Tak Boleh Kecewa meski Doa Tak Terkabul, Harus Tetap Bangga dengan Allah, Gus Baha Ungkap Alasannya

Doa tak dikabulkan Allah menurut Gus Baha kita tidak boleh kecewa dan harus tetap bangga kepada Allah SWT.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 10:30 WIB
Gus Baha (SS: YT Short @Sudarnopranoto)
Gus Baha (SS: YT Short @Sudarnopranoto)

Liputan6.com, Cilacap - Ulama nyentrik nan kharismatik asal Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membeberkan cara menyikapi doa yang tidak dikabulkan oleh Allah SWT.

Menurut Gus Baha, meskipun doa tidak dikabulkan Allah SWT, sebagai seorang muslim tidak boleh kecewa dan harus tetap bangga dengan Allah SWT.

Sebelumnya Gus Baha mengutip petuah yang bersumber dari kitab Hikam yang merupakan karya ulama tersohor yang bernama Syaikh Ibnu Athaillah as-Sakandari.

“Saya itu pengagun kitab Hikam. Kitab Hikam itu kitab yang melihat sesuatu itu ya baik-baik saja,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short SudarnoPranoto, Jumat (26/07/2024).

“Masyur di dalam Kitab Hikam, ketika Allah SWT memberi yang kamu minta, berarti Allah ingin memperkenalkan dirinya sebagai Dzat yang baik, Al-Barru yang sangat baik,” sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Alasan Doa Tidak Dikabulkan Harus Tetap Bangga dengan Allah

Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)

Menurut alumnus Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang ini, meskipun doa tidak dikabulkan Allah tapi kita harus tetap bangga dengan-Nya.

Alasannya ialah tatkala Allah SWT tidak mengabulkan doa kita berarti memang dia sedang menunjukkan sifat al-Qahhar-Nya, yakni sifat Kemahaperkasaan-Nya, sehingga Dia merupakan Dzat yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun.

Sebaliknya, jika setiap doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, ini menunjukkan seakan-akan Allah Dzat yang bisa dirayu dan diatur oleh makhluk-Nya.

“Ketika kamu berdoa tidak mustajab (tidak dikabulkan oleh Allah), kamu harus bangga dengan Allah, berarti Dia Dzat yang Qahhar, yang keren, yan tidak mudah dirayu, diintervensi,” tandasnya.

“Misalnya saya punya Tuhan setiap doa dikabulkan, saya juga malu, seakan-akan Tuhan bisa diatur,” sambungnya.

Gus Baha membeberkan contoh ringan yang diselipi humor perihal doa yang selalu dikabulkan Allah SWT merupakan bentuk musibah.

“Itu musibah luh, misalnya yang jelek-jelek berdoa memohon istri yang cantik trus terkabul, lah itu bagi keluarganya kan musibah, itu,” kelakar Gus Baha.

“Ha..ha..ha..,” sahut para jemaah.

“Orang laki-laki jelek, melarat, berdoa minta istri cantik anaknya orang kaya kok dikabulkan, musibah tidak bagi kelompok lain?” tandasnya.


Tata Cara Berdoa Agar Cepat Terkabul

Qadha Puasa
Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Menukil NU Online, Syekh M Ibrahim Al-Baijuri menyebutkan sejumlah syarat dan adab bagi orang yang berdoa. 

Menurutnya, orang yang berdoa disyaratkan untuk memastikan kehalalan makanan yang dikonsumsi olehnya.  Orang yang berdoa juga harus yakin akan ijabah atau pengabulan doanya. Dia juga harus menjaga kesadaran. Jangan sampai berdoa dalam keadaan hati lalai dari Allah (Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).

Syekh M Ibrahim Al-Baijuri mengatakan bahwa permintaan dalam doa tidak mengandung dosa atau pemutusan hubungan silaturahmi. Doa seyogianya tidak berisi harapan atas terwujudnya penyia-nyiaan terhadap hak umat Islam. 

Al-Baijuri menganjurkan orang yang berdoa untuk memanfaatkan waktu-waktu ijabah di mana pintu langit dibuka. Orang yang berdoa dianjurkan untuk berdoa dalam keadaan suci dan menghadap kiblat. 

ومن آدابه أن يتحرى الأوقات الفاضلة كان يدعو في السجود وعند الأذان والإقامة ومنها تقديم الوضوء والصلاة واستقبال القبلة ورفع الأيادي إلى جهة السماء وتقديم التوبة والاعتراف بالذنب والإخلاص وافتتاحه بالحمد والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم وختمه بها وجعلها في وسطه أيضا

Artinya : Salah satu adabnya adalah menggunakan waktu-waktu yang utama, yaitu berdoa saat sujud, berdoa saat jeda antara azan dan iqamah. Salah satu adabnya lagi adalah bersuci terlebih dahulu, shalat, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan ke arah langit, bertobat terlebih dahulu, pengakuan dosa terlebih dahulu, ikhlas dalam berdoa, membuka doa dengan tahmid dan shalawat nabi, mengakhiri doa dengan shalawat nabi, dan juga membaca shalawat nabi di tengah doa (Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92). 

Secara ringkas, adab dan tata cara berdoa dapat dikatakan sebagai berikut ini:

1. Memakan yang halal

2. Meyakini ijabah doanya.

3. Menjaga hati agar tidak lalai saat berdoa.

4. Tidak meminta sesuatu yang mengandung dosa.

5. Tidak meminta sesuatu yang dapat memutuskan silaturahmi.

6. Tidak meminta sesuatu yang dapat menyia-nyiakan hak umat Islam.

7. Tidak meminta sesuatu yang mustahil secara umum.

8. Memanfaatkan waktu-waktu yang afdhal dalam berdoa, yaitu waktu sujud dan waktu jeda antara azan dan iqamah.

9. Wudhu dan shalat terlebih dahulu sebelum berdoa.

10. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan saat berdoa.

11. Tobat dan mengakui dosa terlebih dahulu sebelum berdoa.

12. Ikhlas dalam berdoa.

13.Membuka doa dengan tahmid dan shalawat nabi.

14.Mengakhirinya dengan shalawat nabi.

15.Membaca shalawat nabi di tengah doa.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya