Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan ber-tobat selagi masih memiliki kesempatan. Tak ada batasan pasti berapa kali atau kapan seseorang bertaubat, yang jelas secepat mungkin.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Sebab, seseorang tidak tahu kapan akhir hidupnya. Bisa jadi, orang yang tampak sehat walafiat, tiba-tiba meninggal. Adapula orang yang sehat, namun tiba-tiba tertimpa musibah yang menyebabkan kematiannya.
Secara bahasa, tobat atau taubat berasal dari kata at-Taubah yang artinya kembali. Yang dimaksud kembali adalah kembali ke jalan yang benar.
Secara umum, taubat dapat diartikan mengakui kesalahan seraya memohon ampun kepada Allah, dan bertekad untuk meninggalkan dosa dan kembali ke jalan yang benar, sesuai syariat.
Taubat mudah diucapkan, namun berat dilaksanakan. Ada berbagai syarat agar taubatnya diterima Allah SWT.
Melansir arsyadislamicschool.sch.id, ada empat syarat taubat agar diterima Allah SWT.
Simak Video Pilihan Ini:
4 Syarat Taubat
1. Mengakui dosa
2. Harus memiliki rasa penyesalan
Menyesali serta merasa sedih atas dosa yang pernah dilakukan, sebagai bukti penyesalan yang sesungguhnya kepada Allâh dan luluh dihadapan-Nya serta murka pada hawa nafsunya sendiri yang terus membujuknya untuk melakukan keburukan. Taubat seperti ini adalah taubat yang benar-benar dilandasi akidah, keyakinan dan ilmu.
3. Memiliki keinginan yang kuat
Jika maksiat atau dosa itu disebabkan karena ia melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia langsung meninggalkan perbuatan haram tersebut seketika itu juga. Jika dosa atau maksiat akibat meninggalkan sesuatu yang diwajibkan, maka dia bergegas untuk melakukan yang diwajibkan itu seketika itu juga.
4. Memohon ampun kepada Allah
Advertisement
Tanda -Tanda Taubat Diterima
1. Setelah bertaubat ia melihat dirinya tidak suci dan tidak bersih dari maksiat
“Janganlah kalian menganggap diri kalian suci dan sholeh”. Hanya nabi dan rasullah yang terjaga dari maksiat. Jadi, jika ingin bahagia ingatla selalu dosa dan maksiat, jangan sampai diri kita takabur dan merasa sholeh dari orang lain. Sesungguhnya orang yang bertakwa adalah orang yang berburuk sangka kepada dirinya.
2. Hatinya lebih banyak sedih dari pada gembiranya
3. Kita senantiasa memikirkan bagaimana pertanggung jawaban kepada Allah swt. Orang yang beriman jika mendapat nikmat ia bersyukur dan mendapat ujian ia bersabar. Sesungguhnya tidak ada nikmat dan ujian yang kekal.
4. Berkumpul dengan orang-orang sholeh, yaitu Menjaga dirinya dari maksiat dengan cara mengikuti kajian dan majelis ilmu.
5. Melihat nikmat sebagai nikmat yang besar
6. Menyibukkan dirinya dengan kebaikan
7. Tahu bagaimana cara menjaga lisan
Batas Akhir Taubat
1. Sebelum ajal datang
Ketika kematian mendatangi seseorang, maka taubat sudah tidak berguna lagi baginya dan tidak akan diterima. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allâh dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih" [An-Nisa/4:18]
2. Sebelum matahari terbit dari barat
Jika matahari telah terbit dari arah barat, maka saat itu taubat sudah tidak bermanfaat lagi.
"Pada hari datangnya sebagian ayat-ayat Rabbmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah, “Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula).” [An-an’âm/6:158]
Advertisement