Saat Santri Bertanya Kunci Sukses Kiai Ma'ruf Amin Jadi Wapres

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menerima pertanyaan dari seorang santri tentang kunci kesuksesannya menjadi Wakil Presiden saat berdialog dengan para santri penerima beasiswa

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2022, 08:30 WIB
Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol Pendukung di Plataran Menteng
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat tiba di Resto Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4). Pertemuan antara Jokowi-Ma'ruf Amin dengan ketua umum partai pendukung ini dilakukan usai sejumlah lembaga survei mengumumkan hasil quick count Pilpres 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menerima pertanyaan dari seorang santri tentang kunci kesuksesannya menjadi Wakil Presiden saat berdialog dengan para santri penerima beasiswa santri Badan Amil Zakat Nasional di Jakarta, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, seorang santriwati dari Pondok Pesantren Sulawesi Selatan yang bernama Nabila Khairunnisa bertanya kepada Wapres tentang kunci keberhasilan dirinya, dari seorang santri hingga menjadi Wakil Presiden.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Wapres merespons bahwa menjadi Wakil Presiden merupakan hal yang tidak diperkirakan sebelumnya.

"Saya menjadi Wapres itu enggak diperkirakan, nah, itu memang sudah kehendak Allah," kata Ma’ruf, dikutip Antara.

Ia pun menceritakan perjalanan kariernya, mulai dari seorang politikus hingga menjadi seorang kiai. Diungkapkan pula bahwa dia diminta menjadi Wapres saat menjadi kiai, bukan saat menjabat petinggi partai politik.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kekuasaan Allah SWT

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin
Menyambut hari besar umat Islam tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengharapkan Muslim di Indonesia dapat berhijrah ke arah yang lebih baik lagi, baik sebagai pribadi, kelompok, maupun bangsa. (Foto: BPMI, Setwapres).

"Saya pernah menjadi politisi, saya pernah menjadi pimpinan tertinggi dari suatu parpol. Akan tetapi, ketika itu saya tidak menjadi apa-apa, akhirnya saya (menjadi Wapres) justru (ketika berada) di jalur kiai, dan tidak ada hubungannya dengan urusan kekuasaan," jelasnya.

Wapres juga mengatakan bahwa dirinya pernah menduduki puncak kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pada saat di puncak kepemimpinan dalam bidang keagamaan tersebut, ia tidak menyangka diminta menjadi Wakil Presiden.

Oleh karena itu, Wapres meyakini bahwa apabila Allah berkehendak apa pun dapat terjadi, termasuk memegang kekuasaan tertinggi nomor dua di Indonesia.

Sebelum mengakhiri dialognya dengan santri, Wapres memberikan pesan kepada santriwati tersebut untuk fokus mengejar ilmu dan berjuang di jalur mana pun yang dikehendaki Allah, serta senantiasa meluruskan niat di jalan Allah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya