Liputan6.com, Cilacap - Yayasan El Bayan dan Nurjalin menyayangkan terjadinya perusakan masjid dalam insiden penyerangan SMK Komputama Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023).
Diketahui, SMK Komputama jeruklegi diserang oleh seratusan siswa SMK di Cilacap. Mereka melempari gedung dan merusak sepeda motor. Masjid yang berada di bagian depan juga turut rusak.
Ketua Yayasan El Bayan, KH DR Fathul Amin Aziz mengatakan, perusakan tempat ibadah itu menciderai keharmonisan dan kerukunan beragama. Hal ini juga berisiko menyebabkan konflik serius jika tak cepat ditangani dengan tepat.
Advertisement
Dikhawatirkan perusakan tempat ibadah itu memicu konflik lebih luas. Sebab, perusakan masjid di kompleks SMK Komputama Jeruklegi itu membuat banyak pihak tersinggung.
Baca Juga
Karena itu, dia meminta agar pihak-pihak yang terlibat segera berkoordinasi untuk melakukan langkah penyelesaian agar insiden penyerangan ini tak terlanjur bernuansa SARA.
“Termasuk barangkali adalah dinas pendidikannya juga kemudian merapatkan barisan, untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Karena ketika sudah melakukan penyerangan tempat ibadah, ini adalah hal yang riskan dan jika terjadi gesekan itu kan (akibatnya) berat sekali," ucap dia.
Menurut dia, bisa jadi penyerang tidak sadar bahwa yang dirusak adalah masjid. Namun, dampaknya telah membuat sentimen keagamaan menguat akibat rusaknya tempat ibadah umat Islam ini.
Karenanya, butuh penyelesaian secara komprehensif, baik antarsekolah, dinas pendidikan, kepolisian, dan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan untuk memperkuat moderasi agama.
"Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama merapatkan diri. Untuk melakukan keakraban dalam banyak hal. Kita harus memperkuat moderasi beragama. Karena bisa jadi mereka tidak sadar bahwa yang dilempari adalah musala. Tetapi dampak dari itu kan banyak yang tersinggung,” dia menjelaskan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kronologi Penyerangan
Aziz mengungkapkan, penyerangan itu kini sudah dilaporkan ke kepolisian dan tengah diproses. Informasi yang diperolehnya, sudah ada belasan siswa penyerang yang dimintai keterangan.
Diketahui, SMK Komputama Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah mendadak diserang oleh seratusan lebih siswa sebuah SMK di Cilacap. Motif penyerangan masih didalami kepolisian. Namun, diduga penyerangan ini terkait dengan insiden pengeroyokan yang terjadi di depan sebuah SMK di Jeruklegi.
Mereka menyangka pengeroyok adalah siswa SMK Komputama. Belakangan diketahui, pengeroyok adalah siswa SMK lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, SMK Komputama Jeruklegi, di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah diserang oleh seratusan lebih siswa sebuah sekolah kejuruan di Cilacap, Senin siang (16/1/2023). Yang membuat lebih khawatir, sejumlah siswa penyerang berbekal senjata tajam.
Dalam video yang beredar, puluhan sepeda motor memenuhi badan jalan. Sejumlah siswa tampat mengacungkan senjata tajam dan membuat pengendara mobil dan lainnya terpaksa menepikan kendaraan dan berhenti. Dalam video lain, penyerang tampak melempari sekolah sembari mengucapkan kalimat-kalimat provokatif.
Seratusan lebih massa yang diidentifikasi sebagai siswa salah satu SMK di Cilacap itu datang dengan mengendarai sepeda motor. Mereka kemudian merangsek masuk dengan cara menjebol gerbang kedua di dekat masjid SMK. Akibatnya, bangunan dan sejumlah sepeda motor di sekolah tersebut rusak.
Massa kemudian melempari gedung di kompleks sekolah dan merusak sepeda motor yang diparkir di dekat masjid. “Ada tiga sepeda motor yang rusak. Paling parah satu sepeda motor,” kata Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Komputama Jeruklegi, Imam Sefudin.
Advertisement