Liputan6.com, Jakarta - Persahabatan dalam Islam bukan hanya soal kebersamaan di dunia, tetapi juga saling menuntun menuju kehidupan akhirat yang lebih baik. Sahabat sejati bukan sekadar teman berbagi cerita, melainkan juga seseorang yang dapat membantu kita mencapai surga.
Pendakwah muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), dalam salah satu ceramahnya menjelaskan bahwa ada tiga golongan sahabat yang dapat membawa seseorang ke surga. Mereka bukan hanya menemani di dunia, tetapi juga memastikan kita tetap berada di jalan yang benar hingga ke akhirat.
Advertisement
Dalam ceramahnya, UAH menyebutkan bahwa sahabat sejati adalah mereka yang saling mengingatkan dalam kebaikan dan tidak membiarkan kita terjerumus dalam perbuatan maksiat. “Sahabat yang baik itu bukan hanya teman biasa, tapi juga mereka yang membawa kita lebih dekat kepada Allah,” ujarnya, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Taffaquh_Ilmi.
Advertisement
UAH menguraikan tiga golongan sahabat yang dijamin dapat membawa seseorang menuju surga.
Golongan pertama adalah mereka yang masuk dalam tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Di saat manusia mengalami kesulitan dan ketakutan saat dihisab, tujuh golongan ini berada dalam keadaan tenang. Salah satu dari mereka adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah.
Mencintai karena Allah berbeda dengan sekadar mencintai seseorang. Jika seseorang mencintai karena Allah, ia akan senantiasa mengingatkan sahabatnya untuk beribadah dan menjauhi maksiat.
UAH mencontohkan seseorang yang mengajak sahabatnya untuk tahajud bersama, membaca Al-Qur’an, atau mengenakan hijab. Ketika seseorang memiliki sahabat seperti ini, maka mereka akan saling menjaga dalam kebaikan.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Golongan Selanjutnya
Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa jika salah satu dari mereka masuk surga lebih dahulu, ia akan mencari sahabatnya dan memohon kepada Allah agar mereka bisa masuk surga bersama.
Golongan kedua yang disebut UAH adalah para ahli Al-Qur’an. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Menurut UAH, memiliki sahabat yang mencintai Al-Qur’an adalah anugerah besar. “Hidupkan Al-Qur’an di rumah, bacalah bersama suami, istri, anak, atau sahabat. InsyaAllah ini menjadi jalan menuju surga,” katanya.
Orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pegangan hidup akan selalu berada dalam kebaikan. Mereka akan saling mengingatkan untuk mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Golongan ketiga adalah mereka yang selalu menata hidupnya untuk mencari ridha Allah. Segala sesuatu yang mereka lakukan didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan keridhaan-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang dalam berpakaian, berbicara, hingga bertindak selalu mempertimbangkan apakah Allah ridha dengan perbuatan tersebut. Sahabat seperti ini akan selalu membawa kita ke jalan kebaikan.
Menurut UAH, memiliki sahabat dari salah satu dari tiga golongan ini adalah keberuntungan besar. Mereka bukan hanya menemani di dunia, tetapi juga membantu kita dalam perjalanan menuju akhirat.
Advertisement
Jangan Sembarangan Pilih Sahabat
Jika seseorang memiliki sahabat yang mengingatkannya untuk sholat, beribadah, dan menjauhi maksiat, maka persahabatan itu bernilai ibadah.
UAH juga mengingatkan agar kita tidak sembarangan memilih sahabat. “Kalau sahabat kita justru membawa kepada keburukan, maka itu tanda kita harus mencari lingkungan baru,” tegasnya.
Sebaliknya, jika kita sudah memiliki sahabat yang selalu mengajak kepada kebaikan, maka jagalah hubungan tersebut.
Dalam Islam, persahabatan yang didasari karena Allah memiliki keutamaan yang besar. Mereka akan dikumpulkan kembali di akhirat dalam keadaan yang membahagiakan.
UAH menegaskan bahwa sahabat sejati tidak akan membiarkan kita tersesat. Mereka akan selalu mengingatkan ketika kita melakukan kesalahan dan mendorong kita untuk tetap berada di jalan yang benar.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sahabat yang saleh. Persahabatan yang dibangun karena Allah akan membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.
Setiap Muslim dianjurkan untuk selalu berusaha mencari sahabat yang baik. Jika kita belum menemukannya, maka kita harus berusaha menjadi sahabat yang baik bagi orang lain.
UAH berharap agar umat Islam diberikan sahabat terbaik yang bisa menemani dalam perjalanan menuju surga. “Semoga kita semua diberikan sahabat terbaik yang bisa membawa kita ke surga,” pungkasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
