Liputan6.com, Jakarta - Awan gelap dan rintikan hujan terus membayangi Desa Gunung Sari, Pamijahan, Kabupaten Bogor sejak Minggu (31/3/2024) pagi. Meski cuaca tidak mendukung, para pemuda dan pelaku UMKM tetap mantap melangkahkan kakinya menghadiri Ramadhan Go Digital yang digelar Jurnalis Indonesia Peduli (JIP).
Pelatihan konten kreatif yang berlokasi di Wisata Alam Lembur Anyar pada hari kedua ini menjadi penutup rangkaian Ramadhan Fest 2024. Meski dalam kondisi berpuasa, puluhan pemuda dan pelaku UMK terlihat seirus menyimak sejumlah materi yang disampaikan.
Baca Juga
Di antaranya materi produksi konten kreatif yang disampaikan oleh Abdul Rosyid dari MNC TV, materi optimalisasi media sosial dari Hidayatul Mulyadi dari Kompas TV. Selanjutnya materi pemasaran digital yang disampaikan oleh CEO Motif Ad, Irwansyah Iwen Chava.
Advertisement
Sehari sebelumnya, Sabtu (30/3/2024); JIP telah menggelar pelatihan di dua desa wilayah Kecamatan Pamijahan, yakni Desa Lembah Batu dan Desa Cibitung Wetan. Di kedua lokasi tersebut, JIP memberikan materi terkait produksi konten hingga optimalisasi media sosial sebagai sarana untuk mengembangkan usaha.
JIP pun berbagi pengalaman hingga kiat dalam membuat konten. Tujuannya agar foto maupun video yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan variatif.
Camat Pamijahan, Wawan Suryana mengapreasiasi JIP yang telah menggelar Ramadhan Go Digital di Kecamatan Pamijahan. Apresiasi pun disampaikannya kepada para Kepala Desa (Kades), pemuda dan pelaku UMKM di tiga desa, yakni Desa Gunung Sari, Desa Gunung Bunder II dan Desa Cibitung Wetan.
Dirinya berharap pelatihan konten kreatif yang digelar JIP dapat menginspirasi para pemuda dan pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha.
"Media sosial ini memang jaringannya sangat luas, jangan sampai kita ketinggalan, kalau yang lain sudah pakai Whoos, kita masih KRL, kita masih menyesuaikan kondisi dan situasi saat ini," kata Wawan Suryana.
Pelatihan Diharapkan Menyebar ke Seluruh Desa
Dia pun berharap pelatihan serupa tidak terbatas di tiga desa, melainkan seluruh desa yang ada Kecamatan Pamijahan.
"Kami mohon ke depannya kepada JIP untuk programnya tetap berlanjut untuk desa yang belum diberi pelatihan, karena total ada 15 desa di pamijahan, dan anak-anak muda membutuhkan pendampingan ini," ungkapnya.
Permintaan Wawan diamini Ketua Pelaksana Ramadhan Fest 2024, Haryo Februaryanto. Ia turut mengapresiasi para Kades, Karang Taruna dan pelaku UMKM yang telah hadir, meski hujan terus mengguyur selama pelaksanaan Ramadhan Go Digital.
Pria yang akrab disapa Aro itu pun menyampaikan terima kasih kepada para pendukung acara, di antaranya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, PT Antam, PT Indofood.
Selanjutnya, Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC, TA PRO Music & Publishing, Yasmin Mineral Water serta Wisata Alam Lembur Anyar dan Lembah Batu.
"Animonya cukup besar, apalagi ada dukungan dari para kepala desa, bahkan Pak Camat sendiri turut hadir di sesi terakhir pelatihan di Desa Gunung Sari," ungkap jurnalis MNC TV yang akrab disama Aro itu.
"Semoga ilmu dan pengalaman yang kami sampaikan ini bisa bermanfaat bagi para pemuda dan UMKM, sehingga dapat meningkatkan usaha serta perekonomian desa," tambahnya.
Advertisement
Buka Peluang Usaha
Pembina JIP, Dr. Pratama Dahlian Persadha menyampaikan pentingnya digitalisasi bagi pelaku UMKM maupun pelaku pariwisata. Alasannya karena platform digital dapat memperluas pasar dan membuka peluang usaha.
Mengingat potensi pasar digital pada 2025 dapat mencapai USD 146 miliar atau setara Rp2.190 triliun (kurs Rp15.000 per USD).
"Pasar dalam platform digital ini sangat besar, karena itu harus kita manfaatkan ini dengan baik," ungkap Pratama.
"Ciptakan peluang usaha dari konten-konten yang menarik, kenalkan keindahan dan kekhasan Pamijahan. Begitu dilihat menarik, orang-orang akan datang ke sini, peluang usaha tercipta, roda perekonomian berputar," jelasnya.
Hal senada disampaikan CEO Motif Ad, Irwansyah Iwen Chava. Dirinya menyampaikan digital marketing sangat penting untuk memperluas pasar dan jangkauan. Sehingga, meski berada jauh di desa, produk yang dihasilkan dapat dijual ke kota-kota di Nusantara, bahkan luar negeri.
"Lewat platform digital, tak ada lagi batas dan jarak, semuanya terbuka. Karena itu yang harus dipelajari adalah bagaimana memenangkan pasar yang sangat terbuka ini," tutur pria yang akrab disapa Iwen ini.
"Semuanya lewat niat, ketekunan dan kreasi," tambahnya.