UAH Ungkap Dzikir sebagai Bekal di Alam Kubur selain Amal Saleh, agar Dapat Ridha Allah

Ustadz Adi Hidayat menggambarkan bagaimana setiap dzikir dan amal baik yang kita lakukan dengan niat ikhlas akan berkontribusi pada kebaikan kita di akhirat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk senantiasa memperbaiki amal kita, menjaga hati, dan terus berdoa agar diberi kekuatan untuk melakukan amal saleh.

oleh Liputan6.com Diperbarui 18 Feb 2025, 01:30 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 01:30 WIB
Pesan UAH: Tampilkan Sisi Positif Debat, Tunjukkan Politik Kebangsaan Bukan Politik Kanalisasi
Ustadz Adi Hidayat... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kematian adalah bagian dari takdir yang tidak bisa dihindari oleh setiap umat Islam. Saat meninggal dunia, yang kita bawa hanyalah amal saleh yang telah kita lakukan selama hidup.

"Bekal yang dibawa saat berpulang dan kita katakan meninggal dunia itu hanya satu yaitu amal saleh," jelas Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya.

Ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga amal saleh, karena itulah satu-satunya bekal yang benar-benar berguna ketika kita meninggalkan dunia ini.

Amal saleh tersebut, menurut Ustadz Adi Hidayat, terkait dengan dzikir yang juga menjadi bentuk amal saleh yang sangat dianjurkan. "Di dalam Al-Qur'an, tidak disebutkan amal saleh kecuali dengan kalimat dzikrullah," ujarnya.

Dzikir menjadi pengingat agar kita senantiasa ingat akan kematian dan tidak terlena dengan kehidupan dunia. Dzikir juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak kebaikan, dan menjaga hati tetap lurus di jalan-Nya.

Dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @Ilmu-hikmah14, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa selain amal saleh, yang akan kita bawa saat meninggal hanyalah dua helai kain kafan.

"Walaupun seseorang memiliki pangkat yang tinggi, harta yang melimpah, atau ilmu yang luas, pada saatnya nanti ketika meninggal, kita akan meninggalkan semuanya itu," katanya.

Kehidupan dunia ini, menurut Ustadz Adi Hidayat, tidak ada artinya dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang abadi. "Yang kita bawa hanya dua helai kain kafan, dan tidak ada yang ikut dengan kita ke alam kubur," lanjutnya.

"Tidak ada kantong atau tas yang bisa membawa harta atau barang-barang duniawi," katanya dengan tegas.

"Yang kita bawa ke kubur hanya amal saleh," tegas Ustadz Adi Hidayat, mengingatkan pentingnya untuk selalu memperbanyak amal baik dalam kehidupan sehari-hari.

 

Gambaran Kontribusi Dzikir

ilustrasi karomah, dzikir
Ilustrasi dzikir (Nu Online)... Selengkapnya

Amal saleh, menurutnya, tidak hanya terbatas pada ibadah ritual, tetapi juga mencakup segala perbuatan baik yang mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Ia juga mengingatkan agar kita selalu menjaga niat dalam setiap amal yang kita lakukan.

"Ketika kita beramal, jangan hanya melihat hasilnya, tetapi perhatikan juga niat dan ketulusan hati kita," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Ia menjelaskan bahwa amal yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan lebih bernilai di sisi Allah, dan itu yang akan menjadi bekal utama bagi kita saat meninggalkan dunia.

"Amal saleh yang kita lakukan, meskipun terlihat kecil atau sederhana, akan tetap bernilai di sisi Allah," lanjutnya.

Ustadz Adi Hidayat menggambarkan bagaimana setiap dzikir dan amal baik yang kita lakukan dengan niat ikhlas akan berkontribusi pada kebaikan kita di akhirat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk senantiasa memperbaiki amal kita, menjaga hati, dan terus berdoa agar diberi kekuatan untuk melakukan amal saleh.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa setiap amal saleh yang dilakukan dengan niat yang tulus akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.

"Setiap dzikir, setiap langkah yang kita ambil untuk mendekatkan diri kepada Allah, adalah bekal yang akan kita bawa ke alam kubur," ujarnya. Ini memberikan dorongan bagi kita untuk terus berusaha memperbaiki amal kita selama hidup.

Dzikir adalah Cara Mengingat Allah SWT

Memperbanyak Takbir dan Dzikir
Ilustrasi Berdzikir Credit: shutterstock.com... Selengkapnya

"Kesuksesan sejati bukanlah tentang harta atau pangkat, tetapi tentang amal saleh yang kita bawa ketika kita meninggalkan dunia ini," katanya. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada amal saleh yang kita lakukan dengan ikhlas dan penuh harapan kepada Allah.

Setiap amal saleh, menurut Ustadz Adi Hidayat, harus dilakukan dengan niat yang baik dan untuk mendapatkan keridhaan Allah.

"Dzikir adalah cara untuk mengingat Allah dan menjaga hati tetap lurus di jalan-Nya," jelasnya.

Ia mengingatkan kita bahwa dengan dzikir, kita akan selalu terjaga dan diberikan petunjuk oleh Allah dalam menjalani kehidupan ini.

"Jangan sampai kita terlena dengan kehidupan dunia yang sementara ini. Ingatlah bahwa kematian itu pasti datang, dan yang kita bawa hanyalah amal saleh," ujar UAH

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa amal saleh adalah bekal yang paling bernilai, dan itu yang seharusnya menjadi fokus utama dalam kehidupan setiap Muslim.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat juga mengajak kita untuk senantiasa bersyukur dan berdoa agar diberikan kekuatan untuk terus beramal saleh.

"Ya Allah, semoga Engkau memberikan kekuatan kepada kami untuk terus beramal saleh hingga akhir hayat kami," doanya. Ia menutup ceramahnya dengan harapan agar setiap amal kita diterima oleh Allah dan menjadi bekal yang bermanfaat di alam kubur.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Simak Video Pilihan Ini:

Denta Festiva
Denta Festiva 2025. (IST)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya