Jika Mengakui Kesalahan Memperburuk Keadaan, Haruskah Tetap Meminta Maaf? Begini Kata Buya Yahya

Penjelasan Buya Yahya tentang cara taubat kepada sesama manusia serta bagaimana hendakanya seorang muslim dalam menghadapi situasi sulit ketika ingin meminta maaf dengan mengakui kesalahan.

oleh Putry Damayanty Diperbarui 23 Feb 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 08:30 WIB
Buya Yahya (Foto: YouTube)
Buya Yahya (Foto: YouTube)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketika menghadapi konflik atau permasalahan dengan orang lain, kita sering kali dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah harus mengakui kesalahan dan meminta maaf, ataukah sebaiknya menunggu hingga keadaan mereda?

Tekadang, saat kita menyadari telah melakukan kesalahan, dorongan untuk meminta maaf datang begitu kuat, terutama jika kita ingin memperbaiki hubungan dan mengakhiri rasa bersalah yang mengganggu.

Namun, ada kalanya situasi menjadi lebih rumit setelah kita mengakui kesalahan, dan alih-alih memperbaiki keadaan, hal tersebut justru memperburuk kondisi. Inilah dilema yang sering kita hadapi, terutama ketika emosi, ego, atau ketegangan antara kedua belah pihak masih sangat tinggi.

Permintaan maaf yang tulus diharapkan menjadi langkah pertama untuk menyelesaikan konflik. Dalam Islam, meminta maaf adalah bagian dari taubat

Namun, seperti yang disampaikan oleh Buya Yahya, proses bertaubat bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Beliau menjelaskan bahwa taubat kepada sesama manusia, yang meliputi permintaan maaf, harus dilakukan dengan niat tulus dan penuh kesadaran, namun juga perlu memperhatikan kondisi dan situasi yang ada.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Cara yang Tepat untuk Meminta Maaf

Ilustrasi Minta Maaf
Ilustrasi Minta Maaf (Photo created by cookie_studio on freepik.com)... Selengkapnya

Meminta maaf kepada sesama manusia merupakan bagian dari taubat yang penting dalam Islam. Tobat dengan sesama manusia mengharuskan kita untuk mendatangi orang yang kita salahkan dan menyampaikan kesalahan kita dengan tulus.

"Meminta maaf itu namanya taubat dengan sesama manusia, ini ada ilmunya. Ada tobat sama manusia yang kita harus datang kepadanya, menyampaikan, memaparkan kesalahannya, ada yang tidak dilihat misalnya, mohon maaf, ada orang ngambil duitnya orang, dia sudah lama mencarinya. Kemudian setelah itu yang mengambilnya sadar dan taubat ingin mengembalikan, cuma dia kalau mengembalikan lalu ngomong "ini dulu pernah ku curi," mungkin malah rame, tapi dia hanya ditransfer melalui rekening, beres," jelas Buya Yahya.

Kadang, meskipun kita memiliki niat baik untuk meminta maaf, situasi atau emosi orang lain bisa membuat hal tersebut menjadi lebih rumit.

"Sama menggunjing seseorang, dosa besar. Taubatnya adalah harus kita minta maaf. Akan tetapi, jika minta maaf malah tambah tidak baik baginya, jika minta maaf malah tambah rancu, bahkan mungkin ditambah sama dia," tuturnya.

"Padahal kita minta maaf karena kita pernah menggunjing dia, karena dia sudah terlanjur emosi juga dengan kita. Wah, jangan-jangan orang lain yang ngasih tahu juga kamu ya, haha, tambah gak karu-karuan," sambungnya.

Dalam hal ini, taubat tetap dilakukan dengan cara berdoa kepada Allah untuk memohon ampunan bagi kita dan pihak yang terlibat. Mengubah sikap dan mencari cara untuk memperbaiki diri juga merupakan langkah penting dalam proses taubat.

Kunci Taubat Dimulai dari Penyesalan Diri

Ilustrasi minta maaf, wanita muslim
Ilustrasi minta maaf, wanita muslim. ((Photo master1305 Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Kadang, dalam proses taubat, kita mungkin tidak langsung bisa meminta maaf pada saat itu juga. Kesadaran untuk bertobat bisa datang setelah peristiwa tersebut terjadi.

Ketika kita merasa bahwa keadaan sudah memungkinkan dan tidak ada masalah yang lebih besar, inilah saatnya untuk meminta maaf dengan sepenuh hati. Hal ini menunjukkan bahwa kita benar-benar berniat untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat.

"Tapi setelah itu Anda berusahalah, setelah nanti reda atau mungkin keadaannya, keadaan yang memungkinkan, Anda cari orang itu untuk bisa minta maaf kepadanya. Tentunya disaat Anda minta maaf dan gak ada masalah," ungkap Buya Yahya.

Dalam hal ini, jika kita merasa rindu untuk meminta maaf, itu menjadi tanda bahwa hati kita sudah mulai terbuka dan menyadari kesalahan yang telah dilakukan. Proses ini memerlukan waktu untuk merenung dan memahami dengan lebih dalam.

"Jadi Anda bukan termasuk orang sombong karena Anda sudah ada kerinduan untuk meminta maaf. Akan tetapi, yang harus Anda perhatikan adalah jika Anda nanti sudah punya kesempatan dan posisi aman, keadaan aman, wajib Anda untuk minta maaf padanya," ucapnya.

Terkadang, kita mungkin tidak dapat menemui orang yang kita salahkan. Jika demikian, cara kita untuk menebus kesalahan adalah dengan berjanji dalam hati untuk tidak mengulangi tindakan kasar atau menyakiti orang lain lagi.

"Jadi yang penting dan paling mahal adalah adanya penyesalan di dalam diri Anda. Itulah kunci taubat dan setelah itu kalau penyesalan Anda subur di hati Anda, semoga tidak kejadian lagi ya," tutur Buya Yahya.

Seorang mukmin yang benar-benar bertaubat adalah orang yang tidak mengulangi kesalahan yang sama. Setiap kejadian yang kita alami harus memberikan pelajaran untuk menjadi lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya