter per hari yang setara dengan 8 gelas atau lebih. Selain dapat menghambat perkembangan janin, kondisi dehidrasi juga dapat membahayakan janin dalam kandungan.

Meskipun banyak minum ini penting dilakukan, tetapi tetap perhatikan jenis konsumsi minumannya. Lebih baik hindari minuman berkafein, seperti teh, kopi, dan minuman bersoda saat puasa. Karena minuman ini dapat meningkatkan risiko mengalami dehidrasi saat puasa. Dan hindari makan kolak dengan pemanis berlebih atau buatan yang akan memicu kegemukan.

5. Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Tips puasa bagi ibu hamil tua selanjutnya adalah dengan tetap memerhatikan beberapa kebutuhan nutrisi penting yang harus penuhi, seperti:

- Zat besi

Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat mendekati waktu kelahiran. Hal ini disebabkan karena volume darah ibu dan janin meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan. Kebutuhan zat besi ini bisa dipenuhi dengan mengonsumsi daging merah dan sayuran hijau.

- Kalsium

Pada trimester ketiga, pertumbuhan tulang bayi sangat cepat, sehingga kebutuhan kalsium ibu ikut meningkat. Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan kalsiumnya sebesar 1200 mg per hari. Kalsium ini bisa didapat dari susu, keju, yogurt, ikan dengan tulangnya (seperti ikan teri dan sarden), serta sayuran hijau.

- Asam lemak dan kolin

Asam lemak dan kolin diperlukan dalam perkembangan otak dan sistem saraf janin yang masih berlanjut pada trimester ketiga. Beberapa makanan sumber asam lemak dan kolin ini ada pada ikan berlemak seperti salmon, tuna, sarden, dan telur yang kaya akan omega-3.

- Seng

Kebutuhan seng yang dapat terpenuhi selama kehamilan dapat mencegah ibu hamil melahirkan bayi yang prematur. Sumber mineral seng ini bisa didapat dari daging merah, seafood, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya