Banyak Jemaah Haji Lansia, Simak 7 Tips Agar Tidak Kesasar di Tanah Suci

Di luar isu kesehatan, pernak-pernik haji 2023 juga perlu diperhatikan. Meski tampak sepele, jemaah haji yang kesasar alias tersesat selalu terjadi tiap musim

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 18:30 WIB
Perjuangan petugas haji dari Indonesia membantu para jemaah menyeberangi jalan di tengah cuaca panas terik Kota Makkah, Arab Saudi. (Foto: Kemenag)
Perjuangan petugas haji dari Indonesia membantu para jemaah menyeberangi jalanan Kota Makkah, Arab Saudi. Mereka rela berjam-jam berada di bawah terik cuaca panas Kota Makkah demi memastikan para jemaah menyeberang dengan selamat. (Foto: Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Musim haji 2023 telah dimulai. Kini, para petugas sudah bersiap dengan sebagiannya sudah berada di tanah suci.

Jemaah haji asal Indonesia pun bersiap untuk berangkat. Pemberangkatan pertama dari daerah ke asrama haji embarkasi dimulai pada 23 Mei 2023. Kemudian, kloter pertama jemaah haji diterbangkan pada 24 Mei 2023.

Tahun ini, Indonesia memprioritaskan jemaah haji lansia. Kesehatan jemaah menjadi isu krusial musim haji ini.

Terlebih, suhu udara di tanah suci panas ekstrem, mencapai lebih dari 40 derajat Celsius dan bahkan diperkirakan menuju puncak suhu tinggi lebih dari 45 derajat Celsius.

Di luar isu kesehatan, pernak-pernik haji 2023 juga perlu diperhatikan. Meski tampak sepele, jemaah haji yang kesasar alias tersesat selalu terjadi tiap musim.

Hal itu tentu merepotkan ketua rombongan, dan yang bersangkutan. Maklum, tidak semua jemaah haji berwawasan luas. Apalagi, banyak pula yang lugu dan baru kali ini melakukan perjalanan jauh, ditambah bahasa berbeda.

Berikut ini adalah tips agar jemaah haji tidak kesasar yang bersumber dari channel YouTube Kemenag, seperti ditulis di laman keislaman NU Online.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tips Agar Jemaah Haji Tidak Kesasar

Jemah haji
Jemaah haji mulai bergerak dari Madinah ke Makkah. (Merdeka.com)

1. Membawa identitas

Tips pertama adalah senantiasa membawa identitas jamaah haji Indonesia selama di tanah suci. Identitas sebagai jamaah tidak boleh tertinggal seperti gelang jamaah haji karena memuat identitas lengkap pemiliknya. “Gelangnya jangan ditukar-tukar dengan jamaah lain,” ungkap narator dalam video tersebut.

2. Pengenalan lokasi hotel

Kedua adalah melakukan orientasi (pengenalan) lokasi hotel. Setelah tiba di hotel, jamaah disarankan sejenak untuk mengenal dan menandai lokasi di sekitar hotel yang meliputi nama hotel, ciri fisik bangunannya, nama jalan, atau penanda-penanda lain yang mudah diingat.

Banyak jamaah haji yang tersesat karena tidak melakukan orientasi ini. Karena baru pertama di tanah suci, sangat bersemangat ibadah dan kecapekan hingga lupa di mana hotel tempat menginap.

3. Membawa kartu nama hotel

Ketiga adalah membawa kartu nama hotel. Walau sudah melakukan orientasi lokasi hotel namun setiap keluar hotel seperti hendak ke Masjidil Haram atau kemanapun, sebaiknya membawa kartu hotel. Terlebih untuk jamaah lansia hukumnya wajib membawa kartu yang biasanya sudah disediakan oleh pihak hotel.

Di dalamnya ada nama hotel, alamat, dan kontak person yang bisa dihubungi bila sewaktu-waktu jemaah bingung arah kembali ke hotel.

 

4. Hindari Pergi Sendirian

Jemaah calon haji di Makkah (Foto: dokumentasi MCH)
Jemaah calon haji di Makkah (Foto: dokumentasi MCH)

Keempat adalah menghindari pergi sendirian selama di tanah suci. Jika akan pergi keluar hotel, jamaah hendaknya tidak sendirian terlebih jamaah haji perempuan dan lansia. Selain demi keamanan, juga untuk menjaga-jaga agar tidak tersesat. Lebih baik lagi setiap keluar, jamaah tetap bersama dalam rombongan.

5. Pamit kepada ketua rombongan

Kelima adalah pamit kepada ketua rombongan. Tips ini tidak kalah penting jika hendak bepergian keluar dari hotel agar ketua rombongan tahu jamaah akan mau bepergian ke mana

6. Jangan panik saat kesasar

Keenam adalah jangan panik bila tersesat. Jamaah yang sudah terlanjur tersesat bisa mencari petugas PPIH dan tidak bertindak berlebihan. Jamaah harus mencari bantuan kepada petugas haji Indonesia yang sudah ditempatkan di titik-titik vital.

Mereka adalah petugas yang sudah terlatih dan siap memberikan bantuan kepada jamaah haji Indonesia dalam kondisi apapun dan kapanpun.

Tindakan lainnya, coba cari Maktab atau hotel sekeliling dengan tenang dan seksama. Perhatikan mana hotel atau tempat yang ada berkibar bendera merah putih. Kalau sudah ketemu silahkan masuk dan minta bantuan kepada petugas.

7. Selalu berdoa

Ketujuh adalah senantiasa berdoa. Ikhtiar dengan doa sangat penting selama di tanah suci sebelum melakukan sesuatu. Jamaah harus berdoa memohon pertolongan kepada Allah. Jangan merasa sombong seakan tidak butuh bantuan Allah. Apapun bisa terjadi di tanah suci.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya