Moms, Ini 5 Tips Agar si Kecil Semangat Puasa Ramadhan untuk Pertama Kali

Mengajarkan puasa Ramadhan sejak dini menjadi keharusan agar anak terlatih berpuasa ketika beranjak dewasa. Bagaimana strategi agar anak kecil bersemangat puasa Ramadhan untuk pertama kali?

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2023, 06:30 WIB
Ide Kreasi Es Lolipop untuk Buka Puasa yang Segar dan Sehat, Pasti Disukai Anak
(c) Shutterstock

Liputan6.com, Jakarta - Mengajarkan puasa Ramadhan penting dilakukan sejak dini kepada anak-anak, meski masih balita sekalipun. Setidaknya, mereka akan menyadari bahwa puasa Ramadhan adalah kewajiban untuk umat Islam.

Pengenalan sejak dini itu, akan berdampak positif saat anak-anak beranjak dewasa. Mengajarkan puasa berarti mengenalkan kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang muslim.

Tentu, tidak mudah bagi anak-anak yang pertama kali berpuasa Ramadhan, Mereka harus menahan haus dan lapar.

Karena itu, butuh strategi agar anak-anak tetap semangat menjalani ibadah puasa. Orangtua perlu mendampingi dengan intensif anak-anak yang baru belajar berpuasa.

Berikut ini adalah tips belajar puasa pertama kali bagi anak-anak kita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


5 Tips Mengajarkan Puasa Ramadhan untuk Pertama Kali

Ajari si kecil untuk mulai berpuasa
Simak tips ini untuk mengenalkan anak agar ingin ikut berpuasa. (unsplash.com/@andri_helmansyah)

Berikut ini adalah 5 tips yang bisa dijalankan untuk mendampingi anak agar semangat berpuasa, mengutip dari nu.or.id:

1. Strategi paruh waktu

Anak yang baru pertama kali berpuasa mungkin akan merasa berat jika langsung berpuasa penuh. Karena itu sebaiknya awali melatih berpuasa dengan strategi paruh waktu.

Melansir dari buku Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter pada Anak Usia Dini karya Endang Kartikowati, ajarkan anak berpuasa sampai waktu dzuhur atau ashar. Bila anak sudah mampu, ia bisa berpuasa sehari penuh sampai ia terbiasa berpuasa.

Jangan berekspektasi berlebihan pada puasa pertama si kecil. Ini adalah ajang trial and error untuk menentukan formula yang tepat. Misal, makan pertama setelah sahur pada pukul 09.00, kemudian dilanjut lagi hingga pukul 12.00.

Anda bisa membuat kesepakatan waktu makan per tiga jam. Bila si kecil sudah tampak semakin kuat, kurangi frekuensi waktu makan.

2. Kenalkan kegiatan puasa

Anak-anak mudah meniru sesuatu yang terlihat olehnya. Sebab itu usahakan untuk kegiatan sahur, berbuka, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya di depan mereka. Di usia prasekolah, anak juga mulai mengerti sebab-akibat dan memaknai pengetahuan yang ia dapat.

Mengutip dari buku 1001 Cara Dahsyat Melatih Anak karya Nofisah A, cara terbaik untuk mengenalkan puasa pada anak adalah dengan memperkenalkan gambaran kegiatan tentang puasa secara emosional.

 


3. Alihkan Perhatian

Berikan anak contoh agar mereka penasaran
Simak tips ini untuk mengenalkan anak agar ingin ikut berpuasa. (pexels.com/@cottonbro)

Orangtua mencoba untuk mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk makan dan minum. Misalnya, minta anak untuk tidur siang agar rasa lapar dan haus tidak terlalu terasa. Selain itu, tidur siang pun bermanfaat untuk menjaga tubuh anak tetap sehat dan bugar selama satu bulan berpuasa.

Orang tua juga bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti mengajaknya bermain, bercerita, menonton film, atau berbelanja untuk persiapan berbuka puasa.

4. Pantau Asupan Makan

Salah satu hal terpenting bagi orang tua adalah memastikan kebutuhan karbohidrat dan protein si kecil terpenuhi khususnya saat sahur dan berbuka. Berikan mereka makanan dan minuman yang mampu mencukupi kebutuhan karbohidrat dan protein.

Ada sejumlah makanan yang mampu memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lainnya bagi si kecil saat Ramadhan seperti daging ayam, ikan, telur, sayuran, buah-buahan, nasi, dan kentang.

Saat berpuasa, anak-anak memiliki risiko untuk mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, pada waktu antara buka hingga sahur cukupkanlah cadangan cairan tubuh. Cadangan cairan bisa diperoleh dari air matang, susu, sup, buah atau jus buah dan sayur.

5. Hindari Aktivitas Berat

Anak-anak biasanya sangat suka bermain. Pada saat bulan puasa dukung anak agar kegiatan bermainnya lebih ringan. Atau alihkan kegiatan bermain anak dari aktivitas fisik berat menjadi aktivitas ringan.

Misalnya, jika pada hari normal anak bermain bola maka pada bulan puasa ajak untuk melukis, membuat prakarya, dan memancing.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya