Liputan6.com, Jakarta - Takbiratul ihram merupakan salah satu rukun dalam sholat yang menjadi penanda dimulainya ibadah tersebut. Cara mengucapkan takbir dan menggerakkan tangan ternyata memiliki beberapa metode yang bisa dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat.
Penceramah muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjelaskan bahwa ada tiga cara utama dalam mengucapkan takbir dan menggerakkan tangan dalam sholat. Masing-masing cara memiliki dasar dan keutamaannya tersendiri dalam praktik ibadah.
Advertisement
"Oh ya, jadi dalam takbir pertama nanti ketika dibuka, 'Allahu Akbar' pembuka sholat, nah cara mengucapkan ini antara mengangkat dengan mengucapkan, teman-teman bisa ada tiga cara," ujar UAH dalam ceramah yang dinukil dari kanal YouTube @aydanrabannichannel.
Advertisement
Cara pertama adalah metode yang paling populer, yaitu mengucapkan takbir bersamaan dengan mengangkat tangan. Saat seseorang mengangkat tangan, ia langsung mengucapkan "Allahu Akbar" secara bersamaan.
Metode ini banyak digunakan dalam berbagai praktik sholat dan menjadi kebiasaan bagi sebagian besar umat Islam. Hal ini dianggap sebagai cara yang paling alami dan mudah dilakukan dalam melaksanakan takbiratul ihram.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Cara Kedua dan Ketiga
Cara kedua adalah mengangkat tangan terlebih dahulu, lalu setelah itu baru mengucapkan "Allahu Akbar". Dalam metode ini, seseorang melakukan gerakan fisik terlebih dahulu sebelum mengeluarkan ucapan takbir.
Menurut UAH, cara ini juga memiliki dasar dalam berbagai riwayat yang menyebutkan bahwa ada sahabat Nabi yang melakukan takbir dengan metode seperti ini.
Cara ketiga adalah kebalikan dari metode sebelumnya, yaitu mengucapkan "Allahu Akbar" terlebih dahulu, kemudian tangan baru diangkat setelahnya.
Meskipun terkesan berbeda dari kebiasaan yang banyak dilakukan, metode ini juga memiliki dasar dalam beberapa riwayat fiqih. Hal ini menunjukkan adanya fleksibilitas dalam pelaksanaan takbiratul ihram.
"Jelas ya? Nah ini tiga cara ini, mana yang paling mudah? Kan kenapa ini penting disampaikan? Kalau sholat sendirian mungkin kita terbiasa biasa saja, sambil angkat tangan sambil ucapkan," lanjut UAH.
Namun, yang lebih penting dari sekadar memilih metode mana yang paling mudah adalah memahami perannya dalam sholat berjamaah. Dalam kondisi sholat berjamaah, takbir bukan sekadar bacaan pribadi, tetapi juga menjadi instruksi bagi makmum.
Saat seorang imam mengucapkan takbir, makmum akan mengikuti gerakan tersebut sebagai tanda perpindahan dalam sholat. Oleh karena itu, cara pengucapan takbir menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Dalam praktik sholat berjamaah, imam diharapkan dapat mengucapkan takbir dengan jelas sehingga makmum bisa mengikuti dengan baik. Ketepatan antara ucapan dan gerakan menjadi bagian dari keteraturan dalam ibadah.
Advertisement
Jika Jadi Imam akan Mudah Diikuti
UAH menegaskan bahwa memahami variasi dalam takbir ini dapat membantu seseorang lebih fokus dalam sholat, terutama bagi mereka yang sering menjadi imam dalam sholat berjamaah.
Selain itu, penting bagi makmum untuk selalu memperhatikan suara imam agar tidak tertinggal dalam perpindahan gerakan sholat. Konsentrasi dalam mengikuti imam menjadi bagian dari kesempurnaan sholat berjamaah.
Dalam konteks sholat sendiri, seseorang tetap bisa menggunakan metode yang paling nyaman baginya, selama masih dalam koridor yang diperbolehkan oleh syariat.
Namun, bagi seorang imam, memilih metode yang paling jelas dan mudah diikuti menjadi hal yang lebih diutamakan, agar makmum tidak mengalami kebingungan dalam mengikuti gerakan sholat.
UAH juga menambahkan bahwa memahami detail kecil seperti ini adalah bagian dari upaya menyempurnakan ibadah. Meskipun terlihat sederhana, hal ini memiliki dampak besar dalam keteraturan sholat berjamaah.
Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan umat Islam dapat lebih memahami fleksibilitas dalam pelaksanaan takbiratul ihram dan menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi.
Pemahaman yang baik tentang takbir tidak hanya membantu dalam memperbaiki kualitas sholat, tetapi juga meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah sehari-hari.
Bagi mereka yang sering menjadi imam, memperhatikan cara terbaik dalam mengucapkan takbir dan mengangkat tangan akan sangat membantu dalam memastikan kelancaran sholat berjamaah.
Dengan mengetahui tiga cara ini, seseorang bisa memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebiasaan yang ada, tanpa harus merasa terbebani dalam menjalankan ibadah sholat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)