Kisah 2 Karomah Menakjubkan Habib Abu Bakar Assegaf Gresik, Selamatkan Anak Pejabat Diikat Jin dan Kapal Haji

Sebagai seorang waliyullah, Habib Abu Bakar semasa hidupnya diyakini memiliki sejumlah karomah. Salah dua karomahnya yang menakjubkan adalah ketika menyelamatkan anak pejabat dan tetangganya yang berangkat haji.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 25 Jun 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 03:30 WIB
Habib Abu Bakar Assegaf Gresik
Habib Abu Bakar Assegaf Gresik (nugresik.or.id)

Liputan6.com, Gresik - Puncak haul ke-69 Al Qutb Al Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf digelar pada Senin, 24 Juni 2024 M/17 Dzulhijjah 1445 H. Puncak haul digelar di Masjid Jami’ Gresik, Jawa Timur.

Habib Abu Bakar Assegaf adalah salah satu waliyullah yang memiliki julukan Al Qutb. Ia putra dari salah satu keturunan Rasulullah SAW, Habib Muhammad bin Umar. 

Habib Abu Bakar lahir di Besuki, Situbondo, Jawa Timur pada 6 Dzulhijjah 1285 H yang bertepatan pada 30 Maret 1869. Beliau wafat pada malam Senin tanggal 17 Dzulhijjah 1367 H atau 15 Juli 1957 dalam usia 91 tahun. 

Menjelang wafatnya, Habib Abu Bakar berpuasa selama 15 hari dan sering berkata, “Aku merasa bahagia akan berjumpa dengan Allah SWT.”

Habib Abu Bakar dimakamkan di sebelah Masjid Jami’ Gresik. Makamnya bersanding dengan makam guru beliau, Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf. Setiap tahun haul Habib Abu Bakar sering dirayakan oleh keturunan dan para muhibbinnya.

Sebagai seorang waliyullah, Habib Abu Bakar semasa hidupnya diyakini memiliki sejumlah karomah. Salah dua karomahnya yang menakjubkan adalah ketika menyelamatkan anak pejabat dan tetangganya yang berangkat haji. Berikut kisahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Menyelamatkan Anak Pejabat yang Diikat Jin

Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami
Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami. (Photo by Ahmed Aqtai: https://www.pexels.com/photo/photo-of-ramadan-light-on-top-of-table-2233416/)

Mengutip Laduni.id, dikisahkan, datang seorang pejabat yang sedang mencari anaknya yang sudah lama hilang. Pejabat tersebut mendatangi Habib Abu Bakar saat ada pengajian di Masjid Jami'. Pejabat itu berniat menanyakan keberadaan anaknya yang hilang tersebut.

“Anak itu sudah melakukan suatu kesalahan yang sangat besar, sekarang posisinya diikat di atas pohon oleh jin penunggu pohon besar di tengah jalan,” kata Habib Abu Bakar. 

Pejabat tersebut memohon kepada Habib Abu Bakar agar putranya diselamatkan. Kemudian habib mengajak para jemaah dan penduduk mendatangi pohon besar itu.

"Hai jin penunggu pohon besar lepaskan anak itu cepat!” pinta habib.

Seketika itu juga anak pejabat itu terlihat di rantai di pohon besar dengan sebelahnya api panas. Semua Mata melihat dengan takut dan kagum, Habib Abu Bakar bisa memperlihatkan dunia jin di siang bolong.

Jin itu menjawab,"Iya Habib, karena kemuliaanmu aku lepaskan anak itu sekarang dan aku kembalikan ke Alam kalian (manusia).”

Sekarang pohon itu sudah di tebang untuk dijadikan jalur jalan turun menuju ke arah makam Syekh Maulana Ibrahim.

Menyelamatkan Tetangga yang Kapalnya Terombang-ambing di Lautan

Kapal Wisata Tenggelam di Perairan Taman Nasional Jepang, 10 Turis Dipastikan Tewas
Ilustrasi kapal tenggelam. (dok. Jeremy Bishop/Unsplash.com)

Karomah lain, suatu hari ada tetangga Habib Abu Bakar sedang berangkat haji dengan menaiki kapal milik Belanda. Sang tetangga minta habib agar mendoakan kelancaran hajinya. 

Saat dalam perjalanan, kapal yang dinaiki oleh tetangganya tersebut terjadi badai dan ombak besar. Kemudian  kapal  yang  dinaikinya  terombang-ambing. Seketika orang Belanda meminta orang-orang untuk berdoa pada  Tuhannya.  Sementara, tetangga Habib Abu Bakar berdoa dan bertawassul pada Habib Abu Bakar.

Tiba-tiba Habib Abu Bakar muncul dari dalam laut dengan berpakaian lengkap layaknya beliau sedang berada di majelis. Kemudian Habib Abu Bakar mengusap kapal tersebut, seketika ombak langsung berhenti. 

Sepulangnya dari haji, tetangganya langsung menemui Habib Abu Bakar ke rumahnya untuk berterima kasih atas kejadian badai waktu itu. Akan tetapi, habib malah menyuruh tetangganya untuk pulang seraya berkata, “Diam jangan diberi tahu orang lain, kalau saya sudah wafat baru boleh kau beri tahu orang lain.”

Demikian kisah karomah Habib Abu Bakar Gresik. Tentu saja karomah tersebut terjadi atas kehendak dan izin dari Allah SWT. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya