Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah dan Ponpes Mambaul Hikam 2 Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam memiliki cukup banyak penderek. Salah satunya bernama Ilham atau akrab disapa Jebor.
Jebor menjadi salah satu penderek yang namanya kerap disebut Gus Iqdam. Saat ini dia bertugas sebagai pengatur jadwal Gus Iqdam.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata banyak kisah yang terjadi diantara keduanya.
Jebor sudah enam tahun ikut dai yang saat ini super kondang ini. Sebelum kondang Jebor dan Gus Iqdam selalu bersama.
Lucu namun miris, semua bisnis yang dijalani Gus Iqdam yang melibatken Jebor semuanya bangkrut, gagal dan gulung tikar.
Simak Video Pilihan Ini:
Kisah Bangkrutnya Bisnis Gus Iqdam
Kisah ini diungkapkan Gus Iqdam saat rutinan Senin malam belum lama ini. Saat Gus Iqdam memperkenalkan orang-orang yang duduk di dekatnya, salah satunya Jebor, seperti yang diunggahan pada TikTok akun @Santri KTP.
"Ini adalah musuhnya Soimah, Mister Jebor. Ikut saya enam tahun, sejak saya masih di sawah, nyemprot, tandur, mulai tani, ngingu wedhus, toko aksesoris, semuanya tidak ada yang berhasil," kata Gus Iqdam.
Pemilik nama lengkap Muhammad Iqdam Kholid ini sebelumnya juga pernah membagikan pengalaman uniknya ketika belajar menjadi seorang petani.
“Seperti saya ini Pak, saya ini tidak bisa kerja di sawah, belajar untuk bekerja di sawah. Tidak bisa dagang, coba Anda tahu tidak saya jualan apa? Boneka, jepitan, padahal saya ini laki-laki. Itu kalau dipikir apa itu tidak pelo,” kisahnya, dikutip dari akun YouTube Pecinta Gus Nusantara.
Advertisement
Bisnis Aksesoris dan Boneka Pernah Dilakoni Gus Iqdam
Pendakwah kelahiran Blitar ini mengatakan bahwa profesi yang pernah digelutinya itu sangat tidak cocok dengan kodratnya sebagai seorang laki-laki. Menurutnya, profesi ini lebih cocok dilakukan oleh wanita. Meskipun demikian, Gus Iqdam tetap semangat menjalaninya.
“Ya sama sekali tidak gagah, Kalau laki-laki biasanya kan kerja di bengkel, jualan ban, jualan setir, engkol seperti mbah no, kan gagah sekali...lah saya ini jualan boneka, hello kitty, lipstik, blas on,” kenangnya.
Soal usaha kambing bersama Jebor juga gagal. Rupanya pepatah 'malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih' ini sangat cocok dengan kondisi Gus Iqdam saat itu.
Bisnis Gagal, Kambing 7 hanya Untung Rp500 Ribu
Pasalnya jerih payahnya memelihara kambing tidak sebanding dengan hasil yang diterima. Sebab, ketika kambing- kambing tersebut dijual, Gus Iqdam memperoleh laba yang sangat kecil.
“Alhamdulillah genap 2 bulan akan Idul Adha saya jual. Kambing 8 saya jual 7. Lah labanya kambing 7 ekor luh bukan 1 ekor itu Rp500.000," kisahnya disambut gelak tawa jemaah yang hadir.
“Akhirnya saya telepon teman saya yang Sidoarjo itu, mas, kambingnya sudah saya jual," katanya melanjutkan kisahya.
“Laba berapa Gus?” kata Gus Iqdam menirukan pertanyaan temannya itu.
“Kambing 7 labanya cuma Rp500.000,” jawabnya.
“Sudah begini saja Gus uang itu buat kamu saja ini saya tambahi," kata temannya itu.
“Tidak, saya kirim semua sama grabah," kata Gus Iqdam menolak tawaran temannya.
Gus Iqdam menceritakan bahwa ketika dia dan temannya memelihara kambing itu justru bukannya gemuk, tapi sebaliknya menjadi kurus. Adapun kambing yang 1 juga dia jual lagi namun harganya sangat murah sebab kakinya patah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement