Gelandang Everton Abdoulaye Doucoure Berikan Pandangannya Mengenai Islam dan Bulan Ramadan

Abdoulaye Doucoure yang juga beragama Muslim mengungkap ia tetap menyukai bulan Ramadan meski agak sulit jika harus menjalankannya sambil bermain sepak bola.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 29 Mar 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 00:00 WIB
Foto: 5 Pemain Prancis Terbaik di Liga Inggris Musim Ini, Tak Satupun Dilirik Timnas
Abdoulaye Doucoure - Pemain Everton ini menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di Liga Inggris. Meski tak sepopuler N'Golo Kante dan Paul Pogba namun tak bisa dipungkiri berkat kontribusinya ia menjadi andalan bagi klub Merseyside tersebut. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah hampir seminggu umat Muslim di seluruh dunia menjalankan pausa di bulan Ramadan dengan menahan lapar dan haus sepanjang hari sebagai bentuk ibadah dan penghormatan terhadap keyakinan mereka.

Tidak terkecuali 253 pemain sepak bola Muslim di tim utama dan akademi dari empat tingkat teratas sepak bola Inggris. Melansir dari BBC Sport, angka tersebut merupakan 5 persen dari jumlah total keseluruhan pemain. Para pemain tersebut akan berjuang untuk tetap menunaikan ibadah puasa di tengah jadwal latihan dan pertandingan yang padat.

Menanggapi hal itu, gelandang Everton, Abdoulaye Doucoure yang juga beragama Muslim mengungkap ia tetap menyukai bulan Ramadan meski agak sulit jika harus menjalankannya sambil bermain sepak bola.

“Saya selalu menyukai Ramadan. Terkadang bermain sepak bola terasa sulit karena Ramadan biasanya terjadi di musim panas dan selama pramusim,” ungkap Doucoure kepada BBC Sport.

“Tapi saya selalu beruntung bisa menjalankan ibadah Ramadan dan tidak pernah ada masalah dengan kondisi fisik saya dan saya bersyukur untuk itu,” tambah pemain berusia 30 tahun tersebut.

Abdoulaye Doucoure selanjutnya menekankan bahwa agama merupakan hal yang paling utama dan tanpanya, ia merasa tidak akan bisa berada di titik di mana ia berada sekarang.

“Agama saya adalah hal yang paling penting dalam hidup. Saya selalu mendahulukan agama, baru kemudian pekerjaan saya. Anda bisa melakukan keduanya dalam waktu bersamaan dan saya senang dengan itu,” kata pemain yang sekarang membela timnas Mali tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Agama yang Menguatkan Batin

Foto: Gagal Menembus Final Piala Dunia, Skuad Maroko Tetap Lakukan Sujud Syukur di Akhir Laga
Meski begitu, Singa Atlas berhasil mencatatkan sejarah sekaligus memenangkan hati jutaan orang. Terutama bagi orang Arab, Afrika dan Muslim di dunia. (AFP/Karim Jaafar)

Abdoulaye Doucoure lahir dan besar di pinggiran kota Paris dengan orang tua berkebangsaan Mali. Ia pindah ke Inggris pada tahun 2016 ketika bergabung dengan Watford dari Rennes.

Bersama The Hornets, Doucoure telah mengalami naik turun dalam karirnya. Pada tahun 2019, Watford berhasil lolos ke final Piala FA di mana mereka akhirnya dikalahkan oleh Manchester City. Kemudian, pada musim berikutnya Troy Deeney dan rekan-rekannya harus terdegradasi ke Championship karena hanya mampu finis di posisi ke-19 di Liga Inggris.

Berbicara mengenai naik turun di dalam karir sepak bolanya, Doucoure mengungkapkan bagaimana keyakinannya telah menguatkannya hingga saat ini.

“Keyakinan saya membantu saya melewati banyak hambatan, jadi itu sangat penting bagi saya. Dalam sepak bola dan kehidupan anda tentunya akan mengalami rasa sakit dan kekecewaan. Sepak bola selalu naik turun, terkadang anda cedera, tetapi keyakinan saya membantu saya melalui ini. saya bersyukur kepada tuhan karena memberi saya kekuatan itu,” tutur Doucoure.

“Saya selalu berdoa agar Allah membantu kami dalam pertandingan. Tanpa keyakinan saya, saya tidak akan berada di posisi ini hari ini,” tegasnya.


Liga Inggris yang Terbaik untuk Pemain Muslim

FOTO: 7 Pemain Muslim yang Menjadi Andalan di Klub Premier League
Hampir seluruh kompetisi sepak bola di Eropa memiliki pemain-pemain yang memeluk Islam, tak terkecuali di Liga Inggris. Berikut tujuh pemain muslim yang menjadi andalan di klub Premier League.

Melansir dari BBC Sport, Abdoulaye Doucoure merupakan pengunjung tetap masjid di daerah tempat tinggalnya. Para jamaah di masjid tersebut pun menyadari jika dirinya adalah pemain sepak bola profesional dan dengan senang hati menerimanya.

Perasaan untuk dapat diterima itu ternyata meluas ke Liga Inggris dan Inggris secara keseluruhan, yang akhirnya Doucoure menganggap Inggris sebagai salah satu negara terbaik di Eropa.

“Kami merasa sangat percaya diri di sini, sangat diterima dan semuanya tersedia untuk dinikmati orang Muslim,” ujar mantan pemain Watford itu ketika ditanya apakah ia pernah berada dalam situasi di mana keyakinannya terganggu.

“Saya selalu ingin bermain di Liga Inggris dan saya ingin bertahan dalam waktu yang lebih lama di sini. Ini adalah liga terbaik untuk para pemain Muslim.”


Trio Muslim

Hasil Liga Inggris: Arsenal Tumbang di Kandang Everton
Pemain Everton Idrissa Gueye (kanan) dan Abdoulaye Doucoure merayakan kemenangan atas Arsenal pada pertandingan sepak bola Liga Inggris di Goodison Park, Liverpool, Inggris, 4 Februari 2023. Everton mengalahkan Arsenal dengan skor 1-0. (AP Photo/Jon Super)

Berbicara mengenai posisinya di Everton, Abdoulaye Doucoure ternyata memiliki hubungan yang sangat erat dengan rekan gelandang lainnya. Adalah Idrissa Gueye dan Amadou Onana yang bersama Doucoure menjadi trio di lini tengah The Toffees.

Uniknya, ketiga gelandang tersebut merupakan seorang Muslim. Oleh karena itu, mereka memiliki hubungan yang kuat baik di dalam dan di luar lapangan. Mereka kerap beribadah bersama di ruang ganti dan menghadiri salat Jumat bersama di masjid.

“Kami selalu berdoa bersama dan meminta ruang untuk berdoa. Orang-orang sangat ramah dan memberi kami ruang. Idrissa (Gueye) biasanya menjadi imam karena ia lebih tua dan memiliki suara yang bagus,” kata Doucoure.

Pemain kelahiran Perancis tersebut menambahkan jika posisi dan bahasa yang sama juga membantu mendekatkan mereka di dalam lapangan.

“Kami berbicara bahasa yang sama dan bermain bersama di lini tengah, yang membuat kami semakin dekat,” ujar pemain jebolan akademi Rennes itu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya