Cerita Niha, Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Raih 2 Prestasi Internasional Bergengsi di Malaysia

Pada kategori SDGs Project Presentation, Niha dan timnya berhasil meraih juara 3 SDGs Project Presentation dengan presentasi proyek yang menyajikan solusi inovatif untuk meningkatkan minat baca masyarakat pedesaan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 08 Mei 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2024, 20:30 WIB
Nihayatul Lu’lu’in Nihlah, Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Raih Prestasi Internasional di Malaysia
Nihayatul Lu’lu’in Nihlah, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga meraih dua prestasi internasional di Malaysia

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nihayatul Lu’lu’in Nihlah, berhasil mengukir prestasi internasional dalam ajang kompetisi Global Youth Innovation Summit yang digelar pada 24 April 2024 di International Islamic University Malaysia. 

Niha bersama tiga anggota timnya berhasil meraih dua penghargaan bergengsi dengan proyeknya yang berjudul "Mini Eco-Library: Enhancing Rural Community Reading Interest to Achieve SDGs Point 4 Through a Community-Based Approach".

Pada kategori SDGs Project Presentation, Niha dan timnya berhasil meraih juara 3 dengan presentasi proyek yang menyajikan solusi inovatif untuk meningkatkan minat baca masyarakat pedesaan.

“Alhamdulillah bersyukur sekali karena proyek Mini Eco-Library berhasil memperoleh juara 3 SDGs Project Presentation. Kami berharap proyek tersebut bisa segera terealisasi sehingga kemanfaatannya bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” kata Niha kepada Liputan6.com, Selasa (7/5/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Solusi Literasi dan Sampah di Pedesaan

Mini Eco-Library
Mini Eco-Library, inovasi Niha dan tim di ajang Global Youth Innovation Summit. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Niha menjelaskan, Mini Eco-Library adalah konsep yang revolusioner dalam mendukung pencapaian SDGs 4 yaitu Quality Education dengan pendekatan berbasis masyarakat.

“Proyek ini tidak hanya menyediakan akses literasi bagi anak-anak di daerah terpencil, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya lingkungan melalui pemanfaatan sampah plastik yang diolah menjadi ecobrick sebagai bahan utama pembuatan Mini Eco-Library,” ujar Niha.

Mahasiswi jurusan Ilmu Perpustakaan ini mengungkapkan, ide proyek tersebut muncul karena didorong oleh kesedihannya melihat sulitnya akses masyarakat pedesaan terhadap buku. Di sisi lain, sampah plastik juga mulai menjadi isu hangat di kawasan pedesaan.

“Maka dari itu, melalui proyek Mini Eco-Library ini kami berharap dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut,” tutur perempuan yang tengah mondok di Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta ini

Best Team

Niha dan Tim Raih Best Team pada Ajang Global Youth Innovation Summit 2024
Niha dan tim meraih Best Team pada Ajang Global Youth Innovation Summit 2024. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Prestasi kedua Niha dan tim pada ajang tersebut adalah juara 2 kategori Best Team. Prestasi ini dinilai dari kolaborasi timnya dalam menyelesaikan tantangan yang diberikan panitia. 

“Kolaborasi yang sinergis antara anggota tim membuktikan bahwa kerjasama yang solid adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi permasalahan global,” kata mahasiswi asal Grobogan, Jawa Tengah ini.

Niha berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memotivasinya selama perjalanan mengikuti program ini. Ia bersyukur dan berharap prestasi ini memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif bagi masyarakat.

"Proyek ini bukan hanya tentang memenangkan penghargaan, tetapi juga tentang memberikan dampak positif yang nyata khususnya bagi masyarakat pedesaan dan lingkungan sekitar tempat tinggal kita," ujarnya dengan penuh semangat.

“Semoga proyek Mini Eco-Library menjadi tonggak baru dalam upaya meningkatkan literasi dan kesadaran lingkungan di seluruh Indonesia,” tutup Niha.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya