Liputan6.com, Jakarta Ketua Panitia penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengingatkan para jemaah haji Indonesia agar gelang identitas yang telah dibagikan di embarkasi terus dipakai selama di tanah suci. Gelang identitas pengganti paspor itu tidak boleh hilang, apalagi ditukar dengan milik teman.
"Gelang itu sangat besar manfaatnya, sebab di gelang itu teregistrasi identitas jemaah mulai nomor paspor serta asal jemaah itu sendiri," ujarnya saat ditemui di Kantor Urusan Haji Indonesia, Madinah.
Baca Juga
Saat tiba di tanah suci, paspor para jemaah haji akan dikumpulkan ke petugas haji. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hilangnya dokumen tersebut saat dipegang sendiri oleh jemaah.
Advertisement
Sebagai gantinya, mereka diwajibkan terus memakai gelang identitas yang didesain khusus agar kuat dan tidak mudah hilang.
"Kita buat gelang tersebut kencang supaya tidak bisa dicopot dari tangan," tutur Subhan.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) ini mengingatkan kembali pentingnya fungsi gelang identitas tersebut. Selain dapat membantu jemaah yang tersesat untuk kembali ke kelompoknya, gelang itu juga penting untuk mengidentifikasi pemiliknya apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Gelang itu sudah terbukti tahan dalam kondisi apapun. Jadi ketika kemudian ditemukan gelang itu baik dengan orangnya maupun tidak dengan orangnya, sudah bisa dipastikan pemiliknya siapa dan orang mana," kata Subhan.
"Dan ini terbukti pada kejadian tahun 2015, peristiwa Mina dan kecelakaan crane, kita temukan orangnya baik dalam keadaan hidup maupun meninggal," sambungnya.
Gelang jemaah haji tersebut juga pernah berfungsi penting mengidentifikasi jemaah yang jasadnya sudah sulit dikenali ketika hilang di Gunung Uhud.
"Hanya gelang itu yang membuat petunjuk sehingga diketahui indentitasnya. Maka dengan demikian, gelang itu mohon jangan ditukar dan ditinggalkan," ucap Subhan Cholid menandaskan.
Â
Jemaah Haji Tiba di Madinah
Sebanyak 360 jemaah haji dari embarkasi Solo-Yogyakarta kloter 1 (SOC-1) tiba di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sekitar pukul pukul 08.51 Waktu Arab Saudi (WAS) pada Rabu (24/5/2023). Ratusan jemaah haji asal Grobogan, Jawa Tengah ini tiba melalui Terminal Hajj Bandara Madinah.
Setelah melewati proses imigrasi, para jemaah langsung disambut Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad bersama jajarannya dan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid.
Para jemaah haji tersebut diberi setangkai bunga mawar putih dan bingkisan berisi sejadah, tasbih digital, simak, dan tiga buah kurma.
Subhan Cholid menuturkan, bunga dan bingkisan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat datang kepada para jemaah haji yang telah tiba di Tanah Suci. Bingkisan ini diberikan secara simbolis hanya kepada jemaah kloter awal.
"Ini sebagai simbol kesiapan kami dalam menyambut dan melayani jemaah haji selama di Tanah Suci," ujar Subhan di Bandara AMAA Madinah, Rabu (24/5/2023).
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi Haryanto menuturkan, tidak ada kendala berarti dalam penyambutan kedatangan jemaah haji Embarkasi SOC-1.
Menurut Haryanto, semua proses kedatangan mulai dari imigrasi, pembagian bus, hingga pergeseran ke hotel Madinah berjalan lancar.
"Alhamdulillah kedatangan jemaah kloter 1 SOC ini tidak ada kendala berarti. Semua berjalan lancar sesuai rencana," tuturnya saat ditemui di Paviliun Keong Bandara Madinah.
"Jumlah jemaahnya juga lengkap tidak ada yang batal karena sakit. Totalnya ada 360 orang terdiri dari 355 jemaah dan 5 petugas kloter," sambung Haryanto.
Advertisement