Kisah Haru Wanita Mualaf, Masuk Islam Usai Koma dan Tersentuh Mendengar Al-Fatihah

Itu dialami Elisa, seorang nenek mualaf yang membagikan kisah hidupnya dalam memeluk Islam. Sebelum ia mualaf, Elisa mengaku pernah berpenampilan modis. Berambut pirang tak berhijab hingga sering mengenakan celana pendek.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 13 Sep 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 15:30 WIB
Kisah Nenek Mualaf
Elisa, seorang nenek mualaf. (Foto: YouTube Laskar Tujuh Langit)

Liputan6.com, Bogor - Ada banyak cara seseorang mendapatkan hidayah dari Allah untuk masuk Islam. Awalnya berseberangan dengan perintah Allah, tapi kini berhijrah menjadi hamba yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.

Itu dialami Elisa, seorang nenek mualaf yang membagikan kisah hidupnya dalam memeluk Islam. Sebelum ia mualaf, Elisa mengaku pernah berpenampilan modis. Berambut pirang tak berhijab hingga sering mengenakan celana pendek.

“Sekarang gak mau lagi. Sudah masuk Islam ya harus tutup (berhijab),” kata wanita paruh baya itu membagikan kisah mualafnya di YouTube Laskar Tujuh Langit dikutip Senin (12/9/2022). 

Elisa bercerita, dirinya masuk Islam dua tahun lalu pasca-kecelakaan yang membuatnya koma. Kecelakaan tersebut terjadi saat bulan Ramadan, tepatnya sepekan menuju lebaran. Selama tak sadarkan diri, Elisa ditangisi oleh anak dan saudaranya.

Momen lebaran tiba, namun Elisa masih terbaring di rumah sakit. Ketika pulang ke rumah, dirinya menyempatkan untuk membuka sekaligus mendengarkan bacaan surah Al-Fatihah di gawainya.

“Saya dengerin terus al-Fatihah. Terus saya berdoa, mudah-mudahan sembuh. Kalau sembuh saya betul-betul kepingin sholat, betul-betul mau sholat,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Perjuangan Menjadi Mualaf

Doa Malam Nuzulul Qur’an
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Beberapa kali Elisa diminta oleh anak-anaknya untuk mengenakan hijab. Perlahan ia mulai belajar Islam ke seorang guru ngaji. Lambat laun ia juga mulai ada keinginan sholat usai kejadian kecelakaan itu.

“Terus kalau udah sholat itu tenang. terus saya berdoa minta kesembuhan. Kalau saya  sembuh saya akan sholat. Alhamdulillah saya berjalan, saya sembuh., saya sholat,” ceritanya.

Awal-awal ia tidak tahu bagaimana tata cara sholat, termasuk tata cara berwudhu. Namun, semangatnya dalam belajar Islam tak pernah padam. Ia bertanya kepada guru ngaji sekaligus mendalami ilmu agama.

Saat memasuki sepertiga malam terakhir, Elisa bangun mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud dua rakaat. Kemudian dilanjutkan sholat subuh ketika sudah masuk waktunya.

“Saya minta kesembuhan, (memohon) ampun kepada Tuhan. Ampuni dosa-dosa saya. Saya minta kesembuhan. minta kesehatan. Ya Allah ampunkan dosa-dosa saya di masa silam. Beri saya kesehatan dan kesembuhan, saya minta panjangkan umur saya,” ucap nenek mualaf ini.

Semakin Getol Ibadah

Ilustrasi Berdoa Credit: shutterstock.com
Ilustrasi Berdoa Credit: shutterstock.com

Semenjak ia masuk Islam dan sehat, Elisa rutin mengikuti pengajian. Ia juga menyempatkan mengaji di rumahnya di tengah kesibukan berjualan.

Ketika waktu sholat tiba, Elisa mengutamakan panggilan Allah untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang hamba. Meskipun ada pembeli, ia meminta pembeli itu menunggunya hingga selesai sholat.

Perjuangan Elisa menjadi seorang mualaf patut dijadikan pelajaran bagi siapapun, khususnya bagi muslim agar semakin termotivasi untuk beribadah kepada-Nya.

Di akhir ceritanya, Elisa berpesan khususnya kepada para mualaf untuk semangat beribadah dan berdakwah tanpa henti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya