Jangan Sembarangan Kuburkan Kucing Mati, Simak Kata Buya Yahya

Buya Yahya jelaskan tata cara menguburkan kucing yang telah mati. Jangan sembarangan terhadap bangkai kucing.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 09:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun kucing sering dianggap sebagai hewan yang menggemaskan dan lucu, namun, kematian adalah bagian dari siklus kehidupan.

Seringkali ada kucing mati karena tertabrak di jalanan.

Di Indonesia, terdapat sejumlah mitos terkait kucing yang mati. Termasuk kepercayaan bahwa kucing mati harus segera dikubur.

Konon, jika tidak menguburkannya, akan mendatangkan kesialan kepada yang menabraknya.

Lantas, bagaimana pandangannya dalam Islam soal menguburkan bangkai kucing?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Jangan Berbuat Zalim, meski Terhadap Kucing

Ilustrasi kucing putih
Ilustrasi kucing putih. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, menegaskan bahwa memperlakukan kucing dengan baik adalah bagian dari kebajikan.

Dalam konteks ajaran Islam, pentingnya perlakuan terhadap hewan, termasuk kucing, dianggap sebagai suatu hal yang serius.

"Kucing adalah binatang seperti binatang yang lainnya. Tapi kalau kita berbuat zalim, bisa menjadi sebab masuk neraka," kata Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Menurut Buya Yahya, dalam Islam, kucing adalah salah satu dari makhluk hidup yang harus diperlakukan dengan baik, bahkan setelah kematian mereka.

Perlakuan yang tidak adil terhadap kucing bisa memiliki konsekuensi yang serius dalam pandangan agama.


Menguburkan Kucing Termasuk Mulia

Kucing Singapura
Kucing Singapura (Wikipedia)

Dalam sebuah ceramah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya mengisahkan tentang seorang wanita yang diputuskan masuk neraka karena perlakuan tidak baik terhadap kucing semasa hidupnya.

Namun, jika tindakan tersebut dilakukan tanpa sengaja, misalnya menabraknya, maka tidak akan dianggap sebagai dosa.

Allah dalam Al-Qur'an menegaskan bahwa jika seseorang melakukan kesalahan secara tidak sengaja, maka tidak akan ada dosa atasnya. Namun, jika kesalahan itu disengaja, maka akan berdosa.

Mengubur kucing yang telah mati karena sakit atau kecelakaan adalah tindakan yang dianggap mulia dalam Islam, meskipun tidak diwajibkan.

Hal ini dipandang sebagai wujud penghormatan terhadap makhluk hidup, terutama karena kucing dianggap sebagai hewan kesayangan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Menurut Buya, prosedur penguburan kucing yang telah mati melibatkan pencarian lokasi yang tepat, penggalian tanah, pemberian alas di liang kuburnya, penempatan bangkai kucing, dan penutupan kuburan dengan baik.

Untuk memudahkan pencarian di masa mendatang, bisa menandai kuburan kucing dengan sesuatu yang mudah diidentifikasi, seperti tanaman atau batang kayu.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya