Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina International Shipping (PIS) menggandeng aparat TNI untuk meningkatkan keamanan dan operasional kapal, terutama selama masa Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1444 H. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari ditandatanganinya pedoman kerja (Damker) antara PIS dan TNI AL.
“PIS melalui fungsi HSSE telah menyelenggarakan pembekalan teknis untuk personel TNI AL yang akan bertugas di kapal-kapal SH IML di wilayah perairan Indonesia,” ujar Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus, Selasa (18/4).
Baca Juga
Pembekalan berlangsung pada Jumat (14/4/2023) dan diikuti oleh 30 peserta personel TNI AL di Mako Lantamal III. Hadir dalam pembekalan antara lain; Paban VI Asops Kasal - Kolonel Laut (P) Sirilius, dan Asops Dan Lantamal III - Kolonel Laut (P) Agung Nugraha.
Advertisement
Dukungan yang akan diberikan oleh personel TNI AL antara lain kegiatan pengamanan, pengawalan, dan pengawasan di atas kapal guna pencegahan terjadinya insiden fraud dan meminimalisir kerugian dalam distribusi migas melalui jalur laut.
“Personel TNI ditempatkan di kapal PIS mulai hari ini, mereka juga akan menjadi agen-agen HSSE di atas kapal dengan terlibat aktif dan peduli dalam implementasi prosedur HSSE untuk mendukung aspek keamanan dan keselamatan di atas kapal,” ujar Aryomekka.
Tugas-tugas personel TNI AL yang di tempatkan di atas kapal diantaranya adalah melaksanakan pengamanan untuk mencegah terjadinya perbuatan ilegal (ship to ship transfer, perusakan segel, mematikan dan/atau menutup kamera CCTV, passing line, dll), perompakan dan mencegah orang yang tidak berkepentingan naik ke atas kapal serta mencegah adanya ancaman serta gangguan baik dari pihak yang tidak bertanggung jawab lainnya.
Nantinya pelaksanaan kegiatan pengamanan, pengawasan dan pengawalan di atas kapal akan dievaluasi bersama antara TNI AL dengan Pertamina International Shipping setiap bulan dalam bentuk laporan guna penyempurnaan tugas pengamanan ini.
Jajaki Pendanaan Investasi, PIS Temui Export Credit Agency di Korea
PT Pertamina International Shipping (PIS) tengah gencar menjajaki kerja sama investasi dengan mitra-mitra skala global untuk percepatan pengembangan bisnis perusahaan dan rencana investasi di tahun 2023.
Salah satu strateginya adalah dengan melakukan pertemuan dengan Export Credit Agency (ECA) di Korea yakni The Export Import Bank of Korea (KEXIM) dan Korea Trade Insurance Corporation (K-SURE).
“Kunjungan dan pertemuan ini dilakukan untuk menjajaki potensi kerja sama pendanaan investasi, khususnya rencana pembelian kapal bangun baru untuk penambahan dan peremajaan armada kapal angkut PIS, untuk mendukung target pertumbuhan perusahaan di tahun ini dan ke depannya,” ujar Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, Kamis (13/4).
Rangkaian kunjungan dilakukan pada Maret lalu, turut hadir dalam pertemuan adalah Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati dan Direktur Keuangan dan SDM Pertamina Trans Kontinental (PTK) Afan Aftory. Pertemuan dengan KSURE juga difasilitasi oleh bank komersial Jepang SMBC di kantor SMBC yang berada di Seoul, Korea Selatan.
K-SURE dan KEXIM adalah lembaga yang dibentuk pemerintah Korea Selatan yang berperan penting dalam mendukung ekspor dan investasi Korea di skala global melalui program pendanaan kepada pembeli produk produk manufaktur Korea, termasuk dalam hal ini industri pembangunan kapal baru (new built vessel).
Advertisement
Fasilitas Pendanaan
Adapun fasilitas pendanaan dari agensi kredit ekspor Korea ini memiliki beberapa manfaat antara lain; tenor pinjaman yang lebih panjang, struktur pinjaman yang lebih kompetitif, pinjaman yang lebih besar, dan diversifikasi sumber pendanaan yang lebih luas.
Sejalan dengan kunjungan ke Korea tersebut, di waktu bersamaan juga dilakukan pelatihan dan upskilling mengenai Export Credit Agency (ECA) financing ke para pekerja Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) yang terdiri dari fungsi keuangan, fungsi strategic planning and business development , dan fungsi legal.
Pelatihan ini difasilitasi oleh SMBC Singapore untuk memperluas dan memperdalam wawasan terkait pendanaan ECA dari Korea dan Jepang, khususnya untuk pendanaan produk perkapalan dan produk marine.