Liputan6.com, Cilacap - Sholat Tahajud merupakan salah satu dari sekian banyak sholat sunah yang mana umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakannya karena keutamaan sholat Tahajud yang dahsyat.
Pendakwah kelahiran kota Madinah, yakni Syekh Ali Jaber menerangkan salah satu persoalan yang kerap ditanyakan terkait sholat Tahajud, yakni benarkah ketika akan sholat Tahajud harus tidur dulu?
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Sebelum menjawab persoalan di atas, yekh Ali Jaber menerangkan bilangan rakaat sholat Tahajud. Menurutnya, sholat Tahajud tidak harus banyak, tapi 2 rakaat saja sudah cukup.
“Tahajud tidak harus 20 rakaat, 2 raka’at tutup witir sudah Tahajud,” paparnya dikutip dari tayangan YouTUbe @SAHABATBERIMAN99, Rabu (31/07/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Apakah Harus Tidur Dulu?
Menurut Syekh Ali Jaber, ketika seseorang akan melaksanakan sholat Tahajud tidak disyaratkan tidur dulu. Menurutnya, seseorang dapat melaksanakan sholat Tahajud sebelum tidur.
“Dan Tahajud pun, sholat malam tidak harus tidur dulu?” terangnya.
“Ada orang bilang, harus tidur, walau tutup mata sebentar trus buka lagi,” sambungnya.
“Ha..ha..ha..ini ilmu baru di Indonesia ini,” kelakarnya.
Advertisement
Kembali pada Kemampuan Masing-masing Orang
Syekh Ali Jaber juga menceritakan pengalamannya ketika share salah satu video terkait sholat Tahajud yang menuai respons dari warganet bahwa melaksanakan sholat Tahajud disyaratkan harus tidur dulu.
“Saya pernah share satu video ada satu komen dari jamaah, eh tidak-tidak, saya belajar harus tidur dulu walau tutup mata sebentar lalu buka lagi,” kenangnya.
Menurutnya, pelaksanaan sholat Tahajud tidak disyaratkan harus tidur terlebih dahulu sebagaimana yang dipahami oleh banyak orang, namun lebih pada kemampuan masing-masing.
Memang lebih afdhal tidur dahulu dan melaksanakannya para sepertiga malam terakhir. Namun jika dikhawatirkan tidur dan kemungkinan bangunnya susah, maka boleh melaksanakan sholat Tahajud tanpa harus tidur telebih dahulu.
“Kembali kepada kemampuan, ada yang biasa tidur, bangun tengah malam, sepertiga akhir, itu lebih afdhal,” terangnya.
Tapi ada yang tahu dirinya, eh kalau saya tidur mana bisa bangun, udah mendingan dari pada tidak ada Tahajud malam itu mendingan kita sholat,” imbuhnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul