Ternyata Mantan Ketum PBNU KH Sa'id Aqil Siradj Keturunan Rasulullah, Ini Silsilahnya

Mungkin masih banyak yang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, bahwa Ketua PBNU, Prof. Dr. KH Sa'id Aqil Siradj juga seorang "Habib" alias keturunan (dzurriyah) Rasulullah saw

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2023, 08:30 WIB
PBNU dan Bulog Luncurkan Rumah Pangan Santri
Ketum PBNU Said Aqil Siroj memberikan sambutan saat peluncuran Rumah Pangan Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (3/10). PBNU dan Bulog meluncurkan Rumah Pangan Santri yang dapat diakses melalui aplikasi di ponsel pintar. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Prof KH Said Aqil Siradj merupakan salah satu ulama alim dan berpengaruh di Indonesia. Dia adalah mantan Ketua Umum PBNU.

Dalam masa kepemimpinannya, organisasi Islam terbesar di dunia ini melakukan berbagai gebrakan. Karena pandangannya yang futuristik ini, ada yang menuduhnya syiah, wahabi, liberal, dan lain sebagainya.

Banyak umat Islam, terutama Nahdliyin yang rindu dengan sosoknya. Kiai Said dikenal brilian dan tanpa tedeng aling-aling. Penjelasannya soal hukum mendalam, namun mudah dicerna.

Nah, ini yang barangkali jadi kejutan untuk umat Islam. Ternyata, Kh Said Aqil Siradj adalah keturunan Rasulullah atau dzurriyah Nabi. Banyak yang tak tahu karena Kiai Said tidak menggunakan nama Habib atau Sayyid di depan namanya.

Kiai Said berasal dari keluarga pesantren di Cirebon. Nasabnya masih dalam lingkup Sunan Gunung Jati. Diketahui, Sunan Gunung Jati adalah dzurriyah Nabi yang menyebarkan agama Islam, terutama di kawasan pantai utara. 

Berikut ini adalah silsilah KH Said Aqil Siradj sampai kepada Nabi Muhammad SAW, mengutip laman nubontang.or.id.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Silsilah KH Aqil Siradj hingga Rasulullah SAW

20151022-Hari-Santri-Jakarta-Said-Aqil-Siradj-Ma'ruf-Amin-Muhaimin-Iskandar
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj menyampaikan pidato dalam acara kirab Resolusi Jihad NU menyambut Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis, (22/10/2015). Hari Santri Nasional ditetapkan pada 22 Oktober. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

KH. Said Agil Siradj bin KH Agil bin KH Siradj bin KH Said (gedongan) bin KH Murtasim bin KH Nuruddin bin KH Ali bin Tubagus Ibrahim bin Abul Mufakhir (Majalengka) bin Sultan Maulana Mansur (Cikaduen) bin Sultan Maulana Yusuf (Banten) bin Sultan Maulana Hasanuddin bin Maulana Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) bin Abdullah bin Ali Nurul Alam Syeh Jumadil Kubro bin Jamaludin Akbar Khan bin Ahmad Jalaludin Khan bin Abdullah Khan bin Abdul Malik al-Muhajir (Nasrabad India) bin Alawi Ammil Faqih ( Hadrulmaut) bin Muhammad Shohib Mirbat Ali Kholi' Qosam bin Alawi atsani bin Muhammad Shohibus Saumi'ah bin Alawi Awwal bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa ArRumi bin Muhammad an Naqib bin Ali 'Uraidhi bin Ja'far as Shodiq bin Muhammad al Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-Zahra Ra binti Sayyidina wa Maulana Rasulullah Muhammad SAW.

Menurut versi lain (yang lebih shahih), yakni menurut ketua Naqobah kesultanan Banten (Zein Sempur Al bakri). KH Said Aqil Siraj adalah keturunan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati Cirebon) melalui jalur nasab Kraton Gebang Ilir Kuningan Cirebon.. bukan melalui jalur sultan Banten seperti yang banyak beredar di dunia maya.

Terlepas dari perbedaan versi di atas, tapi jelas kan, bahwa garis nasab beliau ini sambung hingga ke Rasulullah saw. Bahkan, Kiai Sa'id juga keturunan para wali dan ulama top. Namun, seperti kebanyakan kiai dan ulama NU, banyak yang namanya tidak diberi "Habib".

Bagi warga NU, guru harus dihormati, entah dia habib atau bukan, bergelar akademik tinggi atau tidak, setiap guru harus dihormati. Inilah akhlaq.Sumber: Diambil dari FB mwc NU Panai Hilir.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya