Tak Fasih Baca Al-Fatihah, Apakah Sholatnya Sah? Begini Kata Habib Hasan Al Muhdor

Habib Hasan mengatakan, setiap muslim memiliki kewajiban mempelajari huruf-huruf yang terdapat dalam surah Al-Fatihah, sehingga ia akan membaca Al-Fatihah sebagai rukun sholat dengan benar.

oleh Muhamad Husni Tamami Diperbarui 25 Feb 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 08:30 WIB
Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor
Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor menaggapi soal nasab habib yang terputus. (YouTube Ahbaabul Musthofa Channel)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Membaca Al-Fatihah merupakan salah satu rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan. Surah Al-Fatihah wajib dibaca setiap rakaat sholat. Jika sholat Dzuhur, maka muslim membaca empat kali surah Al-Fatihah.

Dalam membaca surah Al-Fatihah saat sholat, muslim harus menggunakan kaidah tajwid. Membaca Al-Fatihah dengan memperhatikan makhorijul huruf akan menyempurnakan sholat.

Namun pertanyaannya, bagaimana jika seorang muslim tidak fasih membaca Al-Fatihah, apakah sholatnya tetap sah? Pertanyaan ini pernah dibahas oleh ulama kharismatik Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor. Simak penjelasannya.

Habib Hasan mengatakan, setiap muslim memiliki kewajiban mempelajari huruf-huruf yang terdapat dalam surah Al-Fatihah, sehingga ia akan membaca Al-Fatihah sebagai rukun sholat dengan benar.

“Karena Al-Fatihah masuk rukun (sholat) dan setiap huruf Al-Fatihah harus diketahui makhorijul hurufnya dan dibaca dengan benar,” kata Habib Hasan dikutip dari YouTube Habib Hasan Bin Ismail Al Muhdor, Senin (24/2/2025).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Jangan Waswas saat Membaca Al-Fatihah dalam Sholat

takbiratul ikharm, awal sholat
Ilustrasi takbiratul ihram (NU Online)... Selengkapnya

Habib Hasan berpesan agar muslim tidak waswas saat membaca Al-Fatihah. Waswas dalam membaca Al-Fatihah adalah perasaan ragu-ragu atau tidak yakin terhadap bacaan yang diucapkan, sehingga timbul kekhawatiran bacaannya salah. 

Habib Hasan kemudian mencontohkan huruf Shod. Shod terletak pada ujung lidah bersama lapisan bagian dalam gigi-gigi seri bagian atas. Selama menyebut huruf Shod sesuai kaidah tersebut, maka bisa dianggap benar.

“Benar ini ada beberapa versi. Shod itu ketika orang mengatakan ‘Shod’ sudah benar. Tapi ada versi ahli tauhid yang sangat ketat dalam ilmu makhraj hurufnya. Kadang-kadang bacaan yang benar menurut ulama, menurut mereka salah, sehingga sering kita lihat ketika orang baca Al-Fatihah itu mulutnya capek (pelan-pelan karena harus dapat makhrajnya),” tutur Habib Hasan.

“Sebetulnya gak seperti itu sudah cukup. Kita lihat para auliya, para ulama bacaannya santai, gak terlalu (berlebihan),” lanjutnya menegaskan.

Selain Shod, Habib Hasan menyebutkan huruf lain yang sering keliru pelafalannya. Yakni huruf Ha’ (ح) dan Ha (ه). Tidak boleh jika seharusnya yang dibaca huruf ح tapi diubah menjadi ه. 

“Atau huruf Ra (ر), sebagian orang dari Palembang gak bisa (ucap) Ra. Ra diganti menjadi lam (ل) sama mereka. Itu gak boleh,” tuturnya.

Lantas, jika masalah tersebut terjadi, apakah akan memengaruhi keabsahan sholatnya?

Tidak Masalah, tapi harus Belajar

tata cara sholat hajat
tata cara sholat hajat ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Menurut Habib Hasan, jika masalah pelafalan huruf Al-Fatihah masih belum tepat tidak masalah. Akan tetapi, tetap diwajibkan baginya untuk belajar cara membaca makhraj huruf yang benar sesuai kaidah tajwid.

“Selama dia belajar, ini dimaafkan. Al-Fatihah-nya tetap sah. Tapi gak jadi imam orang ini, kecuali dia menjadi imam makmumnya sama dia gak bisa (ucap) Ra juga, sama-sama diganti Lam. Itu gak masalah, imam sama makmum satu kelas,” katanya.

“Tapi kalau imamnya gak bisa salah satu huruf Al-Fatihah (sedangkan) makmumnya bisa, ini gak boleh jadi imam. Dia jadi makmum, yang bisa ini jadi imam,” jelasnya.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya