Sahur dengan Minuman Pengganti Makan Bisakah Dilakukan Saat Ramadhan?

Sebelum menentukan menu buka puasa dan sahur, Anda perlu tahu dulu seberapa banyak kebutuhan gizi Anda.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2022, 06:20 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 06:15 WIB
Proffee
Minuman kombinasi cold-brew-coffee dan protein shake yang viral di TikTok. Sudah coba? (Foto: Unsplash).

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari mengatakan, protein shake atau pengganti makan lain bisa dikonsumsi selama puasa Ramadhan. Meski demikian, Juwalita mengingatkan agar jumlah asupan nutrisinya perlu dicermati kembali.

"Minuman pengganti makan (meal replacement) boleh dikonsumsi saat sahur karena sifatnya yang lebih praktis dan mudah dicerna," katanya pada Liputan6.com melalui pesan elektronik.

"Namun sebaiknya teliti kembali apakah kalori dan nutrisi yang terdapat dalam meal replacement tersebut cukup untuk makan sahur atau tidak," lanjutnya.

Beragam minuman dengan kandungan kaya nutrisi dan vitamin kini banyak tersedia. Sehingga ketika mengonsumsinya, seseorang tak perlu lagi makan. Umumnya minuman pengganti makan ini dikonsumsi ketika seseorang tengah menurunkan berat badan.

Lebih lanjut, Juwalita menjelaskan, sebelum menentukan menu buka puasa dan sahur, Anda perlu tahu dulu seberapa banyak kebutuhan gizi Anda. Baik dari segi kalori, protein, lemak, hingga karbohidrat.

Jangan sampai kebutuhan gizi tubuh tidak terpenuhi. Alih-alih kuat berpuasa, tubuh malah terasa lemas dan Anda jadi gampang sakit ketika menjalankan puasa Ramadhan.

Perhatikan juga angka kecukupan gizi yang tergantung dari jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan masing-masing.

"Biasanya untuk makan sahur direkomendasikan sebesar 30-40% dari kalori total. Sehingga pada seseorang yang kebutuhan energi hariannya sebesar 1700 kkal, maka biasanya dibutuhkan setidaknya 510 kkal dalam makan sahur," pungkas dr Juwalita.

 

Asupan Nutrisi Ketika Sahur dan Berbuka

Dalam kesempatan berbeda, ahli gizi dr Feni Nugraha, MARS, MGz mengatakan, pemenuhan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh saat puasa menjadi penting, terutama pada masa pandemi COVID-19.

"Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini dibutuhkan imunitas tubuh yang lebih baik supaya tubuh kita terhindar dari berbagai risiko penyakit dan infeksi, dan yang bisa kita lakukan adalah mengonsumsi makanan yang sehat," ujar Feni.

Feni lebih lanjut mengungkapkan bahwa konsumsi makanan sehat juga harus mengandung kalori yang cukup. Serta zat gizi yang lengkap dan seimbang saat sahur maupun berbuka.

"Nutrisi dari sahur sendiri harus memenuhi kurang lebih 40 persen dari kebutuhan total kalori tubuh. Jadi pada saat sahur, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lengkap, mengandung gizi yang seimbang," kata Feni.

Menu Sahur

"Apa saja yang bisa dipilih? Pertama, dari sumber karbohidrat, kita berpuasa 14 jam jadi harus kenyang. Karbohidrat pada saat sahur sendiri kita bisa pilih yang mengenyangkan," Feni menambahkan.

Contoh karbohidrat saat sahur yang bisa Anda konsumsi seperti nasi merah, nasi hitam, nasi coklat, atau kentang, roti gandum, atau oatmeal itu bisa jadi pilihan.

Tak hanya itu, Feni menyarankan untuk mengonsumsi asupan protein seperti ayam, ikan, daging sapi, telur, susu, dan memenuhi asupan protein nabati seperti tahu, tempe, atau kacang-kacangan.

"Tambahkan sedikit lemak untuk sahur contohnya alpukat, dan jangan lupa juga untuk konsumsi sayur dan buah pada saat sahur untuk menambahkan vitamin, mineral, dan antioksidan agar daya tahan tubuh kita tetap baik," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya