Kisah Haru Uwais Al-Qarni, Gendong Ibu dari Yaman-Makkah untuk Haji

Bagaimana perjuangan Uwais Al-Qarni mewujudkan mimpi ibunya menunaikan ibadah haji? Simak kisah berikut.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 15 Mei 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2024, 04:30 WIB
Haji
Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perjuangan seorang muslim mewujudkan mimpi menunaikan ibadah haji acapkali tidak mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi. Besar atau kecil, tantangan itu pasti pernah menghampiri orang yang berhaji.

Zaman dulu, di Yaman ada seorang pemuda yang ingin mewujudkan keinginan ibunya pergi haji. Ibunya sudah tua renta. Ia ingin sekali bisa membawa sang ibu ke Tanah Suci.

Pemuda itu bernama Uwais Al-Qarni. Belakangan, ia dijuluki sebagai penghuni langit yang tak terkenal di bumi. Ini dikatakan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya dalam sebuah hadis.

“Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.” (HR. Ahmad)

Kembali pada keinginan Uwais Al-Qarni pergi haji bersama ibunya. Ia akhirnya menemukan jalan keluar dan bisa membawa sang ibu ke Baitullah. 

Bagaimana perjuangan Uwais Al-Qarni mewujudkan mimpi ibunya menunaikan ibadah haji? Simak kisahnya berikut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Permintaan Ibu Uwais Pergi Haji

Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah
Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah. (Foto oleh Muhammad Khawar Nazir: https://www.pexels.com/id-id/foto/laki-laki-pria-lelaki-suami-18996539/)

Dikisahkan, ibu Uwais sangat merindukan kota Makkah. Ia ingin pergi ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji. 

“Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji,” demikian permintaan sang ibu. 

Uwais merenung sebab perjalanan dari Yaman ke Makkah cukup jauh. Peralanan itu harus melewati padang pasir yang tandus dan perbekalan yang cukup. 

Di sisi lain, ia ingin berbakti kepada ibunya dengan mewujudkan keinginannya. Akhirnya Uwais menemukan jalan keluar. Ia membeli seekor lembu dan membuat kandangnya. 

Ternyata tujuan membeli lembu adalah untuk latihan membawa ibunya yang lumpuh selama perjalanan dari Yaman ke Mekah. Setiap pagi Uwais naik turun bukit sembari menggendong lembu. 

Tibalah musim haji. Lembu milik Uwais beratnya sudah mencapai 100 kg. Uwais semakin kuat dan ia siap menggendong ibunya dalam perjalanan Yaman-Makkah. 

Akhirnya Uwais dapat mewujudkan keinginan sang ibu. Ia benar-benar rela dan ikhlas untuk membersamai ibunya hingga berkunjung ke Baitullah.

Keanehan Terjadi saat Wafat Uwais Al-Qarni

Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan
Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan. (Photo by Suzy Turbenson on Unsplash)

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni pulang ke Rahmatullah. Banyak hal-hal aneh yang terjadi. Misalnya, ramainya orang yang takziah kepadanya. 

Penduduk Yaman saat itu juga bertanya-tanya dengan fenomena tersebut. Mereka berpandangan bahwa Uwais bukanlah orang yang terkenal di Yaman, tapi kenapa begitu banyak yang takziah dan mengurusi jenazahnya. 

Ternyata manusia-manusia asing bagi penduduk Yaman adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi. Mereka bertugas untuk mengurusi jenazah Uwais Al-Qarni. Penduduk Yaman pun akhirnya mengetahui siapa Uwais yang sebenarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya