Ini 2 Obat Segala Penyakit dalam Al-Qur'an yang Jarang Disadari, Diungkap dr Zaidul Akbar

Menurut dokter Zaidul Akbar, kondisi orang yang sedang mengalami penyakit hati tak akan mudah disembuhkan dengan obat kimia atau herbal. Kasus seperti ini jarang disadari padahal sering terjadi. Lantas apa obat yang sebenarnya?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 07 Feb 2025, 11:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 11:30 WIB
Pakar Obat Herbal, Dokter Zaidul Akbar
Pakar obat herbal sekaligus pendakwah kesehatan sesuai Al-Qur'an dan sunnah, Dokter Zaidul Akbar. (YouTube dr. Zaidul Akbar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah kesehatan ala Rasulullah SAW, Ustadz dr Zaidul Akbar mengatakan, kesehatan dalam pandangan Islam bukan dimulai dari raga. Kesehatan hati adalah yang utama. Bahkan, para ulama menyebutkan menyebutkan penyakit hati jauh lebih berbahaya dari penyakit raga.

Dokter Zaidul Akbar bercerita bahwa ia sewaktu masih praktik pernah bertemu dengan seorang pasien yang mengungkapkan berbagai keluhannya. Mulai dari sakit kepala, pusing, batuk, dan banyak lagi keluhan lain mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Alih-alih memberi resep, dr Zaidul Akbar hanya memberi satu pertanyaan. “Bapak ada masalah apa?” tanyanya kepada pasien sambil tersenyum, dikutip dari YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Kamis (6/2/2025).

Pasien tersebut akhirnya bercerita. Ia sebenarnya sedang banyak masalah di keluarganya. Kemudian pasien itu ditunjukkan lokasi musala oleh dr Zaidul Akbar

“Bapak pergilah ke musala, sholat lah dua rakat, berdoa kepada Allah dan tumpahkan semua air mata bapak kepada Allah,” pinta pakar obat herbal ini kepada pasien tersebut. Pasien itu kemudian melakukan saran dari dokter Zaidul Akbar.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Bukan Obat Kimia atau Herbal

Berbahan Dasar Daun Pepaya, Obat Herbal DBD Ini Bisa Tingkatkan Jumlah Trombosit!
Ilustrasi obat herbal. (Shutterstock/Fecundap stock)... Selengkapnya

Menurut dokter Zaidul Akbar, kondisi orang yang sedang mengalami penyakit hati tak akan mudah disembuhkan dengan obat kimia atau herbal. Kasus seperti ini jarang disadari padahal sering terjadi. Lantas apa obat yang sebenarnya?

“Jawabannya ada pada kalimat yang Allah sampaikan dalam Al-Qur’an. Wasta‘înû bish-shabri wash-shalâh. Minta pertolongan kepada Allah itu dengan sabar dan sholat. Itu kan obat. Sabar itu obat, sholat itu obat,” ungkapnya.

Maka, lanjutnya, ada sebuah terminologi bahwa semua syariat dalam Islam itu menyehatkan. Akan tetapi, yang niat yang dilakukan bukan untuk sehat. Muslim melakukannya karena ketaatan dan kewajiban kepada Allah SWT.

“Maka subhanallah kalau kita sudah mulai memahami ini maka tinggal kembalikan apa petunjuk Al-Qur’an. Apa petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Apa petunjuk para tabi'in. Apa petunjuk atba tabi'in. Subhanallah. Ada semua di situ,” tuturnya.

Sabar dan Sholat dalam Al-Qur’an

alquran
Ilustrasi Al Qur’an Credit: freepik.com... Selengkapnya

Berikut adalah ayat tentang sholat dan sabar sebagai obat segala penyakit dalam Al-Qur'an yang disebut dokter Zaidul Akbar.

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ ۝٤٥ 

Wasta‘înû bish-shabri wash-shalâh, wa innahâ lakabîratun illâ ‘alal-khâsyi‘în.

Artinya: “Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (Q.S. Al-Baqarah: 45) 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ۝١٥٣

Yâ ayyuhalladzîna âmanusta‘înû bish-shabri wash-shalâh, innallâha ma‘ash-shâbirîn.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqarah: 153)

Mengutip qultummedia.com, berdasarkan kedua ayat di atas, Allah memerintahkan kita untuk menggunakan kunci sabar dan sholat sebagai sarana untuk meminta pertolongan-Nya. Kenapa demikian?

Dengan sabar membuat kita selalu sadar bahwa semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dalam kondisi tertimpa musibah, misalnya secara sadar kita masih bisa mengontrol emosi sehingga kita tidak mengeluh dan menyalahkan diri sendiri atau nasib yang menimpa kita.

Jika musibah telah lepas dari kita, secara sadar kita dapat mengambil hikmah dan selanjutnya bangkit serta memperbaiki diri. Intinya, dengan sabar, apapun musibah dan problematika yang menimpa diri kita tidak akan membuat kita stres, sakit, atau putus asa. Kita justru akan ridha menerima musibah itu dan menyikapinya dengan penuh ketabahan, sehingga jiwa dan raga kita menjadi tenang.

Sedangkan sholat merupakan cara menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan energi ketundukan. Melalui sholat, kita akan menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah sedangkan Allah Mahakuat, kita adalah makhluk yang miskin sedangkan Allah Mahakaya, kita adalah makhluk yang hina sedangkan Allah Mahamulia, dan kita adalah makhluk yang kecil sedangkan Allah Mahabesar. 

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya