SMK Komputama Jeruklegi Cilacap Diserang Seratusan Siswa Sekolah Lain karena Salah Paham

Sekolah Menengah Kejuruan [(SMK) Komputama Jeruklegi](4490942 ""), di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah diserang oleh seratusan lebih siswa sebuah sekolah kejuruan di Cilacap, Senin siang (16/1/2023). Yang membuat lebih khawatir, sejumlah siswa penyerang berbekal senjata tajam

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2023, 19:27 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2023, 19:27 WIB
SMK Komputama Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah diserang seratusan siswa sekolah lain yang beberapa di antaranya berbekal senjata tajam (sajam). (Istimewa)
SMK Komputama Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah diserang seratusan siswa sekolah lain yang beberapa di antaranya berbekal senjata tajam (sajam). (Istimewa)

Liputan6.com, Cilacap - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Komputama Jeruklegi, di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah diserang oleh seratusan lebih siswa sebuah sekolah kejuruan di Cilacap, Senin siang (16/1/2023). Yang membuat lebih khawatir, sejumlah siswa penyerang berbekal senjata tajam.

Dalam video yang beredar, puluhan sepeda motor memenuhi badan jalan. Sejumlah siswa tampat mengacungkan senjata tajam dan membuat pengendara mobil dan lainnya terpaksa menepikan kendaraan dan berhenti. Dalam video lain, penyerang tampak melempari sekolah sembari mengucapkan kalimat-kalimat provokatif.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Komputama Jeruklegi, Imam Sefudin, ST mengatakan seratusan lebih massa yang diidentifikasi sebagai siswa salah satu SMK di Cilacap itu datang dengan mengendarai sepeda motor. Mereka kemudian merangsek masuk dengan cara menjebol gerbang kedua di dekat Masjid SMK. Akibatnya, bangunan dan sejumlah sepeda motor di sekolah tersebut rusak.

Massa kemudian melempari gedung di kompleks sekolah dan merusak sepeda motor yang diparkir di dekat masjid. “Ada tiga sepeda motor yang rusak. Paling parah satu sepeda motor,” kata Imam.

Dia menjelaskan, ratusan siswa SMK Komputama semula sempat akan terprovokasi dan melawan. Namun, guru dan tenaga pendidik mampu meredam emosi siswa dan menahan ratusan siswa di dalam kelas. Sementara, penyerangan itu memicu masyarakat setempat untuk mengusir massa yang sebagian telah berada di kompleks sekolah.

“Jadi yang menghalau itu justru warga. Warga juga marah ada sekolah diserang tanpa tahu penyebabnya apa,” jelasnya.

Imam mengungkapkan, sebelumnya informasi rencana penyerangan itu sudah beredar. Karenanya, pihak SMK berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk berjaga sejak pagi. Patroli juga dilakukan di sekitar wilayah setempat.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Salah Paham

SMK Komputama Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah diserang seratusan siswa sekolah lain yang beberapa di antaranya berbekal senjata tajam (sajam). (Istimewa)
SMK Komputama Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah diserang seratusan siswa sekolah lain yang beberapa di antaranya berbekal senjata tajam (sajam). (Istimewa)

Namun siapa nyana, begitu personel polisi dan TNI selesai berjaga, seratusan lebih siswa yang mengendarai puluhan sepeda motor datang dan langsung melakukan penyerangan. Penyerangan terjadi sekitar pukul 10.15 WIB. Sementara polisi dan TNI meninggalkan lokasi sekitar pukul 10.00 WIB.

“Jadi pas polisi dan TNI meninggalkan sekolah, tidak lama kemudian datang rombongan siswa itu. Paling selang 15 menit,” ungkapnya.

Beruntung, penyerangan tak berlangsung lama. Puluhan warga mengusir siswa yang menyerang. Nahas, ada satu siswa yang tertinggal karena rombongan kalang kabut diusir warga. Siswa tersebut mengaku berasal dari SMK di Cilacap.

“Kebetulan di sekolah tersebut sedang ada acara sehingga mungkin pengawasannya longgar. Mereka kemudian keluar untuk menyerang ke sini,” bebernya.

Dari hasil keterangan siswa tersebut, mereka menyerang SMK komputama karena insiden pengeroyokan siswa di depan gedung salah satu SMK di jeruklegi. Korban penyerangan menyangka pelakunya adalah siswa SMK Komputama Jeruklegi.

“Jadi ini salah paham. Dikira siswa kami yang melakukan pengeroyokan,” ucap dia.

Terkait kerugian yang dialami, Imam mengatakan saat ini masih melakukan pendataan. Namun, bisa dipastikan bahwa ada tiga sepeda motor rusak dan sejumlah kaca dan genteng di gedung kompleks SMK Komputama Jeruklegi pecah. Selain itu, gerbang juga jebol.

 


Yayasan Buka Suara

“Saat ini kan masih dalam penanganan kepolisian. Kami masih menunggu proses tersebut,” ucap dia.

Sementara, Sekretaris Yayasan El Bayan sekaligus Humas Yayasan Nurjalin, H Maslan Durori menyayangkan insiden penyerangan ini. Dia meminta seluruh pihak untuk lebih ketat mengawasi siswanya. Sebab, penyerangan terjadi pada saat jam belajar.

“Ini terjadi pada jam-jam belajar. Kenapa siswa sebegitu banyak bisa keluar dari sekolah dan menyerang ke sekolah lain?,” ucap Maslan.

Maslan mendesak agar segera dilakukan penanganan yang tepat oleh seluruh pihak. Dia juga menekankan pentingnya komunikasi antarsekolah agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Diketahui, Yayasan El Bayan dan Nurjalin berada dalam pengelolaan yang sama dan menaungi pondok pesantren dan sejumlah lembaga pendidikan hingga perguruan tinggi. Selain SMK Komputama Jeruklegi, ada pula SMK Komputama Majenang dan Pesahangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya