Mbah Moen Jamin Dunia Tak Akan Kiamat Selama Masih Ada yang Melakukan Ini

KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen termasuk ulama kharismatik yang sangat dihormati di Tanah Air. Ulama asal Rembang, Jawa Tengah ini pernah menghabiskan waktu di Makkah Al-Mukarromah untuk belajar lebih dari 2 tahun.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 17 Feb 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2023, 08:30 WIB
Maemoen Zubair
Maemoen Zubair atau dikenal Mbah Moen wafat di Makkah (Foto: nu.or.id).

Liputan6.com, Jakarta - KH Maimun Zubair atau Mbah Moen termasuk ulama kharismatik yang sangat dihormati di Tanah Air. Ulama asal Rembang, Jawa Tengah ini pernah menghabiskan waktu di Makkah Al-Mukarromah untuk belajar lebih dari 2 tahun. 

Semasa hidupnya, Mbah Moen tak kenal lelah mengajar mentransfer ilmu agama kepada murid-muridnya. Ia sukses mencetak murid-murid yang meneruskan jejak perjuangannya, di antara murid yang menjadi ulama ternama adalah KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha.

Dalam suatu kesempatan mengajar, Mbah Moen menyinggung tentang kiamat ketika bicara soal pondok pesantren dan mengaji. Ia mengatakan jika pondok pesantren bukan wasilah menuju surga, yang menjadi wasilah adalah ngajinya.  

والله العظيم الفوندوك ليس وسيلة الى الجنة، وإنما الوسيلة هى التعليم 

Artinya: “Demi Allah Dzat Yang Maha Agung, pondok bukan wasilah ke surga,yang menjadi wasilah adalah ngajinya.

Mbah Moen pun mengungkap alasannya. Menurutnya, pondok pesantren adalah bagian dari dunia. Buktinya dapat dilihat. Ketika kiai pondok pesantren tersebut meninggal, anak-anaknya saling rebut. 

"Ini menunjukkan kalau pondok itu bagian dari dunia. Akidahku dan kakek-kakekku semuanya tidak pernah berharap pondok. Saya ngajar Ihya Ulumuddin dan kitab lainnya, di hati tidak ada sekelumit pun ingin punya pondok," kata Mbah Moen dikutip dari NU Online, Kamis (16/2/2023). 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Selama Masih Mengaji

mba moen
Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Di satu sisi memang keberadaan pondok pesantren sangat membantu santri belajar agama. Mereka bisa istirahat sekaligus mendalami Islam di pondok secara mandiri setelah sebelumnya ngaji langsung ke guru. Ini tidak bisa ditampik.

Namun bagi Mbah Moen, yang terpenting adalah budaya ngajinya. Maka, ia pun berpesan agar tetap berpegang erat dan tetap mengutamakan budaya ngaji sekaligus belajar kitab salaf.

"Pokoknya yang harus dipegang erat, kamu harus ngaji dan mengajar kitab salaf,” pesannya.

Barulah keudian Mbah Moen menyinggung soal kiamat. Menurutnya, kiamat tidak akan terjadi selama masih ada yang mau mengaji.

“Dunia tidak akan kiamat selama orang masih mau mengaji," kata Mbah Moen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya