Ganjar Pranowo Meminta Maaf atas Insinden Wadas, Minta Polisi Bebaskan Warga

Ganjar meminta maaf dan menegaskan bertanggung jawab.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 09 Feb 2022, 12:39 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 12:24 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar saat menggelar presconference di Mapolres Purworejo Bersama Kapolda Jateng.
Foto : humas Pemprov Jateng

Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Wadas, Purworejo, terkait peristiwa yang terjadi pada Selasa kemarin, (8/2/2022).

Ganjar meminta maaf dan menegaskan akan bertanggung jawab.

"Yang pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan masyarakat Wadas. Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," kata Ganjar saat mengelar konferensi pers di Mapolres Purworejo, Rabu, (9/2/2022).

 

 

 

 

Warga yang ditahan diminta dibebaskan

Ganjar juga menegaskan dirinya bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas itu. Termasuk terkait sejumlah masyarakat yang diamankan oleh pihak kepolisian. Ia meminta untuk dibebaskan.

"Saya intens komunikasi dengan kapolda, wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo, khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ucap Ganjar.

Ganjar menegaskan sudah menempuh proses panjang terkait pembangunan Bendungan Bener ini. Selama proses itu, pihaknya membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat, khususnya yang masih menolak.

"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dilakukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir,"ucapnya.

 

Menunggu momen dialog

Sebenarnya Ganjar sangat menunggu-nunggu adanya dialog antar pihak. Sehingga, ruang penyampaian pendapat bisa dibuka lebar pada semua pihak.

"Kami sangat menunggu-nunggu sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," tutur mantan anggota DPR RI ini.

Sementara itu, Kapolda jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dalam peristiwa itu, pihaknya mengamankan sebanyak 64 orang. Warga yang diamankan itu saat ini ada di Polres Purworejo.

"Hari ini akan kita kembalikan kepada masyarakat agar tidak terjadi ketegangan antara masyarakat yang menerima dan tidak yang tidak," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad luthfi.

Kapolda menegaskan, tidak ada upaya penangkapan dan penahanan yang dilakukan. Pihaknya hanya mengamankan masyarakat agar tidak terjadi kericuhan.

"Karena saat pengukuran terjadi, antara warga yang pro dan kontra bergesekan. Mereka yang kontra dikejar-kejar oleh masyarakat yang menginginkan tanahnya dilakukan pengukuran. Makanya kami amankan ke sini. Hari ini akan kita kembalikan ke masyarakat," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya