Liputan6.com, Jakarta - Kikir dalam segala hal, termasuk dalam bersholawat, merupakan sikap yang tidak diperbolehkan.
Sholawat adalah bentuk penghormatan dan doa kepada Nabi Muhammad SAW yang memiliki banyak keutamaan, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.
Ketika seseorang kikir dalam bersholawat, dia melewatkan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, mendapatkan syafaat Nabi, serta limpahan rahmat.
Advertisement
Dalam ceramah yang dikutip di kanal YouTube @SeptianaSepti-f8u, Ustadz Hanan Attaki mengingatkan pentingnya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, keutamaan bersholawat begitu besar hingga orang yang kikir dalam bersholawat akan menyesal. Dengan hanya sekali mengucapkan "Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad", Allah SWT akan memberikan 10 ampunan dosa dan 10 rahmat.
"Ketika kita sekali mengatakan Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad, Allah memberikan kepada kita 10 ampunan dosa dan 10 rahmat. Masya Allah, mudah sekali," ujar Ustadz Hanan.
Ia menambahkan bahwa dari 10 rahmat yang diberikan Allah, salah satunya adalah hidayah yang memandu kehidupan seorang hamba ke jalan yang benar.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Masalah Selesai dengan Bersholawat
Lebih lanjut, Ustadz Hanan menjelaskan bahwa rahmat Allah bukan hanya mencakup kehidupan di akhirat, tetapi juga di dunia.
"Salah satu rahmat Allah adalah Allah mudahkan urusan kita, Allah angkat beban kita, dan Allah angkat derajat kita," jelasnya. Menurutnya, sholawat menjadi sarana yang membuka pintu-pintu kemudahan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Ustadz Hanan juga menegaskan bahwa dengan bersholawat, Allah akan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi seorang hamba.
"Allah selesaikan masalah kita, itu rahmat-rahmat dalam kehidupan di dunia," tambahnya. Bersholawat kepada Nabi Muhammad menjadi bentuk ibadah yang sederhana, namun memiliki dampak besar dalam kehidupan seorang Muslim.
Ustadz Hanan mengingatkan bahwa rahmat Allah tidak berhenti di dunia saja. Ia juga memberikan gambaran tentang rahmat yang akan dirasakan di akhirat.
"Rahmat Allah dalam kehidupan di akhirat, Allah mudahkan sakaratul maut kita, Allah lapangkan kubur kita, dan Allah tolong serta naungi kita di Padang Mahsyar," jelasnya dengan penuh semangat.
Pada hari kiamat, ketika setiap orang akan menghadapi hisab (perhitungan amal), sholawat juga akan membawa kemudahan.
"Allah mudahkan hisab kita, Allah mudahkan Sirat kita, dan Allah mudahkan kita masuk ke surga," kata Ustadz Hanan.
Advertisement
Sholawat Rutin akan Mempermudah Urusan
Menurutnya, bersholawat secara rutin akan menjadi bekal yang memudahkan perjalanan seorang hamba di akhirat.
Ustadz Hanan kemudian menekankan bahwa sholawat adalah bentuk penghargaan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berjasa besar dalam kehidupan umat Islam.
"Nabi adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita, lebih daripada ibu dan ayah kita," tegasnya. Nabi Muhammad bukan hanya membawa risalah agama, tetapi juga menjadi contoh teladan dalam segala aspek kehidupan.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap Muslim seharusnya tidak kikir dalam bersholawat, karena manfaat yang diperoleh sangat besar.
"Makanya jangan kikir dalam bersholawat kepada Nabi. Allah sangat murah hati dalam memberikan rahmat kepada orang yang bersholawat," ujar Ustadz Hanan, menyemangati jemaahnya untuk memperbanyak sholawat setiap hari.
Menurut Ustadz Hanan, dengan bersholawat, seorang Muslim menunjukkan kecintaannya kepada Nabi Muhammad dan mendapatkan berkah dari Allah. "Setiap kali kita bersholawat, kita mendapatkan cinta dan perhatian dari Allah. Ini cara sederhana tapi sangat efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa salah satu bentuk kecintaan kepada Nabi adalah mengikuti ajaran dan teladan yang beliau berikan.
Bersholawat, menurutnya, bukan hanya soal doa, tetapi juga bukti nyata kecintaan seorang Muslim kepada Nabi Muhammad. "Sholawat itu salah satu wujud cinta kita kepada Nabi, dan orang yang mencintai Nabi akan mendapatkan cinta dari Allah," jelasnya.
Ustadz Hanan juga mengingatkan bahwa bersholawat bukanlah amalan yang sulit atau berat, melainkan sangat mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja.
"Sholawat itu nggak butuh waktu lama, nggak butuh energi besar, tapi dampaknya sangat besar. Jangan sampai kita kikir dalam melakukannya," katanya. Dengan menyebutkan nama Nabi Muhammad, seorang hamba telah mendapatkan rahmat yang luar biasa.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Hanan mengajak seluruh umat Muslim untuk selalu memperbanyak sholawat dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan gaya ceramah yang santai namun penuh makna, Ustadz Hanan Attaki berhasil menyampaikan pentingnya sholawat dengan cara yang mudah dipahami oleh semua kalangan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul