Jangan Terjebak! 3 Perkara Ini Sering Disepelekan namun Sangat Dibenci Allah

Tak ada manusia yang sempurna dan luput dari dosa maksiat. Namun, dari banyaknya bentuk perbuatan maksiat ada tiga perkara yang sangat dibenci oleh Allah. Apa saja itu?

oleh Putry Damayanty diperbarui 18 Jul 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi membuat kesalahan, galau, stres
Ilustrasi membuat kesalahan, galau, stres. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Manusia sangat mudah tergoda bujuk rayu setan sehingga terjerumus pada perbuatan maksiat yang menghasilkan dosa, baik itu disengaja maupun tidak.

Namun, ada tiga hal yang sangat tidak disukai oleh Allah dari banyaknya bentuk perbuatan maksiat. Akan tetapi, seringkali manusia menyepelekan perkara ini.

Sebagaimana Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyerukan umatnya agar menjauhi tiga perkara yang dibenci-Nya. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah menyukai tiga perkara dan membenci tiga perkara. (1) Allah menyukai kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun; (2) kalian berpegang teguh dengan agama-Nya dan (3) tidak berpecah belah. Dan Allah membenci kalian dari (1) mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, (2) banyak bertanya (3) menyia-nyiakan harta." (HR. Muslim)

Umat Islam semestinya sudah memiliki panduan untuk menghindari perkara-perkara yang dibenci Allah SWT. Melansir dari laman dream.co.id, berikut ulasan tentang 3 perkara paling dibenci Allah yang sering dianggap sepele oleh manusia.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

1. Menyebarkan Berita yang Tidak Jelas Sumbernya

Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

Perkara pertama yang dibenci Allah SWT adalah qila wa qala atau menyebarkan berita atau informasi yang tidak jelas asal usulnya. Apapun informasinya, baik secara lisan maupun melalui media sosial, seharusnya dijelaskan darimana sumbernya.

Apalagi di zaman yang serba cepat seperti sekarang, informasi sekecil apapun bisa dengan mudah didapatkan tapi terkadang tidak jelas sumbernya. Jika tak berhati-hati, kita bisa saja terjebak pada perbuatan informasi yang menjurus ke arah fitnah.

Inilah mengapa Allah membenci orang yang menyampaikan informasi tapi tidak jelas sumbernya dan kebenarannya. Perbuatan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kerugian, keresahan, hingga bisa merusak ukhuwah. 

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar." (QS. An-Nur: 11)

2. Terlalu Banyak Bertanya untuk Hal yang Tak Perlu

ilustrasi apa/what/tanya
ilustrasi apa/what/tanya. (Sumber: Freepik)

Perkara yang dibenci Allah SWT selanjutnya adalah karena terlalu banyak bertanya sesuatu yang tidak perlu yang justru akan menimbulkan kesulitan.

Akan tetapi jika bertanya lebih banyak mengenai ilmu pengetahuan dan hal-hal yang bermanfaat lainnya, maka ini diperbolehkan dan bahkan dianjurkan.

Rasulullah SAW bersabda: “Kalau aku jawab iya, niscaya akan memberatkan kalian. Tinggalkanlah (jangan bertanya) terhadap sesuatu yang aku biarkan.”

Rasulullah SAW juga bersabda: “Diamnya (syariat) adalah rahmat bagi kalian, maka janganlah bertanya.” 

Sikap terlalu banyak bertanya pada hal-hal yang tidak perlu ini sebagaimana perilaku Bani Israil yang diabadikan dalam Surah Al-Baqarah tentang sapi emas. Pertanyaan Bani Israil itu justru mempersulit mereka dalam menemukan sapi yang diminta.

3. Menyia-nyiakan Harta

Ilustrasi belanja online
Ilustrasi belanja online. /Freepik-snowing.

Menyia-nyiakan harta dan menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat adalah perkara yang sangat dibenci Allah SWT.

Hidup dalam kemewahan tapi tidak bisa memanfaatkan harta untuk hal-hal yang bermanfaat adalah suatu kesia-siaan belaka.

Sebaiknya harta dimanfaatkan untuk hal-hal yang membawa maslahat seperti infaq, zakat dan sedekah. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya