Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, Pengasuh Pondok Tahfidzul Qur'an LP3IA di Narukan, Rembang, Jawa Tengah, memberikan gambaran tentang kehidupan di surga dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube 'Santri Gayeng'.
Dalam ceramah berjudul "Cerita Cerita Surga", Gus Baha menjelaskan beberapa aspek kehidupan di surga. Itu termasuk kenikmatan dan soal kecantikan bidadari surga.
Pertama, Gus Baha menjelaskan bahwa di surga tidak ada makanan pokok. Berbeda dengan di dunia, makanan di surga hanya untuk dinikmati, bukan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Advertisement
Tubuh penduduk surga dirancang untuk hidup abadi, sehingga mereka tidak memerlukan makanan untuk menjaga kesehatan. Makanan ada semata-mata untuk kenikmatan.
Kedua, penduduk surga tidak memiliki masalah satu sama lain. Mereka adalah orang-orang yang dimuliakan Allah dengan pahala berlimpah, duduk di atas singgasana kebesaran, saling berhadapan tanpa masalah di antara mereka.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ada Bidadari Setia Menunggu di Surga
Gus Baha mengilustrasikan dengan pepatah Jawa yang menunjukkan bahwa mereka yang berani berhadapan berarti tidak memiliki masalah.
Ketiga, penduduk surga diperbolehkan meminum khamar. Al-Quran menggambarkan bahwa di surga, minuman khamar mengalir seperti sungai. Berbeda dengan arak di dunia yang memabukkan, khamar di surga tidak mengandung zat yang membuat mabuk.
Gus Baha juga menambahkan bahwa arak di dunia diharamkan tetapi dihalalkan di akhirat, kecuali bagi mereka yang bertaubat setelah meminumnya di dunia.
Keempat, penduduk surga dikaruniai bidadari yang setia. Bidadari-bidadari ini hanya memandang suami mereka, menganggap mereka yang paling tampan, dan tidak tertarik pada pria lain.
"Pandangan bidadari terbatas hanya kepada suami mereka, menunjukkan kesetiaan dan kecantikan yang sempurna," katanya.
Advertisement
Di Surga Ada Ini, Paling Disukai Pria
Gus Baha juga menyampaikan dengan bercanda bahwa di dunia, istri sering kali memuji suami orang lain dan mengeluhkan suami sendiri.
Ia mengatakan bahwa istri yang melihat suaminya sebagai yang paling tampan dan baik kemungkinan adalah ahli surga. Gus Baha juga bercanda bahwa jika seseorang memiliki istri seperti itu, mungkin istri tersebut perlu dikurung agar tidak mengenal pria lain, meskipun hal ini bisa menimbulkan masalah hukum.
Kelima, Gus Baha menuturkan bahwa bidadari di surga memiliki mata yang jeli dan besar, dengan kulit yang seindah telur burung unta yang tersimpan baik. Kulit bidadari berwarna putih kekuningan, yang dianggap sebagai warna kulit paling cantik.
Melalui ceramahnya, Gus Baha memberikan gambaran kehidupan surga yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan, menunjukkan betapa mulianya kehidupan akhirat bagi mereka yang mendapatkan pahala berlimpah dari Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul