30 Kata-Kata Mutiara Hikmah Habib Luthfi bin Yahya, Bijak dan Inspiratif

Habib Luthfi bukanlah sosok asing di kalangan nahdliyin, begitupun juga dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia. Ia adalah ulama yang sangat dihormati dan disegani oleh banyak pihak.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 26 Jan 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 06:30 WIB
Habib Luthfi
Rais Am Jamiyah Ahlu Thariqah al Mu'tabarah an Nahdiyah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya. (@HabibluthfiYahy)

Liputan6.com, Jakarta - Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau Habib Luthfi adalah seorang ulama asal Pekalongan, Jawa Tengah. Ia lahir pada Senin, 27 Rajab 1367 H atau 10 November 1947 M. 

Habib Luthfi merupakan putra dari pasangan Sayidah Al-Karimah As-Syarifah dan Al-Habib ‘Ali Al-Ghalib. Nasabnya sampai baginda Rasulullah SAW. Maka dari itu, ia menyandang gelar habib sebagaimana yang dimiliki para keturunan Rasulullah SAW lainnya.

Habib Luthfi bukanlah sosok asing di kalangan nahdliyin, begitupun juga dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia. Ia adalah ulama yang sangat dihormati dan disegani oleh banyak pihak.

Selain karena kecerdasan akan keilmuannya, Habib Luthfi juga terkenal sebagai ulama yang tawadhu atau rendah hati. Maka tidak heran kalau banyak umat Islam di Indonesia yang mengagumi sosok Habib Luthfi.

Habib Luthfi sering menyampaikan nasihat-nasihat kebaikan. Di balik nasihatnya terdapat makna yang sangat mendalam. 

Mengutip Merdeka.com dan Jatman.or.id, berikut adalah kata-kata mutiara Habib Luthfi yang berisi nasihat kebaikan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kata-Kata Mutiara Habib Luthfi

Habib Luthfi
Foto: Fajar Eko/ Liputan6.com

1. Sikap kedisiplinan dan kejuangan kita tidak hanya didasari sebagai tuntutan kedinasan, tetapi diwujudkan pengamalan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

2. Apabila kita tidak mau berpikir jauh tentang kecenderungan melunturnya kecintaan kepada para ulama dan tanah air, sulit dipertahankan lebih lanjut dengan apa yang sering kita dengungkan cinta tanah air NKRI harga mati.

3. Kadang ketika memiliki istri muda, khawatir jangan jangan menjadi janda muda. Punya anak-anak kecil, khawatir jangan jangan jadi anak yatim. Ketika Izrail datang memanggil, apakah kita sudah siap dengan bekal menghadap-Nya?

4. Jangan sampai adanya corona ini menjadi sebab pemisah antara kita. Yang tadinya hatinya polos semakin timbul su'udzon, muncul prasangka buruk antar sesama anak bangsa.

5. Tunjukan kalau kita menjadi anak bangsa yang kuat, berada dalam bangsa yang kuat, ketahanan nasional kita juga kokoh.

6. Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia, seperti Nabi juga bangga dengan kebangsaannya.

7. Ayam bangkok itu, netes (lahir) di Indonesia, cari makan di Indonesia, tidurnya di Indonesia, matinya juga mungkin di Indonesia, tapi ia tidak pernah bangga dengan Indonesia, wong kemana-mana Bangkok terus.

8. Wali Songo, walaupun mereka sudah tidak ada, sudah meninggal dunia, akan tetapi mereka masih bisa menggerakkan perekonomian umat dan mampu menjadi perekat umat Islam, lha kita yang masih hidup ini, apa yang bisa kita lakukan?

9. Sesama wali quthub meski memiliki pangkat kewalian yang sama tetapi memiliki sirr atau rahasia yang berbeda. Salah satu hikmahnya adalah agar tidak ada kecemburuan diantara makhluk Allah.

10. Jangan sekali-kali melupakan guru yang telah mengenalkanmu dzahir-dzahir syariat, terlebih guru mursyidmu yang telah membimbing-mu menuju Allah.

Kata-Kata Mutiara Habib Luthfi

Habib Luthfi Bin Yahya
Habib Luthfi Bin Yahya

11. Setiap orang mempunyai mahkota, dan mahkota paling hebat adalah akhlak, kerahmatan, senyum, dan wajah cerah. Kemudian melihat setiap individu umat dengan kasih sayang, bukan dengan pandangan permusuhan.

12. Niat yang baik dan kuat merupakan pendorong agar kita bisa meraih apa yang kita cita-citakan.

13. Jika kamu bekerja jangan hanya berniat sekedar untuk mencari rezeki, namun bercita-citalah agar dirimu semakin dekat dengan Allah SWT sang pemberi rezeki.

14. Salah satu penyakit hati yang berbahaya adalah hasud. Hasud jika dikombinasikan dengan sikap ghibah atau lalai akan memunculkan sikap sombong.

15. Seseorang tidak seharusnya menuntut kesempurnaan, baik ia sendiri maupun orang lain. Sebab, jika ia menuntut kesempurnaan dari dirinya, ia tidak akan beramal. Jika ia menuntut kesempurnaan dari orang lain, ia tidak akan memandang mulia seorangpun, ia bahkan akan memandang rendah semua orang.

16. Hikmah diperoleh setelah penalaran yang mendalam. Hikmah juga mengajarkan seseorang untuk bersikap sabar.

17. Orang yang belajar dan mengajar serta mengamalkan ilmunya. Ia mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan Allah melapangkan dadanya untuk siap menerima macam-macam ilmu.

18. Jika sulit mencari alasan untuk menghormati pemeluk agama lain, alasan bahwa dia adalah manusia ciptaan Allah SWT saja sudah cukup.

19. Boleh jadi rezekimu berupa keselamatan dan kesehatan, mungkin juga ditutupinya setiap kesalahanmu, atau diselamatkan dari keburukan, atau orang suka padamu, atau keluarga yang menghangatkanmu. Jangan membatasi rezeki hanya pada materi.

20. Mensucikan diri penting, tidak mungkin tidak karena perang dan permusuhan disebabkan oleh kotornya hati, hasud, dengki, dan amarah.

Kata-Kata Mutiara Habib Luthfi

Ribuan Warga NU Ikuti Istighosah di Masjid Istiqlal
Habib Luthfi bin Yahya usai mengikuti Istighosah Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (14/6). Istighosah tersebut menyambut bulan Ramadan 1436 H sekaligus pembukaan Munas Alim Ulama. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

21. Salah satu sebab kenapa aku memperoleh derajat terhormat saat ini adalah karena aku sangat menghormati guru-guruku.

22. Rizki itu ada dua, Tajrid dan Kasbi. Rizki Tajrid diperoleh tanpa melalui ikhtiar, inilah karunia yang Allah berikan kepada para auliya' (kekasih Allah). Sedang rizki Kasbi didapat melalui proses ikhtiar.

23. Rizki itu ibarat tangki mobil, sudah ada takarannya gak bisa dilebihkan atau dikurangi. Kalau dilebihkan bisa-bisa luber dan kalau dikurangi bisa-bisa pengemudi tidak sampai ketujuan.

24. Kasih sayang seorang wali itu sama seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, bahkan mereka rela menanggung adzab yang turun di umat mereka. Begitulah sifat para auliya.

25. Rahmat turun karena sebab ikhtiar. Contoh: sakinah, mawaddah dan rahmah akan muncul jika seseorang sudah ikhtiar untuk menikah.

26. Qudrat dan iradat Allah Swt. ditunjukan pada tiap makhluk yang telah Dia ciptakan.

27. Make up orang mukmin ialah bekas sujud yang memancar dari wajahnya.

28. Tidak usah memikirkan kekeramatan, yang penting kalian mendalami sekaligus mengamali secara benar dzahir-dzahir syariat.

29. Aku tidak pernah belajar komunikasi dengan arwah di alam barzakh. Aku bisa karena memiliki mahabbah (kecintaan) kepada meraka. Ilmu seperti itu tidak usah dipelajari, berbahaya, karena kalian belum bisa membedakan mana arwah para wali dan mana arwah yang merupakan jelmaan iblis.”

30. Hikmah di balik tanaman yang diletakkan di atas kuburan adalah untuk meringankan adzab si ahli kubur. Karena selama tanaman itu masih hijau, dia (tanaman) bertasbih memujiNya. Hal inilah yang menjadi sebab turunnya rahmat diringankan siksaan si ahli kubur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya