Liputan6.com, Kuala Lumpur - Virus Corona COVID-19Â di Malaysia menyebar dengan tingkat tercepat sejak setidaknya Maret 2021, beberapa hari setelah pemerintah memperingatkan negara itu mungkin berada di puncak gelombang keempat pada awal bulan suci Ramadhan.
Tingkat yang disebut "Rt" - angka reproduksi yang menunjukkan seberapa cepat virus berkembang - adalah 1,14 pada 14 April 2021, kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah di Twitter, seperti dilansir Bloomberg, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga
Kasus baru COVID-19 di Malaysia bertambah hingga 1.889 pada Rabu (14/4) terbesar sejak 5 Maret, dan ada kekhawatiran bahwa keputusan pemerintah untuk mengizinkan bazaar tetap buka selama Ramadan dapat memicu penyebaran virus.Â
Advertisement
2020 lalu, sebagian besar bisnis di Malaysia tetap tutup selama bulan puasa untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin telah mendesak pengunjung pasar untuk mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan, termasuk memisahkan rute masuk dan keluar pengunjung.
PM Muhyiddin Yassin menyampaikan dalam pidatonya, pemerintah Malaysia tidak berniat untuk memberlakukan perintah pengendalian pergerakan - bentuk penguncian paling ketat - dan akan bergantung pada pembatasan yang ditargetkan di wilayah yang paling terkena dampak Virus Corona.Â
"Karena semakin banyak orang Malaysia yang divaksinasi, saya yakin bahwa kita akhirnya berada di ambang pengakhiran pandemi ini secara efektif," kata Muhyiddin.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Malaysia Tengah Berjuang untuk Pasokan Vaksin COVID-19
Di sisi lain, Malaysia sedang berjuang dengan pasokan vaksin COVID-19 yang rendah.
Negara tersebut mengharapkan vaksinasi COVID-19 massal akan berjalan lancar setelah pasokan stabil mulai Juni 2021, menurut pernyataan dari Menteri Sains Malaysia, Khairy Jamaluddin.
Malaysia pekan ini telah mengizinkan rumah sakit swasta untuk memberikan suntikan vaksin COVID-19 untuk mempercepat dorongan vaksinasi.
 Sebanyak 425.164 orang di Malaysia telah menerima kedua dosis vaksin COVID-19 mereka di bawah fase pertama program vaksinasi pada 14 April, menurut data dari Kementerian Kesehatan Malaysia.
Sekitar 36% dari populasi, atau 8.760.857 orang di Malaysia, telah mendaftar untuk pengambilan jatah vaksin COVID-19.
Lonjakan kasus, yang diyakini didorong oleh penurunan ketertiban terhadap protokol kesehatan, telah berdampak pada perkiraan pemerintah tentang penurunan kasus harian yang turun menjadi 500 pada pertengahan Mei 2020, kata Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba.
Di Negara Bagian Kelantan, yang mencatat tingkat Rt tertinggi kedua, melihat sebagian besar distriknya ditempatkan di bawah pembatasan pergerakan baru.
Kementerian Kesehatan Malaysia pun mengusulkan agar pemerintah mempertahankan larangan perjalanan antar negara bagian pada Idul Fitri, menurut kantor berita Bernama.
Advertisement