Liputan6.com, Cilacap - Dalam literatur sejarah, yang kita baca selama ini menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim ASÂ memiliki 2 orang istri, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar.
Namun ternyata para ulama ahli sejarah menyebut Nabi Ibrahim memiliki 4 orang istri. Nama istri ke 3 Nabi Ibrahim adalah Qanturah atau Kentura, dan yang ke 4 bernama Hajun binti Amin.
Advertisement
Baca Juga
Sesuai topik pembahasan, tulisan ini hanya akan terfokus pada istri Nabi Ibrahim yang ke 3, yakni Qanturah, sebab ia oleh para sejarawan di duga merupakan nenek moyang bangsa Melayu atau Indonesia, benarkah demikian?
Advertisement
Dengan Qanturah, Nabi Ibrahim memiliki 6 orang anak yang bernama Madyan, Zimran, Suraj, Yuqsan, Nusyaq dan anak yang ke-6 tidak diketahui namanya.
Perihal Nabi Ibrahim tidak hanya memiliki 2 orang istri ini telah dijelaskan dalam beberapa literatur seperti Abu Qasim As-Suhaili dalam karyanya At-Takrif wal I’lam.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Qanturah Istri Ke 3 Nabi Ibrahim
Mengenai istri Nabi Ibrahim yang ke 3 ini banyak literatur yang menceritakannya. Seperti kitab Bidayah wan Nihayah karya Imam Ibnu Katsir, seorang Ahli tafsir terkemuka menyebutkan bahwa selain menikah dengan Siti Hajar dan Sarah, Nabi Ibrahim menikahi wanita Bernama Qanturah dan melahirkan enam orang anak bernama Madyan, Zimran, Suraj, Yuqsan, Nusyaq dan yang keenam tidak diketahui namanya.
Istri ketiga Nabi Ibrahim, Qanturah ini dapat dilihat di dalam beberapa buku dan kitab, seperti yang ditulis Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar  (2015: 263). Kemudian Maulana Muhammad Ali dalam Tafsirnya Al-Qur’an Terjemahan dan Tafsir (2015: 233).
Selain itu juga ditulis oleh Ahmad Suhelmi dalam bukunya: Salib di Bulan Sabil (2007: 229), dan beberapa riwayat lainnya.
Dari banyaknya literatur yang membahas tentang Qanturah sebagai istri Nabi Ibrahim di sini maka dapat disimpulkan bahwa Nabi Ibrahim tidak hanya memiliki 2 istri. Menariknya, tak sedikit riwayat menjelaskan istri ke-3 Nabi Ibrahim, Qanturah disebut-sebut sebagai nenek moyang bangsa Melayu atau Indonesia.
Namun ada juga sebagian para ulama lain membantah penjelasan itu. Mereka mengatakan Qanturah nenek moyang bangsa Turki.
Hal itu diungkap pengarang kitab Anwar Al-Masyariq, nukilan kitab ini diambil seorang ulama tafsir bernama Imam Ismail Haqqi Burusuwi. Ia menulis catatan itu dalam kitabnya bernama Tafsir Ruhul Bayan (hal. 238)
Advertisement
Qanturah Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Sedangkan yang mengatakan Qanturah adalah nenek moyang dari bangsa Melayu (Indonesia) adalah berasal dari pendapat ahli sejawaran melayu dunia dalam sebuah kongres yang pernah diadakan tahun 1995.
Hasil Kongres menyimpulkan Qanturah adalah nenek moyang Bangsa Melayu. Hal kongres atas kesimpulan tersebut dibukukan dalam sebuah artikel, pada halaman 68 tahun 1995.
Anggapan yang berpendapat bahwa Qanturah adalah nenek moyang dari bangsa Bani Jawi (yaitu sebutan untuk suku Jawa melayu, sunda, sumatra, dan bugis), diperkuat dengan sebuah penelitian yang pernah diadakan sejumlah Profesor dari Universitas UKM Malaysia.
Hasil riset mereka menyebutkan data tes DNA antara bangsa Melayu atau umumnya Bani Jawi dengan DNA yang dimiliki bangsa Euro-Semetik yang selama ini diakui sebagai keturunan Nabi Ibrahim, keduanya punya kesamaan pada 27% varian mediternanian, yaitu sebuah bangsa yang terletak di pinggiran laut tengah, lokasi ini berada di antara Eropa dan Afrika.
Dengan demikian, Qanturah atau Kenturah adalah istri ke-3 Nabi Ibrahim dari Bangsa Melayu atau berasal dari Nusantara. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa bangsa Indonesia juga merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS. Hal itu karena Bani Jawi telah menyebar ke seluruh wilayah Nusantara dan Malaysia.
Demikian keterangan ini sebagaimana disarikan dari kanal YouTube Islam Populer Senin (17/10/22).
Penulis: Khazim Mahrur