Liputan6.com, Jakarta - Hari kiamat disebut pula dengan hari kebangkitan atau Yaumul Ba'ats. Setelah hari kematian seluruh makhluk dan kehancuran, makhluk-makhluk itu akan dibangkitkan.
Setelah datangnya hari kiamat, semua manusia yang telah meninggal, termasuk Nabi Adam AS hingga individu terakhir yang hidup di dunia, akan dibangkitkan kembali di yaumul ba'ats.
Advertisement
Baca Juga
Saat dibangkitkan dan digiring ke Padang Mahsyar manusia diriwayatkan telanjang. Meski telanjang, tak ada yang saling mempedulikan. Pasalnya, semua sibuk dengan urusan dan kekhawatiran masing-masing.
Diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang pertama kali berbusana. Saat dibangkitkan, tubuhnya ditutup oleh para malaikat sehingga terjaga kehormatannya. Kemudian, beliau diberikan busana.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, tentu kita juga berharap bisa mengikuti Rasulullah dalam hal berpakaian di hari kiamat.
Ternyata, ada amalan sederhana yang akan membuat seseorang mendapat pakaian atau busana kehormatan di hari kiamat. Amalan tersebut adalah takziyah.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Sekilas Takziyah
Mengutip Kemenag.go.id, kepala Kemenag Kabupaten Lebong Drs H Ajamalus, MH mengatakan, barang siapa bertakziyah kepada saudaranya sesama muslim yang ditinggal wafat keluarganya, maka Allah SWT akan memberi pakaian kehormatan kelak di hari kiamat.
Hal ini diungkapkan Ajamalus ketika bertakziyah di rumah duka tokoh masyarakat kabupaten Lebong yang bernama Murdi M. Sahri mertua dari ibu Jemi salah satu Kepala Madrasah Tsanawiah Negri 1 Bengkulu Utara di Desa Semelako belum lama ini.
''Selain itu, dengan takziyah kita juga memupuk tali silaturahmi antara umat muslim dan menghibur keluarga duka,'' kata Ajamalus, melansir laman Kemenag, Rabu (1/11/2023).
Karenanya, sebagai wujud kekeluargaan, pihaknya selaku keluarga besar Kemenag Kabupaten Lebong bertakziah di rumah duka ini.
Advertisement
Imbauan untuk Umat Islam
Dengan demikian, Ajamalus mengajak umat muslim di Kabupaten Lebong untuk selaku bertakziah jika ada warga sesama muslim berduka.
''Inilah perwujudan dari sifat ukhuwah, mahabbah dan rahmah yang sunnah ditumbuhkan pada diri seseorang terhadap saudaranya sesama muslim,'' pungkas mantan Kakan Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah ini.
Sementara itu, takziah ke rumah duka tersebut di pimpin langsung Ka kan Kemenag Kabupaten Lebong Drs. H. Ajamalus MH di dampingi Seluruh Kasi, Kepala Madrsah dan Kepala KUA Kecamatan Lebong Tengah.
Salah satu pihak keluarga duka menyebutkan bahwa almarhum Murdi M. Sahri menutup usia pada 67 tahun wapat pada kemarin sore (Selasa sore) meninggalkan 1 orang istri 4 orang anak dan 7 orang cucu.
“Atas nama keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong kami mengucapkan turut berduka cita sedalam dalamnya semoga almarhum khusnul khotimah,'' demikian Ajamalus lagi.