Pesan Ustadz Das'ad Latif untuk Anggota DPR, Susah Beli Private Jet kalau Gak Mencuri

Ustadz Das'ad berharap agar para anggota DPR benar-benar menjalankan peran sebagai wakil rakyat dengan hati nurani yang bersih dan niat tulus untuk mengabdi. Dengan begitu, mereka bisa mengakhiri masa jabatan dengan tenang tanpa perlu khawatir menghadapi pertanggungjawaban di akhirat nanti.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 22:30 WIB
Ustadz Das'ad Latif
Ustadz Das'ad Latif. (YouTube Das'ad Latif)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah ceramah yang tajam dan penuh nasihat, Ustadz Das'ad Latif mengingatkan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai tanggung jawab yang melekat pada jabatan mereka.

Menurutnya, anggota DPR yang terpilih harus menjalankan amanah dengan niat ibadah dan menjadikan pembuatan peraturan daerah (Perda) yang bermanfaat sebagai bentuk sedekah. Ceramah tersebut disampaikan oleh Ustadz Das'ad melalui kanal YouTube @DasadLatif.

Ustadz Das'ad menyampaikan pesan keras kepada para anggota DPR yang hanya hadir untuk menandatangani berkas tanpa benar-benar memahami dan memikirkan isi peraturan yang disahkan.

"Sedekahmu adalah Perda. Jangan hanya datang untuk tanda tangan dan tidur!" ungkapnya dengan tegas, seolah memberikan peringatan bahwa kehadiran mereka di kursi parlemen bukanlah formalitas belaka.

Peringatan ini dilontarkan mengingat banyaknya anggota DPR yang dinilai terlalu dekat dengan pengusaha, sehingga Perda yang seharusnya bermanfaat untuk masyarakat justru berubah menjadi alat kepentingan segelintir pihak.

Ustadz Das'ad menyatakan bahwa jika anggota DPR membuat Perda demi keuntungan pihak tertentu, mereka harus siap mempertanggungjawabkan tanda tangan mereka di akhirat nanti.

"Saudaraku, demi Allah, tanda tangan itu nanti akan menyeretmu ke neraka," tegas Ustadz Das'ad, menekankan bahwa jabatan sebagai wakil rakyat adalah amanah yang kelak akan dipertanyakan.

Simak Video Pilihan Ini:

Kursi DPR Bukan Jalan untuk Kaya

Ilustrasi Gedung MPR/DPR/DPD. (Istimewa)
Ilustrasi Gedung MPR/DPR/DPD. (Istimewa)

Dengan ucapan ini, ia berharap anggota DPR lebih berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang mereka buat, karena dampaknya begitu besar bagi masyarakat luas.

Menurut Ustadz Das'ad, jabatan anggota DPR hanya berlangsung selama lima tahun, namun tanggung jawab dan konsekuensinya bisa berdampak hingga kehidupan setelah mati.

Ia mengingatkan bahwa dalam lima tahun tersebut, gaji anggota DPR tidak akan mampu memenuhi ambisi kekayaan pribadi, kecuali mereka melakukan korupsi. Ia bahkan berseloroh, “Potong tangan saya kalau gaji bapak bisa beli jet pribadi kecuali kalau korupsi.”

Pesan Ustadz Das'ad ini dimaksudkan untuk menyadarkan para wakil rakyat bahwa kursi DPR bukanlah tempat untuk menjadi kaya.

"Kalau mau kaya, jangan jadi anggota DPR, jadi pengusaha tambang kalau mau kaya!" ujarnya. Ia dengan tegas menyampaikan bahwa niat menjadi anggota DPR haruslah untuk mengabdi, bukan untuk memperkaya diri.

Lebih lanjut, Ustadz Das'ad menyampaikan bahwa seorang anggota DPR yang sejati adalah yang mampu mewakafkan hati, pikiran, dan waktunya untuk kepentingan rakyat.

Bukan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi atau kepentingan kelompok tertentu. “Kalau masuk DPR, niatkan untuk berwakaf,” tegasnya, berharap para wakil rakyat dapat menjalankan tugas dengan ikhlas dan tulus demi kemaslahatan bangsa.

Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad menyoroti fenomena para anggota DPR yang kerap terlibat dalam skandal korupsi. Ia menilai bahwa korupsi di kalangan pejabat adalah salah satu bentuk kezaliman terbesar kepada rakyat yang telah mempercayakan amanah kepada mereka.

Tanggung Jawab Bukan Hanya Dunia, tapi Akhirat

20151030-Lagi, Rapat Paripurna ke-9 Diskors
Salah satu anggota DPR tertidur saat Rapat Paripurna Ke-9 di Kompleks Parlemen. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menurutnya, korupsi adalah dosa besar yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat.

Tak hanya itu, Ustadz Das'ad mengingatkan para anggota DPR untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah agar terhindar dari godaan duniawi. Ia mengutip ajaran agama yang mengingatkan bahwa jabatan dan harta hanyalah titipan yang kelak akan dipertanggungjawabkan.

"Jangan sampai jabatan lima tahun membuatmu lupa siapa yang memberikan jabatan itu," ucapnya penuh harap agar anggota dewan selalu sadar akan sumber kekuasaan yang sesungguhnya.

Ustadz Das'ad juga menekankan bahwa anggota DPR harus menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab kepada rakyat dalam setiap keputusan yang diambil.

Setiap peraturan yang dibuat harus benar-benar dipikirkan dampaknya bagi masyarakat, bukan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi. Baginya, seorang anggota dewan yang baik adalah yang memikirkan kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan pribadi.

Ceramah ini seolah menjadi sindiran bagi para anggota dewan yang dinilai tidak serius dalam menjalankan tugasnya.

Ustadz Das'ad menyoroti pentingnya integritas dalam setiap tindakan sebagai pejabat publik, terutama dalam menyusun kebijakan yang akan berdampak pada masyarakat luas.

Menurutnya, seorang anggota DPR harus bersikap amanah dan tidak tergoda oleh rayuan duniawi yang dapat mencemari nama baik serta tanggung jawab mereka.

Sebagai juru dakwah, Ustadz Das'ad merasa bertanggung jawab untuk menyuarakan aspirasi rakyat yang berharap para wakilnya bekerja dengan jujur dan penuh tanggung jawab.

Ia mengingatkan bahwa jabatan sebagai anggota DPR bukanlah prestasi semata, melainkan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan amanah dan kejujuran.

Terakhir, Ustadz Das'ad berharap agar para anggota DPR benar-benar menjalankan peran sebagai wakil rakyat dengan hati nurani yang bersih dan niat tulus untuk mengabdi. Dengan begitu, mereka bisa mengakhiri masa jabatan dengan tenang tanpa perlu khawatir menghadapi pertanggungjawaban di akhirat nanti.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya