Liputan6.com, Jakarta - Rezeki tidak selalu soal harta dan kekayaan yang dapat dinikmati. Rezeki juga mencakup kesehatan, pengetahuan, keterampilan, bahkan anak bagian dari rezeki yang Allah SWT karuniakan untuk hamba-Nya.
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya membagikan amalan pembuka pintu rezeki yang bisa datang dari arah dan cara tak terduga. Amalan ini juga termasuk agar cepat diberi keturunan.
Advertisement
Amalan yang dimaksud Buya Yahya tersebut adalah istighfar. Istighfar diartikan sebagai permintaan atau permohonan ampun kepada Allah SWT yang diwujudkan dalam ucapan dan perbuatan.
Advertisement
Baca Juga
Dalil istighfar sebagai pembuka pintu rezeki yang dibagikan Buya Yahya adalah sabda Rasulullah SAW dari Sayyidina Ibnu Abbas. Berikut hadisnya.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.” (Riwayat Imam Ahmad bin Hanbal)
Saksikan Video Pilihan Ini:
Buah dari Istighfar
Buya Yahya mengatakan, Al-Qur’an telah memberikan petunjuk agar umat Islam selalu beristighfar dengan memohon ampun kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun atas segala kesalahan hamba-Nya.
Dengan sering-sering beristighfar, kata Buya Yahya, rezeki akan datang dari arah mana saja. “Apa buahnya dari istighfar yang banyak? Yang kita haturkan panjatkan? Di antaranya Allah akan memberikan harta dan anak keturunan,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (21/12/2024).
“Maka yang belum diberikan keturunan, spesial khususkan beristighfar. Yang khusus mengharap Allah dan mengharap karunia yang namanya putra,” lanjut Buya Yahya.
Advertisement
Cara Beristighfar yang Benar
Dalam praktiknya, Buya Yahya meminta perkara dunia tidak menjadi tujuan utama saat beristighfar. Menurutnya, yang perlu lebih ditekankan adalah cara beristighfarnya yang bersungguh-sungguh dan penuh keyakinan.
“Istighfar lah kalian dengan istighfar sesungguhnya. Buah istighfar sesungguhnya itu tadi (rezeki datang tak terduga, dikaruniai keturunan, dan lain-lain),” ujarnya.
“Istighfar itu memohon ampun, maka merenunglah menyadari kekurangan, menyadari kesalahan, kemudian bersama kesalahan kita hadapkan kepada Allah, mohon ampun, sehingga istighfar kita berkualitas. Itu istighfar yang benar, kalau istighfarnya benar, maka buahnya benar,” tambahnya.
Bacaan Istighfar
Saat memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahan yang pernah dilakukan, muslim dapat membaca kalimat istighfar berikut.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Astaghfirullâh.
Muslim juga dapat membaca kalimat istighfar berikut.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Astaghfirullôhal ‘azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaih.
Berikut bacaan istighfar lainnya.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْت
Allôhumma anta robbî lâ ilâha illa anta kholaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’ûdzubika min syarri mâ shona’tu, abû’u laka bini’matika ‘alayya, wa abû’u bi dzanbî, faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illa anta.
Wallahu a’lam.
Advertisement