Liputan6.com, Cilacap - Baru-baru ini penyanyi dangdut Cita Citata gemar posting foto dirinya ketika mengenakan hijab melalui akun media sosial Instagram yang terverifikasi miliknya, Sabtu (12/08/22).
Pelantun Goyang Dumang ini mengunggah beberapa foto dirinya yang mengenakan hijab dan baju muslim. Unggahannya ini dibanjiri komentar dari warganet. Tak sedikit yang memuji penampilannya tersebut hingga mereka mendoakan agar dirinya tetap istiqomah memakainya.
Baca Juga
"Masa Allah teh cita pke hijab cantik bangeet ❤️❤️❤️❤️," tulis akun @aprillia_apil
Advertisement
"MasyaAllah 😍 smga ga lepas² ya kaka cntik ❤️❤️❤️❤️❤️❤️," timpal akun @ratnasarimc
"Masyaa Allah .. geulis ❤️," tulis @intan__erlita
"Masya Allah teteh... cantik ya sangat kental pakai hijab ... org baik2 akan dpt pasangan yg baik2 juga teteh..jelas dlm al quran.. semoga tetep istiqomah ya teteh," tulis disya_saendang
"Cakepppppp benerrrrrrr🔥🔥🔥❤️❤️❤️❤️," tulis @pusparitchwary_
"Bismillah istiqomah y neng,aamiin 🙏," tulis @nettindo_java
Terlepas dari Cita Citata yang tampil beda mengenakan hijab dan baju muslim, perlu kiranya diulas arti hijab, jilbab dan khimar untuk mengetahui perbedaannya. Sebab pengertian ketiga istilah tersebut kerap disalahpahami.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Perbedaan Hijab, Jilbab dan Himar
Mengutip NU Online, berikut ini penjelasan tentang perbedaan hijab, jilbab dan khimar
1. Hijab
Menurut Jarir At-Tabari, hijab adalah adalah tirai atau tabir. Ayat itu turun saat resepsi pernikahan Nabi dan Zanab binti Jahsy. Para sahabat keluar masuk rumah Nabi, melihat, dan berinteraksi dengan istri Nabi. Nabi merasa terganggu dan kemudian membuat tabir.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 53 yang artinya:
"...Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah."
Dari sejumlah riwayat yang diterangkan dalam kitab tafsir, saya—pertama, mengikuti pendapat bahwa hijâb itu bukan pakaian yang melekat. Dia adalah tabir atau tirai. Karena itu, ada penolakan istilah hijâb untuk menyebut kain penutup kepala wanita. Dan wanitanya, dalam istilah populer, disebut dengan hijaber. Dari dulu sampai sekarang, saya tidak pernah ikut latah menyebut kain penutup kepala wanita dengan hijâb.
2. Jilbab
Menurut Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud, jilbab adalah selendang. Ada juga yang bilang tudung. Al-Qurthubi memilih pendapat, jilbab adalah pakaian yang menutup seluruh badan. Kalau sekarang, mungkin semacam baju kurung atau abaya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya:
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Kebanyakan orang jilbab diartikan sebagai penutup kepala. Akan tetapi berdasarkan penjelasan ayat dia tas jilbab diartikan sebagai pakaian yang menutupi seluruh tubuh dalam artian abaya atau baju kurung.
Advertisement
3. Khimar
3. Khimar
Khimâr jamaknya khumur. Khimâr/khumur muncul di dalam Surat An-Nur ayat 31.
لِبُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اٰبَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اٰبَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيۡنَ غَيۡرِ اُولِى الۡاِرۡبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفۡلِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يَظۡهَرُوۡا عَلٰى عَوۡرٰتِ النِّسَآءِۖ
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan."
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mendefinisikan khimar sebagai tudung kepala yang menjulur hingga menutup dada wanita. Dari asal katanya, apa yang dikenal sekarang sebagai jilbab itu lebih pas disebut sebagai khimâr.
Khimâr adalah kerudung wanita, yang menjulur hingga menutup lobang leher pakaiannya sehingga menutup bagian dadanya ketika membungkuk. Menurut Qurthubi, ayat ini mengoreksi tradisi wanita Arab. Ketika mengenakan kerudung, mereka menyampirkan ujungnya ke balik punggung sehingga tidak menutup dadanya.
Penulis: Khazim Mahrur