Liputan6.com, Jakarta - Sering kali, dalam pandangan masyarakat, tugas istri hanya sebatas memasak dan mengatur rumah tangga. Namun, menurut Ustadz Adi Hidayat, ada dua tugas utama istri yang jauh lebih esensial dalam perspektif agama.
Tugas-tugas ini mencerminkan peran istri yang lebih mendalam dan penuh tanggung jawab dalam kehidupan rumah tangga.
Advertisement
Dalam tayangan video yang dilansir dari kanal YouTube @Setiawan_Djodi, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa tugas istri, tugas pertama seorang istri yang paling pokok adalah taat kepada Allah SWT.
Advertisement
"Perempuan yang salihah, tugas pertama adalah taat kepada Allah dengan cara mentaati suami selama suami meminta hal-hal yang baik," ungkapnya. Ketaatan ini, menurutnya, adalah tanda utama ketaatan seorang istri di hadapan Allah.
Namun, Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa ketaatan kepada suami bukan berarti harus menerima segala permintaan tanpa pengecualian. Jika suami meminta hal yang tidak baik, istri berhak menolak dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.
"Tentu, jika permintaan suami itu tidak sesuai dengan ajaran agama, istri boleh menolak, tetapi harus dengan cara yang halus," jelasnya lebih lanjut.
Tugas kedua yang tak kalah penting adalah menjaga nama baik keluarga, khususnya suami. Menurut Ustadz Adi Hidayat, istri harus menjaga kehormatan suami, terutama ketika tidak sedang bersamanya. "Istri harus menjaga nama baik suami, baik saat di rumah maupun di luar rumah," tambahnya. Menjaga kehormatan suami, bagi seorang istri, adalah bagian dari ketaatan kepada Allah.
Ia juga mengingatkan bahwa di dunia yang serba terbuka ini, banyak hal yang dapat mengundang pancingan untuk membuka cerita atau rahasia keluarga. Namun, istri harus bijak dalam memilih apa yang layak diceritakan dan apa yang sebaiknya disimpan untuk kebaikan keluarga.
"Kadang ada cerita yang tidak perlu diceritakan, meskipun ada dorongan untuk berbicara. Istri harus pandai menjaga apa yang harus disembunyikan," pesannya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Pentingnya Jaga Nama Baik Keluarga
Pentingnya menjaga nama baik keluarga ini menjadi semakin krusial di tengah banyaknya pengaruh luar yang bisa menggoyahkan kestabilan rumah tangga. Menjaga kehormatan suami juga berarti menjaga citra baik dalam pergaulan sosial. "Jangan biarkan percakapan atau cerita yang tidak perlu merusak reputasi keluarga," tegasnya.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa banyak istri yang fokus pada tugas-tugas lain yang sering dianggap lebih penting, seperti mengurus rumah tangga atau pekerjaan, tetapi mengabaikan dua tugas pokok ini. Ia menekankan bahwa kedua hal tersebut harus menjadi prioritas utama bagi seorang istri. "Kadang kita terlalu fokus pada hal-hal lain, tetapi yang pokok sering terlupakan," ujarnya.
Bagi Ustadz Adi Hidayat, dua tugas utama tersebut bukan hanya sekadar kewajiban dalam rumah tangga, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mendapatkan pahala di sisi Allah. Dengan menjalankan tugas tersebut, seorang istri tidak hanya menjaga keharmonisan rumah tangga, tetapi juga meraih keridhaan Allah. "Istri yang taat kepada suami dan menjaga nama baik keluarga, insya Allah akan mendapat balasan yang baik dari Allah," jelasnya.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, menjaga nama baik keluarga juga berarti menjaga komunikasi yang baik dan tidak mudah terprovokasi oleh gosip atau cerita yang dapat merusak hubungan. Hal ini penting, mengingat dunia saat ini dipenuhi oleh informasi yang sering kali tidak akurat dan bisa merusak reputasi seseorang. "Hati-hati dengan cerita yang tidak perlu, jangan sampai itu menjadi bumerang bagi keluarga," tambahnya.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga dengan cara yang lebih bijaksana. Dalam banyak kasus, istri yang mampu menjalankan kedua tugas pokok ini akan merasa lebih damai dan terhormat, baik di mata Allah maupun di mata suami. "Inilah peran istri yang sesungguhnya, yang sering kali terlupakan," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam kehidupan rumah tangga, setiap pasangan harus saling mendukung dan memahami peran masing-masing. Suami dan istri memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keharmonisan rumah tangga. "Keduanya harus saling menjaga, saling menghormati, dan menjalankan tugasnya dengan penuh keikhlasan," ujarnya.
Advertisement
Tantangan Menjaga Rumah Tangga
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan dalam menjaga rumah tangga semakin berat. Terlebih lagi dengan adanya berbagai godaan yang datang dari luar, baik dalam bentuk pekerjaan, teman-teman, atau media sosial. Dalam hal ini, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa komunikasi antara suami dan istri sangat penting untuk memastikan keduanya tetap berada di jalur yang benar.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar setiap pasangan tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton dan melupakan nilai-nilai spiritual yang harus diutamakan dalam kehidupan berumah tangga. "Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan dunia dan melupakan tugas utama kita sebagai pasangan yang saling mendukung dalam ibadah," ujarnya dengan penuh harapan.
Masyarakat saat ini sering kali melihat hubungan suami istri hanya dari segi fisik atau materi, namun Ustadz Adi Hidayat mengajak umat untuk lebih melihat kedalaman spiritual dari hubungan tersebut. "Jangan hanya menilai dari apa yang tampak di luar, tetapi lihatlah hubungan tersebut dari sisi spiritual dan ibadah," pesannya.
Di akhir tayangannya, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa tugas seorang istri bukanlah sekadar melayani suami secara fisik, tetapi lebih pada menjaga keharmonisan dan ketaatan dalam setiap aspek kehidupan. "Istri yang baik adalah mereka yang dapat menjaga taat kepada Allah dan suami, serta menjaga nama baik keluarga dengan penuh cinta dan ikhlas," tutupnya.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang tugas-tugas pokok istri ini, diharapkan setiap keluarga dapat menjaga keharmonisan dan menghindari masalah yang bisa timbul akibat ketidakpahaman tentang peran masing-masing. "Semoga kita semua bisa menjalankan tugas kita dengan baik dan mendapatkan berkah dari Allah," ujar Ustadz Adi Hidayat di akhir pembicaraannya.
Ustadz Adi Hidayat menutup sesi tersebut dengan doa agar setiap pasangan diberi kekuatan untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh keikhlasan, demi membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul