Liputan6.com, Cilacap - Memiliki istri cantik ini merupakan sebuah karunia indah yang sudah seharusnya disyukuri. Namun tak sedikit, orang-orang yang memiliki istri yang cantik ini perasaannya tidak tenang.
Selalu dihantui perasaan was-was, kalau-kalau ada lelaki hidung belang atau mata keranjang yang iseng menggoda istrinya.
Jikalau hanya perasaan was-was dan bukan sebuah fakta tidaklah mengapa. Namun hal ini tidak berlaku bagi ulama yang merupakan pujangga tersohor yang memiliki tingkah kocak, yakni Abu Nawas.
Advertisement
Baca Juga
Rupanya, istri Abu Nawas kerap digoda lelaki mata keranjang sebab parasnya yang memang cantik. Permasalahan ini tak membuat Abu Nawas murung.
Dengan siasat cerdiknya ia mencoba menyadarkan para lelaki hidung belang ini untuk tidak mengganggu istrinya.
Simak Video Pilihan Ini:
Istrinya Digoda Lelaki Hidung Belang
Sebagaimana dikutip dari laman NU Online, ini kisah zaman Abu Nawas yang memiliki istri sangat cantik. Akibatnya istrinya kewalahan menghadapi godaan laki-laki mata keranjang.
Setiap istrinya pulang dari pasar, selalu menangis karena digoda lelaki.
Tak tahan mendengar keluhan istrinya, Abu Nawas memutar otak bagaimana cara menyadarkan para lelaki penggoda tersebut.
Akhirnya, Abu Nawas pergi ke pasar untuk membeli ubi-ubian dan pewarna makanan. Aneka ubi tersebut dimasaknya dan diberi warna yang indah.
Advertisement
Abu Nawas Lakukan Ini
Setelah itu, sejumlah lelaki penggoda di kampung diundang makan di rumahnya. Mendapat kesempatan makan bareng tersebut, para lelaki sangat senang dan berbondong-bondong datang.
Mereka membayangkan tidak hanya menyantap masakan secara cuma-cuma, juga bonus melihat istri Abu Nawas yang terkenal sangat cantik.
Saat tiba di rumah, Abu Nawas mempersilakan para tamu mencicipi berbagai hidangan dengan aneka warna tersebut. Anehnya, semua sepakat bahwa rasa masakan sama, padahal warnanya berbeda.
Setelah ribut tidak ada hidangan lain yang disuguhkan dan hanya ubi warna-warni tersebut, Abu Nawas memberikan sambutan.
“Saudara sekalian, aku mengundang kalian semua ke rumahku agar semua merasakan rasa ubi yang berwarna-warni. Dan ternyata rasanya sama kan? Itu tidak ubahnya dengan istri kita, walaupun bentuk fisiknya beda, rasanya sama saja, yakni sama-sama perempuan,” katanya diiringi tawa lepas.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul