4 Tips Puasa Menyehatkan untuk Penderita Asam Lambung dan Maag dari dr Zaidul Akbar, Hindari Makanan Ini

Ustadz dr. Zaidul Akbar membagikan empat tips yang dapat diamalkan untuk membantu mengatasi masalah gangguan pencernaan pada lambung

oleh Muhamad Husni Tamami Diperbarui 02 Mar 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 02:00 WIB
Pendakwah Kesehatan ala Rasulullah, dr. Zaidul Akbar
Pendakwah Kesehatan ala Rasulullah, dr. Zaidul Akbar. (YouTube dr. Zaidul Akbar Official)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pakar obat herbal, dokter Zaidul Akbar mengatakan bahwa puasa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Puasa adalah obat yang dapat membantu meringankan penyakit yang ada dalam tubuh, seperti asam lambung dan maag.

Namun, jika cara puasanya keliru akan memberikan efek sebaliknya. Bukan menyehatkan, tapi malah menimbulkan masalah baru terutama pada bagian pencernaan. Asam lambung dan maag kumat juga bisa terjadi karena puasa.

Lantas, bagaimana cara menghadapi puasa bagi penderita asam lambung dan maag? Ustadz dr. Zaidul Akbar membagikan empat tips yang dapat diamalkan untuk membantu mengatasi masalah gangguan pencernaan pada lambung

“Maka pertama, ikhlaskan niat puasa karena Allah SWT. Kedua, ikuti pola-pola atau petunjuk Nabi Muhammad SAW berkaitan dengan puasa itu sendiri, baik waktu buka atau sahur,” kata dokter Zaidul Akbar dikutip dari YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Sabtu (1/3/2025).

Dokter Zaidul Akbar menyampaikan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan sahur meskipun hanya segelas air jika ingin melakukan puasa. Meskipun tidak sampai wajib, tapi hanya sunnah, sahur sangat ditekankan oleh Nabi SAW.

“Kalimat tersebut sebenarnya memberikan pedoman kepada kita bahwasanya sahur itu harus ada sesuatu yang kita konsumsi, baik itu makan atau minum. Itu konsep umumnya dulu,” tutur dokter sekaligus pendakwah kesehatan ala Rasulullah SAW ini.

Dokter Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa sayur penting untuk memberikan sinyal ke tubuh bahwa itu adalah makan yang terakhir sebelum berpuasa selama seharian. Jika tidak asupan lagi, maka tubuh tidak akan mengeluarkan asam klorida sebagai salah satu asam yang dikeluarkan untuk mencerna makanan. 

“Memang sudah tidak ada lagi makanan yang masuk karena itu makanan terakhir, sehingga tubuhnya atau lambungnya berada dalam kondisi dorman,” jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ikuti Cara Sahur Rasulullah SAW

Ilustrasi Islami, keluarga muslim, silaturahmi, buka puasa
Ilustrasi Islami, keluarga muslim, silaturahmi, buka puasa. (Image by rawpixel.com on Freepik)... Selengkapnya

Ketika sahur, Rasulullah SAW sering mengonsumsi ruthab atau kurma basah. Dokter Zaidul Akbar menjelaskan, ruthab merupakan salah satu kurma yang kadar airnya tinggi dan memiliki gula sederhana yang dapat diserap langsung oleh tubuh. Manfaatnya memberikan kekuatan atau energi bagi tubuh kita.

“Yang menarik lagi ternyata kurma ini bersifat panas lembab. Maka, dia memberikan kehangatan ke orang-orang yang sedang berpuasa. Dengan manisnya tadi, dengan sifatnya tadi, dia cocok sebenarnya bagi semua kalangan. Kalangan apa? Kalangan yang lambungnya bersifat dingin atau bersifat panas,” papar dr. Zaidul Akbar.

Menurut dr. Zaidul Akbar, karena hal tersebut membuat Rasulullah SAW memilih kurma daripada habbatussauda, tidak juga labu. Kurma adalah pilihan terbaik Rasulullah SAW yang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium.

“Kurma punya efek juga untuk memperbaiki atau menyimbangkan asam lambung ketika orang mengonsumsi atau buka dengan kurma,” katanya.

Dokter Zaidul Akbar kembali menekankan agar umat Islam mengikuti petunjuk Rasulullah SAW dalam berpuasa, baik saat sahur maupun berbuka. Sebab, apa yang dicontohkan Nabi SAW sangat baik untuk tubuh kita.

Hindari Makanan yang Menimbulkan Masalah bagi Lambung

arti doa buka puasa
arti doa buka puasa ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Tips ketiga dari dr. Zaidul Akbar adalah menghindari makanan-makanan yang menimbulkan masalah bagi lambung. Misalnya, makanan olahan, makanan kemasan, makanan yang tinggi gula olahan atau pasir, dan makanan yang banyak mengandung minyak-minyakan.

“(Kemudian) makanan-makanan yang memberikan iritasi ke lambung kita, terutama makanan-makanan yang terlalu pedas. Itu sebaiknya dihindari,” ujar dr. Zaidul Akbar.

Hindari juga makanan-makanan pedas, apalagi makan makanan yang sudah tercemar dengan pestisida. Itu akan memberikan efek buruk pada lambung.

“Contohnya kalau lagi puasa makan seblak, cireng, cilok, itu bagus bagi lidah tapi bagi perut berat. Siap-siap saja perutnya sakit. Apalagi biasanya banyak tambah penyedap,” tuturnya.

Konsumsi Makanan yang Baik untuk Lambung

tujuan puasa ramadhan
tujuan puasa ramadhan ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Tips keempat adalah mengonsumsi makanan yang baik untuk lambung. Dokter Zaidul Akbar membagikan beberapa resep minuman sehat yang dapat dikonsumsi saat berbuka puasa maupun sahur. 

Resep pertama adalah air segelas yang ditambah madu dan garam mineral nonrafinasi. Minuman sehat ini baik untuk memperbaiki gangguan lambung. 

Resep kedua adalah air tajin atau air rebusan beras yang ditambah dengan garam sedikit. Langsung diminum juga boleh dan sangat baik jika dikonsumsinya ketika berbuka puasa.

“Apalagi air tajinnya ditambah rumput laut. Ini resep bagus. Rumput laut ada kolagennya. Kolagen itu akan melapisi atau memperbaiki keseimbangan lambung kita. Baguslah pokoknya, seratnya juga tinggi. Kalau Anda mau tambahkan sedikit dengan air madu sangat baik,” katanya.

Ustadz dr. Zaidul Akbar menekankan pentingnya mengikuti cara Rasulullah SAW dalam  berpuasa, termasuk juga perlu diperhatikan bagaimana pola makannya agar tubuh tetap sehat dan fit selama Ramadhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya