Jemaah Perlu Tahu, Ini Jadwal Layanan Katering yang Dihentikan Jelang dan Pasca-Puncak Haji

Meski begitu, jemaah haji Indonesia tetap akan mendapatkan layanan konsumsi sebanyak 16 kali selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 24 Jun 2023, 17:15 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 17:15 WIB
Melihat kondisi dapur katering untuk jemaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Suci melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Melihat kondisi dapur katering untuk jemaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Suci melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Selain bus sholawat, layanan katering juga akan berhenti sementara jelang operasional puncak ibadah haji 1444 H/2023 M. Hal ini lantaran distribusi makanan sulit dilakukan seiring semakin padatnya Kota Makkah oleh jemaah haji dari berbagai penjuru dunia.

Meski begitu, jemaah Indonesia tetap akan mendapatkan layanan konsumsi sebanyak 16 kali selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Penghentian sementara hanya terjadi pada satu hari jelang ke Arafah dan dua hari setelah dari Mina.

"Layanan katering jemaah haji agar ini jadi pengetahuan, layanan katering di Makkah itu sampai tanggal 6 Dzulhijjah (24 Juni) sebelum masa operasional haji. Tanggal 7 zulhijah (25 Juni) tidak ada layanan katering, sehingga para jemaah menyiapkan diri menyiapkan konsumsi di tanggal 7 tersebut," ujar Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid di Makkah.

Jemaah Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bergelombang ke Arafah pada 8 zulhijah (26 Juni) sejak pukul 07.00-24.00 Waktu Arab Saudi. Pada tanggal ini, layanan katering untuk sarapan pagi masih belum tersedia. Layanan konsumsi baru ada pada jam makan siang dan makan malam.

"Tanggal 8 makan siang jemaah akan terima konsumsi di Arafah, kemudian makan malam. Tanggal 9 pagi sarapan, 9 siang, 9 sore hari jelang keberangkatan ke Muzdalifah jemaah akan dapat layanan konsumsi. Tanggal 10 pagi sarapan jemaah akan terima layanan konsumsi di Mina sampai tanggal 13 sarapan (pagi)," ucap Subhan membeberkan.

Sementara, tanggal 13 (1 Juli) makan siang dan malam tidak ada layanan konsumsi hingga tanggal 15 zulhijah (3 Juli).

"Jadi yang tidak ada layanan konsumsi itu tanggal 7 full dan 8 sarapan pagi. Tanggal 8 makan siang sampai sarapan pagi. Tanggal 13 itu jemaah dapat layanan konsumsi di Armuzna." Nah makan siang dan malam tanggal 13 jemaah tidak dapat layanan, pagi siang malam tanggal 14 dan 15 tidak ada layanan. Mulai layanan lagi tanggal 16 sarapan pagi dan seterusnya," ujar Subhan menandaskan.

 

Alasan Layanan Katering Dihentikan Sementara

Melihat dapur layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Makkah. Pemerintah Indonesia terus meningkatkan pelayanan katering untuk jemaah haji selama di Tanah Suci. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
Melihat dapur layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Makkah. Pemerintah Indonesia terus meningkatkan pelayanan katering untuk jemaah haji selama di Tanah Suci. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Sebelumnya, Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengungkapkan alasan penghentian sementara layanan katering sehari menjelang pergerakan ke Arafah dan dua hari setelah rangkaian puncak haji di Mina.

Menurutnya, penghentian sementara layanan katering pada tanggal-tanggal tersebut dikarenakan kondisi di Makkah sudah sangat padat. Jemaah dari seluruh dunia sudah berada di Kota Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan haji. Kondisi ini menyebabkan kepadatan, sehingga tidak memungkinkan dilakukan proses distribusi katering.

"Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar dua kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jemaah,” katanya.

Dalam fase penghentian sementara layanan katering ini, jemaah haji Indonesia diimbau membeli bekal makanan ke sejumlah pedagang yang berjualan di dekat hotel.

Meski begitu, Arsad memastikan pada fase puncak haji, yakni tanggal 8 sampai 13 zulhijah, jemaah tetap mendapatkan layanan katering. Layanan itu diberikan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"PPIH telah bekerja sama dengan muassasah/masyariq untuk menyiapkan 16 kali layanan katering pada fase Armuzna," ucapnya.

 

16 Zulhijah, Mulai Diberikan Layanan Katering untuk Jemaah Haji

Mengintip Dapur Katering Bandara Jeddah, Sajikan Menu Nusantara untuk Jemaah Haji Indonesia
Sejumlah koki dan pekerja katering Golden Guest berpacu dengan waktu menyiapkan makanan untuk seluruh jemaah haji Indonesia yang mendarat di Bandara Jeddah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Khusus untuk jemaah yang mengambil nafar awal dan kembali ke Makkah pada 12 zulhijah, mereka juga belum bisa mendapat layanan katering di hotelnya. Sebab, saat itu layanan katering masih dipusatkan di Mina.

"Layanan katering pada hotel di Makkah akan mulai diberikan kembali pada 16 zulhijah 1444 H. Layanan ini akan diberikan kepada jemaah yang belum habis paket kateringnya yang sebanyak 66 kali makan di Makkah," ucap Arsad Hidayat menandaskan.

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya