Berkah Ramadan dan Efek COVID-19, Penjualan Buah Kering di Lembah India Ini Meningkat

Buah-buahan kering sangat diminati selama bulan suci Ramadhan di lembah Kashmir, dan kekhawatiran kesehatan yang dibawa pandemi COVID-19 telah memberikan dorongan tambahan untuk penjualan mereka.

oleh Hariz Barak diperbarui 26 Apr 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 20:00 WIB
India Laporkan Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi dalam Empat Bulan
Buruh migran yang memakai masker sebagai antisipasi terhadap virus corona menunggu pengangkutan di terminal bus di Jammu, India(26/3/2021). Pihak berwenang di kota Mumbai mengatakan mereka akan menggelar tes virus korona acak wajib di tempat-tempat ramai. (AP Photo/Channi Anand)

Liputan6.com, Kashmir - Buah-buahan kering sangat diminati selama bulan suci Ramadhan di lembah Kashmir, dan kekhawatiran kesehatan yang dibawa pandemi COVID-19 telah memberikan dorongan tambahan untuk penjualan mereka.

Pada bulan ini, dari senja hingga subuh orang tidak makan atau air karena puasa mereka. Masyarakat menyiapkan hidangan yang mengibarkan mulut seperti biriyani, sharbat, siwaniya, firni dan halwa untuk upacara buka puasa.

Dalam semua hidangan manis, buah-buahan kering termasuk almond, aprikot, kelapa, mete, pistachio, dan kismis digunakan.

Buah-buahan kering terbukti menjadi sumber protein dan vitamin yang kaya, itulah sebabnya orang menggunakannya secara luas untuk menjaga kebugaran/

Selain itu, dokter menyarankan orang untuk makan makanan yang baik dan sehat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka setelah pandemi virus corona COVID-19, demikian seperti dikutip dari ANI, Senin (26/4/2021).

Rayees Ahmad seorang penjaga toko mengatakan, "Kami melakukan bisnis yang sangat baik selama bulan yang berharga ini daripada sebelas bulan lainnya.

Orang-orang membeli buah-buahan kering dan kacang-kacangan dalam jumlah besar untuk membuat hidangan manis yang mereka gunakan pada saat iftaar (waktu berbuka puasa)."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Meningkat 20 Kali Lipat

FOTO: Kasus COVID-19 Meledak, New Delhi Berlakukan Lockdown
Petugas kesehatan beristirahat saat sela-sela mengkremasi korban COVID-19 di New Delhi, India, Senin (19/4/2021). New Delhi memberlakukan lockdown selama seminggu untuk mencegah runtuhnya sistem kesehatan di tengah ledakan kasus COVID-19. (AP Photo/Manish Swarup)

Altaf Bhat seorang pedagang buah kering mengatakan, "COVID-19 telah meningkatkan penjualan buah-buahan kering. Kashmiri orang tidak makan banyak buah kering meskipun mereka mengkonsumsi banyak selama Ramadan.

Penjualannya meningkat 20 kali lipat di bulan ini. Kashmiri orang sebagian besar menyukai hidangan manis, mereka menggunakan buah-buahan kering dan kacang-kacangan dalam hidangan seperti itu."

Ghulam Rasool seorang pelanggan mengatakan, "Buah-buahan kering yang Anda dapatkan di sini adalah yang murni. Ini mengandung vitamin D, dan kalsium dan juga meningkatkan kekebalan kita, ini sepadan dengan uang kita untuk dibelanjakan."

Imtiyaz Bhat, seorang pelanggan, "Permintaan buah-buahan kering dan kacang-kacangan meningkat. Dokter merekomendasikan makanan seperti itu hari ini."

Pelanggan lain mengatakan, "Orang-orang suka makan ini, terutama selama bulan Ramadhan. COVID-19 juga menyebar dan sangat penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kita."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya