Liputan6.com, Jakarta - "Subhanallah wabihamdih" adalah salah satu dzikir yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dzikir ini berarti "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya."
Berdasarkan hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa siapa saja yang mengucapkan "Subhanallah wabihamdih" sebanyak 100 kali dalam sehari, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.
Advertisement
Dzikir ini mengandung pujian dan pengagungan kepada Allah SWT, serta merupakan bentuk pengakuan akan keagungan dan kesempurnaan-Nya.
Advertisement
Dengan mengamalkan dzikir ini secara rutin, seorang muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memperoleh keutamaan berupa penghapusan dosa, yang menjadikan hati lebih tenang dan jiwa lebih bersih.
Mengutip video yang dipublikasikan di kanal YouTube @TentangIslam-79, Syekh Ali Jaber memberikan penjelasan yang mendalam mengenai keutamaan mengucapkan "Subhanallah wabihamdih" sebanyak 100 kali dalam sehari.
Syekh Ali Jaber menegaskan bahwa amalan sederhana ini memiliki kekuatan besar untuk menghapuskan dosa, bahkan jika dosa tersebut sebesar buih di lautan.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Dosa yang Terhapuskan
Syekh Ali Jaber memulai penjelasannya dengan menggambarkan betapa besar dan luasnya buih di laut. "Buih laut itu tidak bisa diukur, tidak bisa dihitung, dan tidak bisa ditimbang. Sepanjang pantai, sepanjang pinggiran laut, buih laut tak terhitung banyaknya," ujarnya dalam video tersebut.
Ia kemudian menjelaskan bahwa walaupun dosa seseorang lebih besar dari buih di laut, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa tersebut jika orang tersebut mengucapkan "Subhanallah wabihamdih" sebanyak 100 kali dalam sehari.
"Subhanallah, hanya dengan amalan ini, Allah akan mengampuni segala dosa kita, meskipun dosa itu lebih besar dari buih di laut," tegas Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber juga menekankan bahwa keutamaan ini merupakan salah satu bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Ia mengajak umat Islam untuk tidak meremehkan amalan-amalan kecil yang memiliki dampak besar di sisi Allah.
Menurut Syekh Ali Jaber, amalan zikir ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan bisa dilakukan di berbagai kesempatan, baik di rumah, di jalan, maupun saat sedang beraktivitas.
Advertisement
Jaga Lisan, Perbanyak Dzikir dan Istighfar
"Kita tidak perlu waktu khusus, kita bisa lakukan kapan saja, di mana saja. Yang penting adalah keikhlasan dan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah," jelasnya.
Dalam penjelasannya, Syekh Ali Jaber juga mengingatkan bahwa setiap Muslim harus berusaha menjaga lisan mereka dengan memperbanyak zikir dan istighfar.
"Lisan kita harus digunakan untuk mengingat Allah, karena setiap ucapan yang keluar dari mulut kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat," tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa zikir "Subhanallah wabihamdih" bukan hanya untuk menghapus dosa, tetapi juga sebagai bentuk pengagungan dan rasa syukur kepada Allah. "Dengan mengucapkan zikir ini, kita mengakui kebesaran Allah dan mensyukuri nikmat-Nya yang tak terhitung," katanya.
Syekh Ali Jaber mendorong umat Islam untuk menjadikan zikir ini sebagai bagian dari rutinitas harian mereka. Menurutnya, mengucapkan "Subhanallah wabihamdih" 100 kali setiap hari adalah cara mudah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ampunan-Nya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa amalan ini tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memberikan ketenangan dan kedamaian hati.
"Ketika kita berzikir, hati kita menjadi tenang, dan dengan ketenangan itu, kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik," ujar Syekh Ali Jaber.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul