Hati-Hati! Rezeki Disempitkan oleh Allah Gara-Gara Perilaku Ini, Kata Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, selain disempitkan rezekinya oleh Allah, seseorang juga akan mendapat azab di akhirat

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 16:30 WIB
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya kasus orang meminjam uang atau barang dari orang lain namun enggan untuk membayarnya merupakan masalah sosial yang cukup banyak terjadi di masyarakat.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang bisa menolak untuk membayar utang. Salah satunya adalah karena kurangnya kesadaran akan tanggung jawab finansial dan moral.

Padahal azab yang bakal menimpa orang-orang seperti ini sangat pedih.

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya dalam tayangan video pendek Youtube dalam kanal @otranima8262, mengatakan jika di hati peminjam atau pengutang ada sedikit saja niat tidak bayar utang maka azabnya sangat pedih.

"Kalau Anda pinjam uang, hati-hati jika terbetik di hati ada rencana tidak mau untuk membayar, ingat langsung disempitkan rezeki Anda oleh Allah," kata Buya Yahya.

 

Pinjam Tak Mau Bayar, Namanya Kurang Ajar

Jangan Buat Foya-foya, Sulap Utang Menjadi Untung dengan Cara ini
ilustrasi utang (Foto: Ilustrasi)

Apa yang dilakukan dengan niat tidak membayar tersebut menurut Buya yahya sebagai bentuk kekurangajaran, karena sudah dibantu tapi berencana tidak mengembalikan.

"Sebab dengan rencan tak mengembalikan sebagai bentuk kekurangan ajaran, masa ditolong sama orang kok kurang ajar banget," ujar Buya.

"Awas hati-hati ini jangan sampai ada," tambah Buya.

Tetapi akan berbeda jika usai pinjam, justru dengan semanga membayar utang maka Allah akan memudahkan rejekinya.

"Begitu sebaliknya, kalau Anda pinjam uang tapi punya komitmen, saya harus membayar dan semangat membayar maka Allah akan menolongnya. Ini harus dipahami, maka jangan sampai pinjam uang ingin lari," terang Buya.

Buya menyarankan jika pinjam meminjam uang maka yang perlu dilakukan ialah membuat akad perjanjian dengan surat berkekuatan hukum, dalam hal ini semacam materai. Inipun dilakukan Buya Yahya sewaktu pinjam uang.

"Makanya termasuk Anda yang pinjam uang itu yang minta bikin materai perjanjian. Kalau pinjam menunjukkan ketulusan, kalau Anda begitu nggak mau berarti Anda tidak ditolong oleh Allah. Saya juga begitu kalau saya utang sama orang harus adam hitam di atas putih," tandas Buya.

 

Ini Azab di Akhirat

Utang konsumtif
Ilustrasi uang. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Menukil Liputan6.com, Azab orang yang tidak membayar utang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu azab di dunia dan azab di akhirat. Menurut Al-Qur’an dan hadis, azab orang yang tidak membayar utang adalah pasti akan mengalami kekurangan rezeki dan berkah serta terhalang masuk surga.

"Barangsiapa yang berutang dan kemudian meninggal dunia dalam keadaan belum membayarnya, maka utangnya akan menjadi beban bagi dirinya pada hari kiamat kelak." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Azab orang yang tidak membayar utang dalam hadis disebutkan bahwa utang akan menjadi beban bagi dirinya pada hari kiamat kelak. Dihisab dengan timbangan yang adil, orang yang tidak membayar utang akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya.

Azab Orang yang Tidak Bayar Utang di Akhirat

- Akan Mendapat Hukuman dari Allah SWTAzab orang yang tidak bayar utang di akhirat adalah dijanjikan hukuman yang setimpal dari Allah SWT. Ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis sebagai berikut:

“Siapa saja yang mengambil harta orang lain (berutang) seraya bermaksud untuk membayarnya, maka Allah akan (memudahkan) melunasinya bagi orang tersebut. Dan siapa saja yang mengambilnya seraya bermaksud merusaknya (tidak melunasinya), maka Allah akan merusak orang tersebut.” (HR. Ibnu Majah)

- Dihisab dan Dimintai PertanggungjawabanOrang yang tidak membayar utangnya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti. Adanya azab orang yang tidak bayar utang di akhirat ini seperti yang diterangkan dalam sebuah hadis yang menyatakan bahwa:

"Barangsiapa yang berutang dan kemudian meninggal dunia dalam keadaan belum membayarnya, maka utangnya akan menjadi beban bagi dirinya pada hari kiamat kelak." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

- Dihisab dengan Timbangan yang AdilOrang yang tidak membayar utangnya akan dihisab dengan timbangan yang adil dan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya. Azab orang yang tidak bayar utang di akhirat ini seperti yang diterangkan dalam sebuah ayat Al- Qur’an yang menyatakan bahwa:

"Dan orang-orang yang berutang hendaklah mereka membayar utangnya dengan cara yang baik. Jika mereka berbuat baik, maka mereka akan mendapatkan balasan yang lebih baik lagi, dan mereka tidak akan merasa takut dan tidak akan bersedih hati." (QS. Al-Baqarah: 280)

- Terhalang Masuk SurgaAzab orang yang tidak bayar utang di akhirat paling mengerikan adalah akan terhalang masuk surga. Ancaman ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini:

“Dalam urusan utang, demi Zat yang menggenggam jiwa Muhammad, seandainya seseorang terbunuh di jalan Allah, kemudian hidup lagi, kemudian terbunuh lagi di jalan Allah, kemudian hidup lagi, kemudian terbunuh lagi di jalan Allah, kemudian hidup lagi, tetapi ia memiliki tanggungan utang, maka ia tidak akan masuk surga sampai melunasi utangnya.” (HR. Ahmad)

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya