Sering Lupa Baca Niat Puasa? Ini Solusinya

Menurut Buya Yahya, niat sebulan penuh ini dapat mengurangi rasa was-was bagi orang yang sering lupa membaca niat

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Feb 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 03:30 WIB
Buya yahya sss
Buya Yahya (Tik-Tok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang bulan Ramadan, umat Islam mulai mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa. Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan adalah mengenai niat puasa Ramadhan, terutama bagi mereka yang kerap lupa membacanya di malam hari.

Dalam ajaran Islam, niat merupakan syarat sah ibadah, termasuk puasa. Tanpa niat, puasa yang dijalankan bisa dianggap tidak sah, terutama dalam mazhab tertentu. Oleh karena itu, pemahaman mengenai niat puasa menjadi penting agar ibadah dapat diterima oleh Allah SWT.

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, memberikan solusi bagi mereka yang sering lupa membaca niat puasa. Dalam ceramahnya yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya Yahya menjelaskan bagaimana cara memastikan niat puasa tetap sah meskipun seseorang lupa mengucapkannya di malam hari.

"Karena di dalam mazhab Imam Syafi'i dan jumhur mazhab Maliki dan Hambali, kalau sampai kita itu pagi kok belum niat puasa fardhu, maka puasa enggak sah," ujar Buya Yahya. Ia menegaskan bahwa niat harus dilakukan sebelum fajar untuk memastikan keabsahan ibadah puasa.

Buya Yahya mengingatkan umat Islam agar lebih berhati-hati dalam masalah niat. Sebab, menurut mazhab Syafi’i, niat harus diperbarui setiap malam sebelum menjalankan ibadah puasa. Jika seseorang lupa, maka puasanya dianggap tidak sah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Begini Solusi yang Ditawarkan Buya Yahya

Niat Puasa Tasua
Ilustrasi Membaca Niat Puasa. Credit: shutterstock.com... Selengkapnya

Sebagai solusi, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk memahami pendapat dalam mazhab Imam Malik. Dalam mazhab ini, seseorang diperbolehkan berniat puasa untuk satu bulan penuh di awal Ramadan. Dengan demikian, jika suatu hari seseorang lupa membaca niat di malam sebelumnya, niat yang sudah dibuat di awal Ramadan tetap berlaku.

"Tolong solusi ini adalah dipegangi. Ikut pertama mazhab Imam Malik, diniati sekarang. Punya ilmu mazhab Imam Malik bahwa nanti kalau sudah awal Ramadan, Anda niat puasa di dalam hati, boleh diucapkan, dianjurkan diucapkan," jelasnya.

Menurut Buya Yahya, niat sebulan penuh ini dapat mengurangi rasa was-was bagi orang yang sering lupa membaca niat. Ia menyebutkan bahwa niat tersebut dapat dilakukan dengan kalimat sederhana, "Aku niat puasa Ramadan ini utuh sebulan penuh."

Buya Yahya menekankan bahwa niat ini harus dilakukan di malam pertama Ramadan. "Jadi pas di malam pertama itu, malam pertama Ramadan, Anda niat puasa sebulan penuh," katanya. Dengan cara ini, seseorang tidak perlu khawatir jika suatu hari terlupa membaca niat.

Selain itu, Buya Yahya menyarankan agar umat Islam tetap membiasakan diri membaca niat puasa setiap malam. Meskipun telah berniat sebulan penuh, membaca niat setiap malam tetap lebih utama dalam ibadah.

Lebih lanjut, Buya Yahya menyebutkan bahwa memahami perbedaan pendapat dalam mazhab-mazhab fiqih dapat membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah dengan lebih tenang. "Tolong itu dalam mazhab Imam Malik kadang perlu dihadirkan supaya tidak bikin was-was orang," ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa setiap mazhab memiliki dalil yang kuat dalam persoalan ibadah. Oleh karena itu, umat Islam tidak perlu ragu dalam mengamalkan pendapat yang sudah memiliki dasar hukum yang jelas.

Meski Ada Solusi, Anjurannya Begini

Bacaan Niat Puasa Rajab Beserta Hukum dan Keutamaannya
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint... Selengkapnya

Meskipun ada solusi dari mazhab Imam Malik, Buya Yahya tetap menganjurkan agar umat Islam berusaha membaca niat setiap malam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian agar ibadah puasa lebih sempurna.

Menurutnya, niat yang diucapkan setiap malam juga dapat menjadi pengingat bahwa seseorang sedang menjalankan ibadah. Dengan demikian, seseorang bisa lebih menjaga puasanya dari hal-hal yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa niat bukan hanya sekadar lafaz di lisan, tetapi juga keyakinan di dalam hati. "Yang terpenting adalah niat itu ada di dalam hati, bukan hanya sekadar ucapan," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa dalam Islam, kemudahan dalam beribadah adalah bagian dari kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, memahami berbagai pendapat ulama dapat membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah dengan lebih baik.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menyoroti pentingnya ilmu dalam beribadah. Ia menyebutkan bahwa pemahaman yang benar akan membuat seseorang lebih yakin dan tidak mudah ragu dalam menjalankan ajaran Islam.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan keilmuan dan pemahaman agama agar ibadah yang dilakukan lebih sempurna. Ia berharap solusi mengenai niat puasa ini dapat membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah Ramadan dengan lebih tenang dan khusyuk.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya