Setelah Munculnya Ya'juj dan Ma'juj Jelang Kiamat, Apakah Masih Ada Ibadah Haji?

Jika Ka'bah mulai sepi hingga tak lagi dikunjungi untuk ibadah haji maupun umrah, maka itu menjadi salah satu pertanda akan datangnya kiamat. Bagaimanakah kebenarannya?

oleh Putry Damayanty diperbarui 22 Jun 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2024, 11:30 WIB
Masjidil Haram dipadati jutaan jemaah
Umat Muslim melaksanakan salat dengan menghadap Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (16/8). Jutaan umat Islam dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. (AP Photo/Dar Yasin)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu fenomena yang akan terjadi pada akhir zaman dan sudah menjadi ketetapan Allah SWT adalah peristiwa kiamat.

Kendati demikian, tak ada satu pun sumber yang menyebutkan dengan pasti kapan terjadinya kiamat tersebut, hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Namun, Allah SWT telah memberikan petunjuk melalui Al-Qur'an dan hadis Nabi tentang tanda-tanda kiamat yang hendaknya dapat menjadi bahan renungan serta mempersiapkan diri bagi umat manusia.

Di antara tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah ibadah haji dan umrah mulai ditinggalkan. Seperti yang diketahui, saat musim haji tiba, Tanah Suci akan dipenuhi oleh umat Islam yang menunaikan ibadah haji.

Hal tersebut terus terjadi setiap tahunnya dan mengalami peningkatan. Lantas, bagaimana jika suatu saat Ka'bah yang menjadi tujuan seluruh umat Islam di dunia itu semakin sedikit yang mengunjungi? 

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Kehancuran Kabah Menjelang Kiamat

Melihat Pergantian Kiswah Kakbah
Kiswah baru, atau kain hitam dipasangkan di situs paling suci Islam, Ka'bah di Mekah (29/7/2020). Kiswah adalah kain hitam dengan bordir emas yang menutupi Ka'bah di Makkah, Saudi Arabia diganti setiap tahun selama ibadah haji menjelang perayaan Idul Adha. (Saudi Media Ministry via AP)

Dilansir dari laman dream.co.id, sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW:

"Hari kiamat belum akan terjadi sampai Ka'bah tidak lagi dikunjungi untuk berhaji." (HR. Bukhari)

Kiamat menjadi peristiwa yang sangat ditakuti oleh umat manusia di dunia. Seperti yang dijelaskan dalam hadis, salah satu tanda menjelang kiamat adalah Kabah yang tidak lagi dikunjungi untuk haji. 

Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa terjadinya kehancuran Kabah adalah ulah dari Dzu as-Suwaiqatain dari Habasyah.

Ia akan menghancurkan Kabah melalui perampasan perhiasan Kabah hingga melepas kain penutup Kabah.

Di dalam hadis itu turut dijelaskan bahwa Abdillah bin Amru akan merusak Kabah menggunakan cangkul dan sekop. Berikut bunyi hadisnya:

"Kabah dihancurkan oleh Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah, perhiasannya dirampas, dan dilepaskan kain penutupnya. Seakan-akan aku melihat kepalanya botak dan bengkok tulang-tulang persendiannya. Ia menghantam Kabah dengan cangkul dan sekop." (HR. Ahmad)

Haji dan Umrah Masih Dilakukan setelah Datangnya Ya'juj dan Ma'juj

Memanjatkan Doa di Hadapan Kakbah
Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019). Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)

Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa setelah datangnya Ya'juj dan Ma'juj, ibadah haji dan umrah masih dilakukan. 

"Niscaya Isa bin Maryam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah dan berumrah setelah munculnya Ya'juj dan Ma'juj." (HR. Ahmad)

Lalu, dijelaskan juga dalam sebuah tulisan di buku "Dahsyatnya Hari Kiamat", Qatadah menceritakan, setelah binasanya Ya'juj dan Ma'juj, manusia mulai mendapat ketenteraman dan rezekinya kembali.

Lalu, Allah SWT juga mengirimkan angin yang sejuk dan nantinya ditugaskan Allah SWT untuk mengambil ruh dari setiap umat Islam yang tersisa di hari akhir.

Qatadah mengatakan:

"Saat itu juga, Nabi Isa bin Maryam diwafatkan dan disholatkan oleh kaum muslimin serta dikebumikan bersama Rasulullah SAW di kamarnya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya