Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah muda NU pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II, Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam kerap membagikan hadiah kepada para jemaahnya.
Baca Juga
Advertisement
Hadiah yang diberikan pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah ini demikian istimewa di mata para jemaahnya. Mereka sangat bangga menerima pemberian suami Ning Nila ini.
Hanya saja, tidak semua jemaah mendapatkannya. Hanya mereka yang beruntung saja yang mendapatkan hadiah dari gus-nya para garangan ini.
Perihal memberi hadiah ini ternyata banyak sekali manfaatnya. Rasulullah SAW menerangkan beberapa keutamaan memberi hadiah.
Simak Video Pilihan Ini:
Pengertian Hadiah
Menukil penelitian Hamdani yang berjudul Konsep Hadiah dalam Surat An-Naml ayat 35-36 (Suatu Kajian Tahlili), hadiah menurut arti leksikal adalah pemberian, ganjaran sebagai pengharapan. Sedangkan Secara terminologi, hadiahseringkali diartikan sebagai sesuatu yang diberikan kepada orang lain karena penghormatan atau pemuliaan. 2 Sementara al-Jurjani mengatakan bahwa hadiyyah adalah sesuatu yang didapatkan tanpa ada syarat mengembalikan
Dalam mendefenisikan hadiah, para ulama mengemukakan beberapa pendapat, antara lain:
1. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa hadiah adalah salah satu sarana memperteguh kecintaan dan kasih sayang atau untuk menumbuhkannya. Mereka berkata hadiah adalah semua yang diberikan sebagai ganti dari kecintaan dan kasih sayang yang ingin ditumbuhkan atau dilestarikan.
2. Sebagian ulama mendefenisikan hadiah adalah pemberian yang diberikan tanpa permintan bantuan yang menjadi kompensasi pada sesuatu. Sedangkan suap adalah sesuatu yang diberikan dengan adanya permintaan bantuan yang menjadi kompensasi pada suatu urusan tertentu. Maka mereka berpendapat hadiah adalah sesuatu yang diberikan dengan tanpa syarat permintaan bantuan sebagai kompensasi.
3. Sebagian ulama menganggap hadiah sebagai suatu kebaikan yang serupa maknanya dengan hibah dan shadaqah, kemudian mereka membedakan antara ketiga hal ini.
Advertisement
Keutamaan Memberi Hadiah
Menukil laman ayowakaf.com Rasululullah SAW menerangkan manfaat memberikan hadiah yakni dapat membangun persaudaraan (ukhuwah).
Pasalnya, hal ini akan menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang serta menghilangkan perasaan yang dapat merusak persaudaraan seperti hasad, dengki, iri dan lain-lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَهَادُوا تَحَابُّوا
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Orang yang memberi hadiah harus ikhlas, tidak boleh berharap sesuatu yang lain agar diberi pahala oleh Allah Ta’ala.
Kita tidak boleh berharap akan dibalas orang lain ketika kita memberi. Tapi sebaliknya, orang yang diberi hadiah, dianjurkan sebaiknya juga membalas hadiah yang diberikan kepadanya.
Jadi ada hubungan timbal-balik. Demikianlah bentuk kesimbangan anjaran Islam. Yang memberi harus ikhlas, tidak boleh mengharap balasan, sebaiknya, yang diberi juga dianjurkan untuk membalas kebaikan dengan memberi hadiah pula.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul